Happy reading.
Thx votmen.+ + +
Suara erangan mereka berdua beradu dengan suara hujan di luar yang sedang turun begitu deras.
Bahkan pendingin pun tidak begitu membantu. Tubuh mereka berdua sudah dipenuhi dengan peluh karena kegiatan panas yang mereka lakukan.
Kaca mobil pun juga basah oleh uap. Karena panasnya persetubuhan dua mahkluk sesama jenis ini.
Tangan Plan mencengkram kuat bahu Mean. Pria itu terus menghujani dengan kejantanan nya yang terasa begitu kuat dan keras.
Mulutnya terbuka mengeluarkan suara yang begitu indah di telinga Mean. Sedangkan Mean terus menghisap ujung dada Plan, dan sesekali menggigit keras dan ganas.
Mean menjauhkan mulutnya, menguatkan cengkraman pada pinggang Plan dan menggerakkan naik turun begitu cepat.
Plan ikut menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama. Mencari kenikmatan pada tubuh pria itu. Terkadang Plan memutar pinggulnya untuk menggoda sang kekasih yang duduk di bawahnya.
"Yes, baby..ahk, ahk..ya seperti itu...."
Erang Mean menahan desahan. Merasa miliknya begitu di pijat kuat oleh dinding bagian dalam Plan.Tangan besarnya memutar ujung dada si mungil untuk lebih merangsangnya, hingga dirinya sudah tidak tahan lagi dan mengeluarkan nya didalam bersamaan dengan Plan yang juga berhasil mencapai klimaks untuk kesekian.
Tubuh Plan terjatuh menimpa dada kokoh Mean, sedikit kesusahan mencari udara karena juga harus menghirup dinginnya AC.
Tidak lama setelah itu Plan berusaha berdiri. Melepaskan kontak tubuh mereka dan pindah ke samping kursi pengemudi.
Plan langsung membersihkan sisa air kenikmatan dengan tisu yang tersedia di mobil, dan langsung menggunakan celana dalamnya yang tadi terlepas.
Kemudian membuka kaca mobil yang berada di atas, membenarkan rambutnya dan wajahnya yang sangat berantakan karena ulah Mean.
Plan mengembuskan nafas lirih, sebelum memulai pembicaraan.
"Mean. Tadi itu siapa?""Nggak usah pura-pura nggak ingat."
Tangan Mean menarik seatbelt, lalu mulai menyalakan mobilnya dan meninggalkan pekarangan club malam."Memang aku benar-benar tidak ingat. Dan lagi nggak ada alasan aku harus mengingatnya."
Jawab Plan yang juga memasang sestbelt.Sebenarnya Plan tidak mengharapkan Mean untuk menjawab. Karena Plan yakin Mean sendiri sangat tahu siapa pria tadi.
Tapi Plan sangat penasaran. Kenapa dirinya tidak bisa mengingat sama sekali yang menurutnya pria itu sangat familiar.
Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan lelaki mungil itu, Mean datang di saat yang tepat, karena Mean tidak melihat pria tadi mengecup bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝙴𝚂𝙸𝚁𝙴
Romance"Plan!" "I need to talk to you." "Bullshit!" "Kenapa aku harus memaafkan seseorang yang sudah memasukan ku ke dalam rumah sakit jiwa?" WARNING ⚠️ SAD ENDING Cerita ini di lengkapi dengan dua simbol yang sama [ Boy X Boy ] 21+