KSJ

SHADOW ~ HEAL

Sakit bukanlah sesuatu yang diharapkan banyak orang.
Namun sepertinya kau selalu membutku selalu merasakannya. Bisakah kau menyembuhkannya? Atau bisakah aku memberikan rasa sakitnya padamu?

|
|
|

Namjoon memasuki sebuah ruang rawat di rumah sakit tempatnya bekerja. Meskipun jam kerjanya sudah berakhir, ia dengan semangat masih ingin melihat keadaan para pasiennya. Mungkin sedikit kelelahan bisa terlihat diwajahnya, namun senyum yang selalu ia tampakkan selalu menyamarkannya.

Hidupnya selama beberapa tahun ini memang ia jalani untuk mengabdi pada rumah sakit ini. Sudah terhitung 5 tahun ia menjadi dokter kebanggaan serta kecintaan rumah sakit tempatnya bekerja.

Bukan tanpa alasan Namjoon bisa dikatakan sebagai salah satu dokter terbaik Korea. Diumurnya yang masih muda ia sudah berprestasi, kemampuannya juga tidak bisa diremehkan begitu saja, belum lagi pesona wajah tampan serta senyuman hangat yang selalu ia berikan pada pasiennya. Membuatnya menjadi idola di rumah sakit.

Ia melakukan apapun untuk bisa mencapai titik ini. Itulah mengapa ia selalu tersenyum pada semua pasiennya, staff, suster atau dokter lain. Itu salah satu bentuk rasa syukurnya bisa sesukses ini atas semua pengorbanan yang ia lakukan. Waktu, tenaga, materi, jiwanya, semuanya. Semuanya ia korbankan untuk bisa menjadi Namjoon yang sekarang.

Namjoon baru selesai memeriksa pasien terakhirnya untuk malam ini. Sangat disayangkan pasiennya harus mengalami koma karena tingkah kejam mantan kekasihnya yang menyukai kekerasan. Mungkin sekarang mantan kekasih pasien sudah dipenjara. Namun apa yang dilakukannya menyebabkan nyawa orang terpenjara dalam ketidakpastian antara hidup dan matinya.

Sangat disayangkan, bahwa kisah cinta mereka harus seperti itu.

'Sama seperti kita'

Namjoon menolehkan kepalanya saat mendengar suara seseorang. Namun sejak tadi ia tidak melihat siapa-siapa di koridor. Memang seharusnya sudah tidak ada orang berkeliaran sejak pukul 10 malam, tepat 2 jam lalu. Namjoon bukannya tidak percaya hantu, hanya saja tengah malam begini mungkin suara tadi hanya ilusi saja, efek kelelahannya. Mungkin Namjoon terlalu kejam pada tubuhnya sendiri karena selalu bekerja berlebihan. Namun ia hanya mencoba menjadi dokter yang lebih baik lagi dan lebih banyak membantu menyembuhkan orang.

'Tapi tidak denganku'

Lagi. Namjoon kembali berhenti karena suara yang ia dengar. Tanpa disadari suasana disekitarnya perlahan berubah sedikit menyeramkan. Bahkan Namjoon merinding karena merasa tempatnya berhenti ini hawanya semakin dingin.

Namjoon yang merasa tidak nyaman kembali berjalan dan sedikit mempercepat langkahnya. Meskipun sedikit takut, namun logikanya masih bisa menahan ketakutanya. Saat memasuki ruangannya, Namjoon langsung melepas jas dokternya lalu mengambil coat dan tas yang berada diatas meja kerjanya. Tanpa berpikir panjang ia segera keluar dan sedikit terburu-buru saat keluar dari rumah sakit. Beberapa kali berusaha tersenyum saat berpapasan dengan perawat yang kebagian shift malam.

Napasnya memburu sesaat setelah Namjoon memasuki mobilnya. Tanpa sadar ia sedikit berlari hingga membuatnya berkeringat. Jujur saja, selama 5 tahun ia bekerja belum pernah ada pengalaman seperti ini. ia sering pulang tengah malam begini, bahkan sampai tidur di ruangannya juga pernah. Namun entah mengapa baru kali ini ia merasa seperti diikuti sesuatu.

"Tenang Namjoon. Kau hanya kelelahan." sugestinya pada dirinya sendiri. Yah mungkin karena terlalu memaksakan diri ia sampai berhalusinasi.

Setelah merasa tenang, Namjoon menghidupkan mesin mobilnya dan melaju menuju apartemennya. Di jalan ia masih memikirkan semua kejadian di rumah sakit. Banyak kemungkinan yang ia pikirkan, dari memang halusinasinya atau ada orang yang ingin mengerjainya. Namjoon menggelengkan kepala dan sedikit memijat lehernya. Ia sungguh lelah sekarang.