Pergi kemana?

1.3K 112 27
                                    

Pukul sudah menunjukkan jam 8 malam.
Tapi Ale tak kunjung pulang.
Sudah pasti sang Istri (Vanesha) sangat khawatir takut terjadi apa apa dengan sang suami (Iqbaal)

"Apa dia sudah makan?"
"Apa dia sudah sholat?"
"Apa dia sudah istirahat?"
"Dimana dia sekarang?"
Pertanyaan itu yang sudah menghantui Shasa.

Shasa terus mondar mandir di kamar nya.Karena khawatir dengan keadaan  Ale sekarang yang entah dimana.

Tok tok tok tok
Suara ketukan pintu di kamar Shasa.

"Non...buka non,ini Bi Asih.Non sudah tidur ya?"

"Owh...Bibi,masuk aja bi,nggak dikunci kok"

"owh iya non"

Kreeek...

"Misi non"

"Iya Bi ada apa?"

"Den Iqbaal udah pulang"

"Hah serius bi...dimana bi Iqbaal sekarang?"

"Dibawah non"

"Udah lama bi?"

"Baru aja non,tapi kayak nya den Iqbaal kelihatan lelah banget,kayak habis lari gitu"

"Owh,gitu ya bi...makasih ya bi nanti Shasa ke bawah"

"Owh iya non,Bibi kembali ke dapur dulu ya...Misi"

"Iya bi"

Setelah Bi Asih pergi ke dapur.
Sasha pergi kebawah untuk menemui suaminya.Ia melihat suaminya sedang duduk di ruang keluarga sambil memijat mijat kepalanya.

Shasa ingin menemui suaminya.Ia sangat rindu walaupun rindu itu tak terbalaskan,tapi Shasa tetap ikhlas.

Vanesha prescilla POV
Aku melihat Ale sedang duduk di ruang keluarga sambil memijat mijat kepala nya

Aku ingin menemui nya,karna aku sangat rindu...ingin sekali aku memeluknya,tapi niat ku aku urungkan.
Aku sudah yakin banget kalau aku meluk dia pasti dia marah dan bakal ngebentak aku lagi...

Hufffttt
"Apa aku samperin terus tawarin minum ya?eh tapi nanti kalau aku kasih minum dia marah nggak ya...aku nggak mau insiden tadi pagi terjadi lagi"Ucap ku dalam hati

Aku masih melihat Ale yang sedang terpejam dan aku bisa lihat bahwa Ale kelihatan sangat lelah saat itu.

Bisa ku katakan aku sangat khawatir dengan nya,aku takut jika dia punya masalah di kantor atau diluar.

Aku pergi ke dapur untuk membuat kan nya didapur.Aku tidak peduli jika ia membentak ku lagi.

Yang penting aku harus tetep baik sama dia.
Setelah selesai membuat kopi aku langsung pergi ke ruang keluarga.

Takut???
Oh jelas!Aku sangat takut jika Ale marah lagi.Tapi aku coba untuk berani.

"Bismillah"Ucapku saat sudah dekat di ruang keluarga

Aku melihat Ale yg sedang tertidur pulas di sofa besar itu.Aku tidak tega untuk membangunkannya.
Wajahnya terlihat sangat lelah,tapi dia tetap tampan.

"Yah...dia tidur"Aku memasang wajah kecewa karena sia sia aku buat kan kopi untuk nya.Tapi dia sudah tidur.

Aku langsung pergi ke kamar untuk mengambil selimut.
Setelah aku mengambil selimut,aku kaget karena melihat Ale yang sudah bangun dari tidurnya dan meminum kopi yg ada di meja itu.

"Iqbaal!?"

Kemudian dia menoleh ke arah ku hanya sebentar lalu meminum lagi kopi yang ada di hadapan nya itu.

Perjodohan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang