23

175 12 0
                                    

Sebuah ponsel berbunyi, pria blasteran tersebut mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang mengirimnya pesan.

Sebuah ponsel berbunyi, pria blasteran tersebut mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang mengirimnya pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin_ch

Kau berbohong, ya? Lucu sekali.

Katanya sibuk tapi pulang bersama Yuna?! Kau memang tidak dapat dipercaya, dasar laki-laki blasteran menyebalkan!

Jangan temui aku atau tidak aku yang akan menjauh!

Arin_ch blocked you

Hueningkai membulatkan matanya, ia berdiri dari duduknya sambil menatap pesan Arin yang baru saja dikirimkan padanya.  "Eoh? Arin melihat ku pulang bersama Yuna? Bagaimana bisa?"

Tok tok tok!

Hueningkai mengalihkan pandangannya, ia berseru keras. "Buka saja, aku tidak menguncinya."

"Tidak sopan sekali teriak-teriak seperti itu." Ayahnya muncul dibalik pintu. Hueningkai menolehkan kepalanya melihat ayahnya datang, ia menggaruk ceruk lehernya sambil menyengir tanpa dosa.

"Ayah, kenapa tidak dibuka saja? Biasanya langsung membuka pintu tanpa mengetuk." Ucap Hueningkai. Ayahnya duduk di hadapannya.

"Ayah ingin mengatakan sesuatu padamu tapi sebelum ayah mengucapkannya, kau sudah punya pacar?" Alisnya bertaut, Hueningkai bingung. Ayahnya tidak pernah membahas hal seperti ini, hanya mengenai pelajaran disekolah.

"Ti-tidak, aku masih fokus belajar." Ucap Hueningkai. Sebenarnya ia tidak sepenuhnya berbohong, ia memang belum mempunyai kekasih, hanya saja dalam tahap pendekatan.

"Kalau begitu, ayah boleh meminta satu hal dengan mu?" Hueningkai mengangguk begitu saja. "Kau mau menikah dengan Arin? Tapi, setelah lulus. Bagaimana?"

"Arin? Adik Yeonjun?" Mata Hueningkai membulat, ia terkejut karena ayahnya menyuruhnya menikah bersama orang yang selama ini disukainya.

"Tepat sekali, kau mau 'kan? Ayah tidak bermaksud menikahkan mu karena perusahaan atau semacam itu. Hanya saja, ayah tidak ingin kau bersama orang yang tidak tepat." Jelasnya. Sebenarnya ia sangat senang mendengarnya, tapi begitu mengingat pesan Arin tadi membuat Hueningkai memanyunkan bibirnya. Sebenarnya ia mau saja menerima, tapi Arin membencinya? Apa Arin mau? Ia yakin pasti tidak. Apalagi ia sudah berbohong dengan Arin.

"Tapi, aku tidak yakin Arin akan mau, ayah."

"Kenapa tidak mau? Arin menyukai mu, ayah sudah memperhatikan kalian. Bukan ayah lebih tepatnya, tapi suruhan ayah." Sekali lagi, Hueningkai membulatkan matanya karena terkejut.

I Love U | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang