04

295 23 0
                                    

Arin menghampiri kakaknya, "kak, ayah memanggil mu di ruang kerjanya." ucapnya cepat lalu kembali ke kamar. Yeonjun hanya mengangguk lalu keluar dari kamarnya menuju ruang kerja sang ayah.

"Ayah, ada apa?" Kepala Yeonjun muncul diambang pintu. Ayahnya sedang berkutat dengan kertas-kertas yang bertumpuk di meja kerjanya. Lelaki tua itu menoleh dan memanggil anak sulungnya masuk. "Apa ada hal penting yang ingin ayah bicarakan padaku?"

"Ada," ia menaruh kertas yang dipegangnya kembali ke semula dan menatap Yeonjun serius. "Kau sudah berpikir?" Mendengarnya membuat Yeonjun menudukkan kepalanya, ini yang ia takutkan. Ayahnya pasti akan bertanya demikian.

Ia mengangkat wajahnya dan menatap sang ayah, "itu.. sebenarnya sudah, tapi belum mendapatkan jawaban yang pasti karena masih bingung." Balas Yeonjun jujur. Toh, tidak ada salahnya mengatakan yang sebenarnya.

"Ayah tahu kau pasti bingung, tapi hanya ini yang ayah pinta untukmu. Terakhir kali," ucap Youngjae, ia menggenggam kedua tangannya dan menghela napas. "Banyak yang tidak tahu hal ini, tapi ayah akan mengatakannya padamu."

Yeonjun yang tertarik mendengarnya, sedikit mencondongkan badannya dan menatap ayahnya serius. "Ternyata Hyewon sering kurang tidur dan tidak ada yang tahu kecuali ibu dan ayahnya."

"Bahkan Taehyun tidak tahu?!" Youngjae mengangguk sebagai jawaban. Yeonjun menutup mulutnya tidak percaya.

"Gara-gara kemarin, ia pasti sangat depresi memikirkan perjodohan ini. Membuat penyakit hipersomnia yang di deritanya selama ini kambuh. Tengah malam, Ibunya menangkap basah Hyewon sedang meminum obat tidur." Jelas Youngjae. Yeonjun kembali terkejut mendengarnya, ia tidak tahu sama sekali. Apalagi saat mengetahui Hyewon adalah adik dari temannya, Kang Taehyun.

"Ayah hanya meminta mu untuk menjaga Hyewon, gadis itu sebenarnya rapuh jika kau semakin mengetahuinya, sebenarnya ayah tidak ingin mengatakan ini, tapi demi kebaikannya dan juga dirimu. Ayah hanya ingin kau menjadi orang yang peduli sesama," Youngjae tersenyum hangat, Yeonjun kembali berpikir. Mendengar fakta Hyewon lebih dalam, ia semakin ingin menerima perjodohan ini. Tidak peduli jika Hyewon akan membencinya, jika saja wanita itu depresi kembali, ia akan menjaganya sepenuh hati meski ditolak. Tapi, pria itu tidak mengerti, bukankah ini hanya demi perusahaan? Kenapa Hyewon tidak menyadari bahwa ia juga penting dalam perjodohan ini?

"Baiklah ayah, terimakasih sudah memberitahu ku. Aku akan memikirkannya kembali," Youngjae mengangguk, ia kemudian mempersilahkan anaknya keluar dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Yeonjun menutup pintu ruang kerja sang ayah, baru sedetik pria itu berbalik badan. Ia terkejut, "akh, mengejutkan!" serunya kaget. "Ya! Apa yang kau lakukan disitu?" tanya Yeonjun. Ia menatap adiknya, gadis itu hanya menundukkan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya Yeonjun kembali. Ia memegang kedua pundak Arin, "tatap aku dan jawab kenapa kau berdiri saja disini?"

Karena tidak ada balasan, Yeonjun menghela napas berat. "Kau mendengarnya?" Kali ini Arin mengangguk samar. Yeonjun tahu apa yang dirasakan adiknya, ia pasti sedih mendengarnya. Dan mungkin sedikit kecewa. Karena Hyewon tidak memberitahukan rahasianya pada siapapun, padahal keduanya teman dekat.

"Dengarkan aku, mungkin Hyewon tidak ada pilihan lain. Kau mau membantu?" Arin mengangkat wajahnya, ekspresi gadis itu menunjukkan kebingungan. "Bantu aku membuat Hyewon jatuh ke pelukan ku."

<<<>>>

Hyewon bangkit dari tidurnya, malam ini ia kembali tidak bisa tertidur. Sejak kecil, ia mengalami penyakit yang tidak begitu parah. Hanya saja ia tidak menyukainya, tidak tidur dimalam hari seperti yang biasa orang lain lakukan membuatnya iri.

I Love U | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang