Vanesha prescilla POV
Setelah kejadian yg aku lihat tadi,aku pergi keluar entah aku ingin pergi kemana.Aku ingin menenangkan diriku,dunia ku hancur saat ini.Aku hampir tak punya tujuan sama sekali.Pikiran terus berputar tentang Mas Iqbaal (Adegan Ranjang).
Sakit,perih,lelah dan juga kecewa.Semua itu datang menubruk ku begitu saja.
Keadaan ku sekarang menyetir mobil dengan menangis.Senyum tipis yang aku punya saat ini.
Aku menyetir menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kiriku sedang menemani kepalaku yg amat berat dan pastinya pusing.Aku masih belum memiliki tujuan yang jelas untuk pergi kemana.Lalu aku memutuskan untuk pergi ke rumah Mama.
Mungkin disana aku bisa menenangkan semua guncangan yg ada ditubuhku.
Aku juga sudah lama tidak berjumpa dengan kedua orang tua ku.Rasanya sangat rindu.Tenang saja aku menyetir mobil dengan benar,aku tidak mau merugikan orang lain cukup aku sendiri saja yg merasakan kerugian itu.
Skippp!!!
Sesampainya dirumah Mama,aku disambut halus dengan para pelayan disana."Assalamualaikum"Ucapku Sambil membuka pintu.
Bi Tiya datang dan menghampiriku.
"Waallaikumsalam,eh non Shasa,apa kabar non?""Alhamdulilah baik bi hehe"Ucapku sambil tersenyum tipis.
"Alhamdulilah,sendiri aja non?Tuan Iqbaal kemana?"
"Em anu bi,Ma-mas Iqbaal lagi dikantor,sibuk kerjaan hehe"
"Owh iya iya"
"Em Bi Papa sama Mama ada?"
"Lagi pergi keluar sama keluarga non Shisi tadi"
"Kak Shisi juga ada disini?"
"Iya ada non hehe"
"Em yaudah bi,aku kekamar dulu ya mau istirahat,capek soalnya"
"Owh iya non silahkan"
Aku hanya mengangguk dan tersenyum,saat aku ingin menaiki tangga Bi Tiya memanggilku lagi.
"Eh Non Shasa"Ucap Bi Tiya memanggilku.
"Em iya?"aku membalikkan tubuhku dan menghadap Bi Tiya.
"Non mau dibuatin teh,kopi apa susu?"Tanya Bi Tiya.
Aku berfikir sejenak.
"Em terimakasih Bi tawarannya,tapi Shasa ngga haus nanti kalau Sha haus aku panggil Bi Tiya aja""Owh iya non"
Aku hanya tersenyum,Bi Tiya pergi kedapur sedangkan aku berjalan melewati tangga yg cukup panjang dan lebar untuk pergi ke kamar yg amat aku rindukan.
Sampai di depan pintu aku tersenyum,aku mengingat waktu aku kecil sering bermain petak umpet bersama Kak Shisi dan juga Kak Jevin.
Sungguh indah masa kecilku,yang belum ada kata menikah atau masalah,yang ada saat itu adalah bermain,canda dan juga tawa.
Aku menghela nafas ku panjang,lalu membuka pintu kamar yg sudah lama tak ku tempati itu.
Nuansa kamar itu masih sama,Cat dinding nya juga masih berwarna biru muda,dengan beberapa gambar/ hiasan berupa kupu kupu,Bulan Sabit,ada gambar Sushi juga,itulah makanan favoritku.
Aku melihat ke pojokan kamar,aku masih ingat jika Papa memarahiku aku menangis dan memeluk tubuhku dipojokan itu.
Aku hanya tertawa pelan jika mengulang masa masa kecilku itu.
Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang,rasanya tubuhku sangat lelah dan remuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Kita
Short StoryIqbaal yang tidak suka dengan pernikahan ini ingin meminta Cerai dengan Vanesha.Akankah Vanesha mau dengan keputusan Suaminya??? Follow dulu Slurr,baru baca,siapin cemilan juga wkwk...Happy Reading!🙈👀💙🖤