SHADOW ~ WARMTH

1.4K 110 3
                                    

Kau tidak pernah takut menebarkan kehangatanmu, sedangkan aku selalu merasakan dinginnya dirimu.
Tapi tenang saja, kita bisa merasakannya bersama.

|
|
|

Malam di musim dingin sangat dihindari oleh beberapa orang untuk keluar rumah. Mereka lebih nyaman berada di rumah untuk menikmati secangkir coklat panas untuk menghindari hawa dingin. Bercanda bersama keluarga, menonton film bersama, atau hanya sekedar bergelung dalam selimut tebal.

Namun juga tidak jarang terlihat beberapa orang yang masih berkeliaran di jalan. Entah sekedar jalan-jalan atau hanya untuk membeli sesuatu. Malam yang dingin memang tidak terlalu mengganggu untuk sebagian orang.

2 orang baru saja keluar dari sebuah minimarket sambil membawa kantung plastik dimasing-masing tangan mereka. Nampaknya mereka saling kenal, karena terlihat mereka bercanda sambil berjalan beriringan.

"Terima kasih sudah membayarkan belanjaanku. Sebenarnya kau tidak perlu melakukan itu"

Ucapan itu membuat salah satu dari mereka hanya tersenyum saja, "Tidak apa-apa. Lagipula kau juga dulu sering mentraktirku makan, Sung Woon"

Orang yang dipanggil Sung Woon juga hanya tersenyum saja.

Mereka berjalan sampai disebuah gedung apartemen elit tempat mereka tinggal.

"Aku kira kau bohong saat bilang kau sedang cuti" ucap Sung Woon

"Tentu saja tidak. Aku lelah, badanku terasa sakit setelah kemarin lusa menari 5 jam tanpa henti untuk menyelesaikan koreo. Akhirnya aku izin libur 3 hari pada perusahaan"

"Lagipula aku juga lelah tersenyum terus" ucapnya terkekeh.

Sung Woon tertawa kecil, "Dasar kau Angel Jimin"

Park Jimin, salah satu koreografer terkenal dari salah satu agensi terkenal. Sudah 6 tahun ia berkarir menjadi seorang dancer hingga menjadi koreografer seperti sekarang. Sejak kuliah ia berjuang untuk menggapai mimpinya tak mempedulikan sakit dan lelah menimpa tubuh, hati, dan pikirannya. Yang ia tau ia harus bekerja keras untuk impiannya. Dan beruntung berkat semua pengorbanannya ia bisa berada dititik ini.

"Kau orang yang baik dan ramah, dan banyak orang yang menyukaimu. Tapi sepertinya kau tidak tertarik" ucap Sung Woon sambil memasuki lift bersama Jimin.

"Aku masih belum memikirkan itu"

Sung Woon hanya mengedikkan bahu, "Aku duluan oke. Terima kasih atas traktirannya" Sung Woon keluar saat sampai di lantai 5. Jimin hanya mengangguk. Apartemennya ada di lantai 8. Masih 3 lantai lagi.

Memikirkan soal pasangan, Jimin sama sekali tak memikirkan itu. Memang benar banyak orang menyukainya. Karena meskipun Jimin sudah terkenal ia masih menjadi pribadi yang ramah dan tidak sombong. Tak jarang ia diikutkan melatih trainee dan menjadi pelatih favorit karena kebaikan dan kelembutan dirinya. Makanya dirinya dijuluki Angel.

'Tapi tidak berlaku untukku'

Jimin terhenti didepan lift saat telinganya mendengar sebuah bisikan. Matanya melirik koridor lantai apartemennya namun tak melihat ada orang sama sekali.

Jimin menggelengkan kepalanya dan menuju arah kamarnya. Mungkin hanya ilusi. Sepertinya rasa lelah ditubuhnya belum sepenuhnya hilang, ia butuh tidur lagi.
Ia terlalu bersemangat sepertinya. Menari berjam-jam, entah itu pagi, siang, atau malamnya. Tapi Jimin berhasil berkat semua kerja kerasnya. Ia tidak menyesal mengorbankan banyak hal.

'Termasuk aku?'

Jimin kembali berhenti didepan pintunya. Merasa aneh dengan suasana di koridor, Jimin langsung membuka pintu dan memasuki apartemennya. Ia menghela napas. Apartemennya terlihat sepi karena ia memang tinggal sendiri.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang