CHANCES•TEMU-aivyllure

29 5 8
                                    

Detik berlari kecil mengejar kaki menit yang terus melangkah jauh di depannya. Waktu saat ini menunjukkan pukul 3 sore. Sebentar lagi waktunya kami untuk pulang sekolah. Kami semua tidak sabar menanti-nanti bunyi bel yang tak jelas kapan datangnya. Ditengah ketidak sabaran itu, ada rasa kantuk yang menemani.

Begitu banyak yang berlalu di pikiranku, memanjang menjadi kereta yang menarik ingatanku atas apa yang pernah terjadi. Bagaimana hangatnya senyuman seorang Jo, bagaimana lirihnya suara Jo ketika menyatakan perasaannya padaku. Bagaimana, bagaimana, bagaimana.

Kalau dia tidak memiliki perasaan yang sama denganmu, bagaimana?

Aku tidak tahu. Keraguan mencoreng imajinasiku. Nyatanya, tidak mungkin Jo akan hadir di depanku tiba-tiba. Kalaupun demikian, aku bisa saja mencarinya sendiri atau meminta dia datang padaku. Tetapi, apakah reaksinya nanti? Dia pasti akan mengenal aku sebagai gadis gila cinta, penggemar fanatiknya, dan label-label 'cewe tidak benar' lainnya

Suara Bu Irma, guru sejarahku membangunkan aku dari mimpi siang hariku. "Untuk materi hari ini, apakah ada pertanyaan?"

Serentak murid menjawab tidak, ingin semua ini cepat berakhir. Pulang, pulang!

"Kalau begitu, Ibu akan memberi tugas pertama kalian, ya," Beliau membuka jurnal pembelajarannya. "Untuk minggu depan, Ibu harap kalian sudah membentuk kelompok belajar berisikan 4 orang. Nanti kalian akan mempresentasikan konsep waktu dalam sejarah."

Dengan begitu, hari sekolah yang panjang ini berakhir sudah.

.

.

.

Belum, ternyata belum.

Kelompok belajarku terdiri dari Agnes, Vivienne, dan Prastha.

PRASTHA

Aku menarik telinga Agnes dan membisikinya setengah berteriak, "kok ada Prastha disini, jancok."

Agnes mengangkat bahunya, "yah, seperti yang kau tahu."

PDKT

Ingin sekali aku mengumpat, ingin sekali aku kabur dari kelas meninggalkan 3 orang anggota kelompok belajarku yang mengelilingi aku berdiskusi mengenai rencana kerja kami.

Terlambat. "Yuk bikin grup ajalah, sambil kenalan juga." Prastha, orang sosial ini cepat sekali, aku terlambat.

"Bagus juga tuh." Agnes kenapa kau setuju.--- batinku menangis

•×•

Enak ya, punya motor sendiri.

"Duluan ya, yol, babay babe." Agnes memacu motornya meninggalkan aku di depan gerbang sekolah.

Aku membuka HPku, berusaha menghibur diriku sedikit karena hari ini cukup berat. Jariku mengetik papan ketik layar ponselku, mencari konten yang menarik bagiku. Animasi Jepang, atau yang kita kenal anime. Setelah menemukan judul yang aku cari, aku segera memutar videonya.

"Wah episode terakhir Tower of God ya, sayang sekali..."

Pras-

"Namamu siapa, yah?" Perjaka ini sengaja berdiri di sebelahku, berharap itu akan membuat pertahananku melemah.

"Vi...olet..."
Sialan kenapa aku jawab, setannnn!!!

Prastha tertawa, "kamu pemalu ya,"

• ELYSIAN • ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang