"Kamu ngga melet aku kan ?" -Rara
Happy reading guys, vote untuk mengapresiasi author -salam, Dinda
Malam itu Rara terbangun ditempat yang tak seharusnya,
"Ini bukan dirumahku" batinnya. Tetapi entah kenapa tempat itu sangat tak asing baginya.
“ Ini di rumah Deo” lirihnya
Rara melangkahkan kaki mencari sosok pemilik rumah, meski sebenarnya ia sendiri tak tau bagaimana ia bisa ada di sana.Sebagai kekasih Deo, tentu saja Rara pernah mengunjungi rumah Deo, ya walaupun hanya sesekali.
Rara berniat mencari Deo dikamarnya, akan tetapi tubuhnya bergerak kearah berlawanan, ia juga tak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya itu.
Hingga ia berhenti di depan sebuah ruangan .
Aroma kemenyan amat pekat disekitar ruangan itu, remang-remang penerangan disana serta asap dupa yang mengepul banyak membuat hawa ditempat itu terasa berbeda.
“ Ki Ranang “ gumam Rara kecil.
Iya, Rara ingat Deo pernah menyebut nama itu sebagai kakeknya.
Rara juga ingat Deo melarangnya memasuki ruangan itu, karena ruangan itu adalah kamar kakeknya
“ Tok “
“Tok”
“Tok”
Terdengar suara dari dalam ruangan itu, Rara ketakutan, Rara memutuskan untuk pergi dari sana karena Ia merasakan hawa di ruangan itu makin tak sesuai dengannya.
Tetapi bukan Rara namanya kalau tak punya rasa penasaran yang besar.
Perlahan lahan dibukanya pintu ruagan itu, Bau kemenyan makin menyengat, hawa negatif makin kuat , kepulan asap dupa sempat menghalangi pandangan Rara .
Sesaat kemudian Rara melihat Deo?
Deo memegang Foto Rara dengan dupa disebelahnya dan bibirnya komat kamit membaca sesuatu yang Rara tahu kalau itu adalah sebuah mantra.
Ia mempertanyakan apa maksudnya semua ini, otaknya berpikir lebih cepat, ia ingin berlari keluar rumah Deo secepatnya, namun dirinya memerlukan penjelasan dari Deo.
“ Rara? Ngapain kamu disini? Harusnya kamu masih tidur disana. “ Kata Deo dengan nada bicaranya yang meninggi.
" Eo, kamu ngapain aku ? Kamu ngga melet aku kan ? " Tanya Rara masih tak bisa menerima kenyataan.
" Kamu jangan bilang bilang ya, SINI KAMU " perintah Deo
“ NGGA, JANGAN KESINI “ teriak Rara saat menyadari Deo berjalan mendekatinya.
“ Aku harus segera keluar dari sini “ Batin Rara yang segera berlari keluar meninggalkan Deo.
Tapi tentu saja Deo mengejar Rara, Rara menangis, ia ketakutan, kakinya gemetar, dirinya berdoa kepada tuhan agar ia bisa selamat.
Pintu gerbang dibuka secara paksa oleh Rara.
Untung saja rumah Deo sangat dekat dengan mall. Rara berlari ke keramaian berharap orang orang membantunya,
Tetapi Deo mengejarnya semakin cepat dan memperpendek jarak antara mereka.
“ Kamu ngga bisa lari dari aku Ra, “ Kata Deo dengan senyumannya yang membuat Rara makin ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
• ELYSIAN • ✔
Short Story[COMPLETED; June 19, 2020] [Oneshoot/Twoshoot/Fourshoot story] Elysian (adj.) Beautiful or creative; divinely inspired. It's about us. About our story. About our inspiration, minds, thoughts. In this day, we make an Anniversary Project. We expressed...