Di perjalanan menuju ruang guru, Yeji meminta izin untuk pergi ke toilet. Hyewon tentu bingung dengan kelakuan teman kecilnya yang tiba-tiba itu, tapi ia tidak bisa berpikir macam-macam. Ia pun mempersilahkan Yeji pergi dan gadis itu akan menunggu di kelasnya. Kata Yeji, ia bisa bertanya ke orang lain untuk pergi ke ruang guru.
Tapi baru saja beberapa menit ditinggal Yeji, seseorang menarik lengan kecil Hyewon. Membawanya ke suatu tempat, tidak lupa bagian pernapasannya di tutup agar membuat Hyewon pingsan.
<<<>>>
Setelah beberapa menit mengurus segerombolan bermotor tersebut, akhirnya beberapa satpam dan penjaga sekolah menghentikan mereka. Yeonjun dan keempat temannya tentu tidak dihukum. Hueningkai akan mengurusnya dengan sang ayah-- kepala sekolah.
Begitu Yeonjun selesai memarkirkan mobilnya dengan baik. Mereka bersiap menuju kelas, tetapi tidak jadi karena Arin berucap, "kak Yeonjun, sekarang Hyewon dalam bahaya."
Mendengarnya membuat Yeonjun kaget, bahkan kakak dari korban pun sama kagetnya. "Kau.. jangan bercanda," balas Yeonjun, masih dengan wajah shocknya tetapi sorot matanya sangat tajam menunjukkan ia tidak sedang ingin bermain-main.
"Aku sedang tidak ingin bercanda. Saat aku menelepon meminta bantuan pada Hyewon, seorang perempuan asing yang mengangkatnya. Aku tidak tahu siapa, yang penting ia akan mencoba membunuh Hyewon." Jelasnya dengan suara rendah. Begitu kakaknya menatapnya tajam, ia menjadi takut.
"Berikan ponsel ku," titahnya. Arin menurut begitu saja, ia tidak bisa bersikap berlebihan sekarang. Ia juga sama cemasnya dengan kedua pria itu, temannya sedang dalam bahaya dan dia hanya diam dari tadi dan tidak mencari keberadaan Hyewon sama sekali.
Yeonjun mencoba menelepon nomor Hyewon, tetapi tidak aktif. Pria itu mencoba berkali-kali, tapi hasilnya tetap sama. Hingga Seunghee datang menghampiri mereka.
"Kak Yeonjun, aku sudah melacak nomor Hyewon. Dia ada di rooftop sekolah." Ucapnya dengan cepat.
Yeonjun mengangguk, "terima kasih. Taehyun bantu aku menghabisi perempuan gila itu." Taehyun mengangkat dan menaikkan turun kepalanya, pertanda ia setuju.
"Aku ikut!" Ujar Hueningkai. Taehyun menolehkan kepalanya, "ti-"
"Apanya yang tidak perlu? Kita itu sudah seperti keluarga, jika ada masalah kita selesaikan bersama. Tidak ada yang menyelesaikan masalah dengan sendiri, karena aku tahu kalian pasti butuh bantuan kami." Ucap Soobin memotong perkataan Taehyun.
Arin yang tidak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi pun langsung menegur mereka, "kalau begitu, ayo sekarang kita pergi! Aku tidak ingin Hyewon kenapa-napa."
<<<>>>
Dilihatnya mata Hyewon bergerak, Yeonjun, Arin, dan yang lain ikut memperhatikan gadis itu yang sepertinya akan terbangun.
Begitu bola mata warna hitam pekat itu terlihat dengan jelas, Hyewon bersuara. "Ka- kalian? Kenapa wajah kalian khawatir seperti itu?" Tanya Hyewon begitu ia memandang semuanya di depannya dengan wajah khawatir.
"Kau baik-baik saja? Aku panggil 'kan dokter dulu." Yeonjun berdiri dari duduknya dan pergi mencari dokter yang tadinya menangani Hyewon.
Hyewon yang masih bingung, mencoba untuk bangkit, tetapi ditahan oleh Arin. "Jangan bergerak dulu! Kau itu sakit," ujarnya memperingatkan.
Hyewon hanya diam menurut, sampai akhirnya dokter datang dengan satu suster. Mereka memeriksa keadaan Hyewon. Semua orang keluar dari ruangan, memberikan celah untuk keduanya memeriksa keadaan gadis itu.
Setelah itu, mereka keluar dari ruangan. Dokter tersebut tersenyum hangat lalu berucap, "pasien Hyewon baik-baik saja, dia hanya perlu istirahat yang cukup. Mungkin karena ada yang membuatnya pingsan, ia jadi sedikit shock. Maka dari itu, saya sarankan untuk tetap menjaganya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U | Choi Yeonjun
Fanfic[END] Katakan 'aku mencintai mu'. Hanya tiga kata itu sudah membuat ku senang. Sebelum aku pergi meninggalkan mu. Note : kalau pun ceritanya sudah selesai, upayakan vote dan comment ya 😉😘 © Leyaaa7246, 2020