bagian 08

1.5K 84 7
                                    

Sebelum baca diwajibkan vote dulu mwahhh

"Stevano, dia adalah calon suami Dara" jawab Rika memperkenalkannya kepada Puput.

"Apa?!" raut wajah Puput terlihat begitu terkejut.


"Kenapa Put?" tanya Dara merasa aneh.

Sementara Rika dan Dafit terlihat menegang. Pasalnya Puput tau jika Dara belum bercerai dengan Bima.

"Bukannya kak Dara sam-" sebelum Puput melanjutkan kalimat nya, Rika dengan cepat memotong ucapannya.

"Eh, lebih baik Dara istirahat dulu, pasti kamu capek 'kan. Yuk masuk, pasti kamu juga kangen sama kamar kamu" sela Rika yang langsung membawa Dara ke kamar.

Sementara Dafit mengajak Stevano untuk berbincang di teras rumah.

"Kok Mama sama Papa tega sih biarin kak Dara nikah lagi! Padahal 'kan kak Dara masih jadi istrinya kak Bima"

Sebelumnya, mereka semua berada dirumah Dara yang dulu. Dara belum mengetahui bahwa ia dan sekeluarga akan tinggal dirumah baru. Untuk mencoba suasana baru, apalagi jika masing-masing dari anak mereka sudah berumah tangga. Mereka ingin memiliki keluarga baru yang harmonis di rumah mereka yang baru. Namun sementara, mereka kembali kerumah lama. Membiarkan kenangan masa kecil keluarga Dafit melintas di pikiran mereka hingga timbul rasa kerinduan.

Dara langsung membuka pintu kamar nya. Suasana di kamar nya tersebut masih sama seperti dulu, banyak foto-foto kpop yang dia suka dan foto-foto masa SMA bersama teman-temannya juga. Ia terharu melihat seisi kamarnya yang tertata rapih, Rika sangat menjaga kamar Dara.

"Wah Mama!! Ternyata sekian lama nya kamar ini aku tinggalin masih sama aja kayak dulu ya, masih rapih juga!" antusias Dara melihat sekeliling kamar nya.

"Sampai kapan pun kamar ini milik kamu Dar, dan akan selalu sama seperti dulu" jawab Rika ikut tersenyum.

Dara tersenyum kearah mamanya itu dan dia menarik kopernya.

"Ma, Dara mau beresin barang-barang dulu ya. Mama bisa keluar tinggalin Dara, kok. Dara juga mau sendirian, mau kangen-kangenan sama kamar ini" pinta Dara.

Rika mengangguk mengerti dan perlahan meninggalkan kamar putrinya itu.

Dara mengunci pintu kamarnya dan berjalan kedekat tempat tidur, ia duduk di sisi ujung nya.

"Dulu, kamar ini pernah aku tidurin bareng Bima, tapi sekarang gak akan bisa. Bima juga 'kan udah punya istri yang baru. Adam juga sudah punya mama baru yang sayang sama dia pastinya. Maafin mama ya Adam, mama gak bisa rawat dan nemenin kamu dari kecil" gumam Dara bernada rilih sambil mengambil poto ploroid dirinya bersama Bima saat masa SMA yang tergantung di dinding kamarnya.

Kangen.

"Apa aku kerumah Bima aja?"

*****

"Makasi ya Dam, udah nemenin aku sampai sore" ucap Intan kearah Adam.

"Sama-sama, cantik" jawab Adam sedikit menggoda pacarnya.

"Jangan godain aku terus" kata Intan, pipinya memerah sepertinya karena merasa malu.

"Gapapa, kamu 'kan pacarku"

Dua Garis Biru Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang