SHADOW ~ DARK

1.9K 99 14
                                    

Kau selalu senang berada dalam ruang yang gelap. Tapi kau lupa, kalau kegelapan itu bisa saja mengambil kehidupanmu.

|
|
|


Disebuah studio photo ternama, terlihat masih ada beberapa staff yang berlalu lalang meskipun sudah cukup larut malam. Membawa baju ganti, memperbaiki make up, menyesuaikan penerangan, dan masih banyak yang mereka lakukan untuk menyesuaikan arahan sang maestro dibalik sebuah kamera.

Hingga ia berhenti untuk melihat hasil akhir jepretanya. Setelah menelitinya, ia melihat kearah seseorang yang menjadi modelnya kali ini, dan mengangguk sekilas menunjukkan semuanya sudah bagus.

"Terima kasih kerja kerasnya"

Sang model menunduk hormat dan berjalan meninggalkan set photo. Para staff yang mengetahui pekerjaan mereka sudah selesai mulai membereskan studio. Sang photographer duduk didepan sebuah komputer yang terhubung dengan kameranya dan kembali melihat hasil pekerjaannya hari ini.

"Kau yakin menolak kontrak dari Elle. Mereka bahkan berani membayarmu 2x lipat untuk tiap pemotretannya" ucap seseorang disebelah sang photographer.

"Kau tau sendiri aku tidak suka terikat kontrak. Itu membuatku kehilangan kebebasan. Lagipula kalau dari awal aku terikat kontrak dengan salah satu perusahaan, aku tidak akan berkembang sejauh ini."

Orang itu menghela napas mendengar jawaban sang photographer yang memang benar adanya. Kemampuannya dibalik kamera itu selalu dicari banyak orang, karena hasil pekerjaannya selalu memuaskan. Itulah mengapa banyak perusahaan ternama berminat padanya, tapi ia lebih suka memiliki studio sendiri.

"Ya ya itu terserah padamu, Jeon. Aku sebagai assistantmu hanya mampu memberi saran saja. Kalau begitu aku pulang dulu, semua juga sudah dibereskan. Tidak apa kutinggalkan?"

"Tentu. Terima kasih untuk hari ini, Mingyu"

Seseorang yang dipanggil Mingyu itu tersenyum dan menepuk pundak sang photographer dan meninggalkannya sendiri didepan komputer.

Jeon Jungkook. Photographer profesional yang sudah berkarir selama hampir 10 tahun. Jepretannya selalu diminati banyak orang karena selalu menunjukkan hasil yang sempurna. Tak terhitung lagi sudah banyak perusahaan yang memakai jasanya, bahkan beberapa brand luar negarapun sudah pernah ia jajaki juga. Karena memang sehebat itu kemampuannya.

Banyak tawaran kontrak yang datang padanya karena ingin memiliki bakatnya. Namun ia selalu menolaknya, karena ia tidak suka terkekang. Berada dibawah naungan perusahaan membuatnya harus mengikuti aturan disana. Dan Jungkook tidak suka itu. Karena baginya kebebasan selalu memberinya banyak inspirasi untuk terus berkarya dan berkembang. Dan hasilnya ia beberapa kali pernah mengadakan pameran dari hasil jepretannya. Dan banyak pengunjung yang sangat menyukai karyanya.

'Aku juga suka'

Jungkook yakin semua orang sudah pergi dari studionya, jadi tidak mungkin itu staffnya. Tapi ia jelas mendengar sebuah bisikan. Jungkook menghela napas, mungkin hanya halusinasinya. Ia melepas kacamatanya dan sedikit memijat keningnya, lelah rasanya seharian berdiri.

Jungkook membereskan peralatannya dan menuju ruang pribadinya. Ia tidak tinggal di studionya, namun ada ruangan untuknya beristirahat. Ia meletakkan kameranya dan berbaring sejenak diatas kasur.

Pekerjaannya memang melelahkan, tapi ia sangat menyukainya. Dari dulu ia sudah menyukai ranah photography karena ia bisa melihat ragam sudut dunia dari balik lensa. Semuanya teramat membuatnya jatuh hati hingga ia bermimpi bisa menjadi photographer profesional.

Tak semudah itu baginya sampai pada titik ini. Dari mulai cemoohan atas hasil dan karyanya, sampai ditolak oleh beberapa peruasahaan. Hingga ia bangkit dan membuat studionya sendiri sampai sesukses ini. Ia sangat bersyukur semua keinginannya tercapai terlepas dari lelah usahanya dan juga semua pengorbanan yang ia lakukan.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang