chap 53: ujian kelulusan

3.6K 209 0
                                    

Salam dari Nata dan Alisha

The Secret Love

Happy reading

Hari ini adalah hari pertama ujian kelulusan, Alisha dan Nata sudah sampai di depan ruang ujian Alisha. Alisha tersenyum merapikan dasi Nata.

"Udah rapi, selamat ujian, jangan lupa doa ya"

Nata hanya mengangguk, dia menatap dirinya. Baju masuk kedalam, pakai dasi, ikat pinggang, rambut disisir rapi, benar-benar bukan dirinya. Tapi Alisha bilang kalau tidak seperti ini dia tidak terlihat seperti anak sekolahan.

Nata berjalan menuju ruang ujiannya sendiri. Disana kedua sahabatnya langsung tertawa. Nata tau apa yang membuat mereka sangat bahagia.

"Hahahhaa, lo udah tobat Nat, rapi bener" ucap Vino sembari memegangi perutnya yang sakit. Lain halnya dengan Lutfi dia menatap tak percaya pada Nata.

Nata mendengus lalu duduk di tempat duduknya "kalian kayak nggak paham Alisha aja"

Vino memukul Lutfi "tatapan lo"

Lutfi meringis "nggak gue sangka, Nata bisa patuh bener sama cewek"

Nata menghembuskan nafas kasar "mau gimana lagi Fi, orang gue sayang"

Vino merangkul Lutfi "lo sih sampai sekarang masih jomblo aja"

Lutfi menatap kesal pada Vino "jangan main status dong lo, gue jomblo karena gue suka kebebasan"

"Bisa aja ngeles lo bambang" ucap Vino sambil tertawa diikuti Nata. Mereka terlihat bahagia menertawakan kesengsaraan sahabatnya itu.

*****

Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan. Nata sangat menyambut hari ini bagaimana tidak penderitaannya selama ini akan berakhir. Dia akan kembali jadi Nata. Cowok badboy dengan penampilan aslinya. Itulah Nata yang sebenarnya. Entah kapan dia akan benar-benar berubah.

Nata duduk bersama kedua orang tuanya untuk sarapan pagi. Nata menikmati pagi ini, dia tidak perlu belajar lagi.

"Hari ini terakhir ujian kan?" Irvan membuka bicara.

Nata mengangguk sembari terus melahap sarapannya. "Baguslah, papa udah daftarin kamu universitas di London"

Kegiatan Naga terhenti seketika. Matanya langsung tertuju pada sang papa yang mengucapkan hal itu.

"Papa kenapa nggak nanya Nata dulu?" tanya Nata pelan. Walau saat ini dia sudah menggenggam sendok dengan sangat erat.

Irvan menatap Nata, dia melepaskan sendok dan fokus pada putranya "bukankah ini keinginan kamu dari dulu?, jadi kenapa papa harus tanya sama kamu?"

"Itu dulu pa, sekarang udah beda"

"Beda gimana?, dari dulu kamu ingin kuliah disana, dan satu lagi kamu bilang ingin meneruskan perusahaan papa, negara itu juga negara impian kamu kan?"

"Tapi sekarang Nata nggak bisa pa"

"Kenapa?, karena Alisha?, papa yakin dia akan setuju apapun keputusan kamu"

"Nata yang nggak bisa lepas Alisha" jawab Nata tertunduk, wajahnya langsung buram. Dia pikir dia akan bahagia hari ini mengingat ujian akan segera selesai.

Irvan menghela nafas "terserah kamu, tapi yang pasti kalau kamu lulus, kamu harus kuliah di sana"

"Papa nggak bisa paksa Nata" ucapnya lalu mengambil tas dan keluar disana setelah menyalami keduanya.

Resi menatap tajam pada Irvan "mas kok nggak bilang udah daftarin Nata sekolah di London"

"Itu keinginan dia dari dulu"

"Tapi sekarang udah nggak, aku malah senang Nata nggak jadi kuliah disana, aku jadi nggak perlu jauhan sama putraku sendiri, tapi mas kok kayak nggak senang gitu?"

Irvan memijat pangkal hidungnya "kamu tau asalkan itu keinginan Nata, dari dulu aku ingin mewujudkannya, dan ini keinginannya dari dulu, jika itu tiba-tiba berubah, tentu saja aku tidak terima, karena aku yakin di dasar hati Nata, dia masih ingin kuliah di sana, hanya saja saat ini dia terlalu mengkhawatirkan Alisha"

Resi paham, memang benar dari dulu sampai sekarang apapun keinginan Nata selalu menjadi prioritas bagi suaminya ini. Dan untuk kuliah di London pun juga merupakan keinginan Nata dari kecil.

*****

Nata sibuk menyelesaikan soal-soal ujian. Dia benar-benar fokus bukan seperti Nata biasanya. 15 menit sebelum bel berbunyi Nata sudah mengumpulkan kertas ujiannya. Membuat seisi kelas menatap tak percaya. Nata keluar dari kelas tanpa mengabaikan kedua sahabatnya yang ingin meminta bantuan. Teman kurang ajar emang.

Nata duduk diam di depan ruang ujian Alisha. Dia memainkan ponselnya. Melihat foto-foto kebersamaan dirinya dan Alisha. Jujur, memang kuliah di London adalah impiannya dari dulu, mengingat London merupakan negara impiannya. Tapi sekarang, Nata tak ingin meninggalkan Alisha. Jika kalian berpikir Alisha akan kuliah di luar negeri juga. Itu sangat tidak mungkin. Pelajaran kesukaan Alisha itu bahasa indonesia, dia mencintai negeri ini. Dari awal kenal, Nata tidak pernah mendengar Alisha ingin keluar negeri. Nata pernah bertanya tapi jawaban Alisha

"aku mau kuliah di Indonesia aja, lagian aku nggak bisa terlalu jauh dari bunda, kamu kan tau, di rumah bunda nggak punya pembantu, bunda itu nggak bisa sama orang asing, ayah juga sibuk kerja, dan kadang pulang malam, kasian bunda kan kalau aku harus kuliah di luar negeri, kalaupun harus kuliah jauh paling cuma luar kota, setidaknya bisa ketemu bunda setiap minggu"

Jawaban itu cukup membuat Nata sadar kalau Alisha tidak akan mau diajak kuliah keluar negeri. Nata paham sebagai seorang putri, Fian terkadang mengekang Alisha. Dan Vivi, dia tidak bisa dengan orang asing, sehingga Alisha sering kali tidak tega meninggalkan bundanya itu.

Nata tersentak kaget saat seseorang meletakkan tangan di bahunya. Nata menolehkan pandang dan bertatap muka dengan Alisha.

Alisha tersenyum "cie ketahuan natapin foto aku gitu amat, sampai melamun segala" Alisha mengambil duduk di sebelah Nata.

Nata tersenyum sembari mengacak rambut Alisha lembut "iya dong, habisnya cantik banget, pacar siapa sih itu"

Alisha menggenggam tangan Nata "pacar nya oppa-oppa korea nih"

"Jangan macam-macam sayang"

Alisha terkekeh "iya deh iya, pacar kamu sayang"

"Yaudah sekarang mau kemana?"

Alisha berpikir sebentar "hmm, gimana kalau jalan-jalan dulu, sekalian refresh otak setelah sibuk belajar"

"Kemana?"

"Terserah aja"

"Oke deh" Nata menggenggam tangan Alisha dan menariknya keluar dari sekolah. Teman-teman mereka yang melihat dari belakang hanya menatap.

"Kesambet apaan tuh anak" ucap Vino.

"Tau, ujian dia duluan yang ngumpulin" balas Lutfi

"Nata?, pintar dong dia sekarang" balas Leona.

"Palingan cuma mau cepat pulang dan jalan bareng Alisha" jawab Keyra.

Setelahnya mereka tersadar saat posisi mereka berbaris membicarakan Nata. Mereka menggeleng dan berjalan keluar dari sekolah

🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋🎋



THE SECRET LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang