CHAPTER 24 (Perasaanku)

44 4 18
                                    

mungkin kalian bisa baca sambil mendengarkan lagu mellow contohnya lagu Rossa - hati yang kau sakiti

Ella pun bangkit berdiri meninggalkan surat itu dan berlari keluar ruang panitia. Lalu, saat ia keluar tak sengaja Ella menabrak Nesya yang baru saja ingin masuk ke ruang panitia. Disitu Nesya melihat wajah Ella yang sangat kecewa, matanya lembap dan pipinya memerah seperti habis menangis.

Namun, saat Nesya ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi Ella langsung berlari meninggalkan Nesya.

Nesya disitu bingung harus apa, ia pun masuk ke ruang panitia mencari tahu apa yang terjadi. Saat Nesya masuk, ia melihat selembar kertas yang jatuh dilantai. Ia pun segera mengambilnya dan membaca isi surat itu.

Entah mengapa hatinya begitu hancur dan kecewa, karena ternyata surat itu adalah pernyataan cinta dari Tama untuk Dina. Saat itu Nesya hanya berusaha menerima keadaan bahwa orang yang ia sukai malah menyukai temannya sendiri, ia berusaha melupakan kejadian ini dan ingin fokus dengan tugasnya sebagai panitia.

Tetapi, disisi lain Nesya juga bingung mengapa Ella menangis membaca surat itu, sebenarnya apa yang terjadi?

"Hmm, setau gue Ella harusnya sama Dina nunggu Ardhito digerbang belakang, oke gue harus tanya sama Ella apa yang terjadi," ujar Nesya dalam hati.

Nesya langsung keluar dari ruangan itu dan berusaha mencari Ella.

**************Gerbang belakang **************

Dina masih berusaha menghubungi Ella dengan HT (Handy Talky) dan hpnya, namun tidak ada respon sama sekali. Saat Dina berbalik badan tiba-tiba ia melihat Sammy yang berlari ke arahnya.

"Eh ka, kebetulan lu lewat. Lihat Ella ngga?" tanya Dina kepada Sammy yang sedang berdiri dihadapannya.

"Tadi gue sih bareng sama dia diruang panit, tapi ngga tahu dia kemana lagi," jawab Sammy yang masih ngos-ngosan.

"Oh oke, trus lu ngapain kesini?" tanya Dina

Sammy pun mengontrol kembali nafasnya dan mulai berdiri tegak dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Gue mau ngomong sama lu," ujar Sammy menatap mata Dina dengan tatapan yang dalam dan jantung yang berdegup kencang.

"Ya ngomong aja," sahut Dina

"Jadi, sebenernya....

Point of view Sammy*

Pertama kali gue mengenalnya dan duduk didekatnya saat gue samperin Tama sama Dina dikantin. Ngga tahu kenapa gue ngerasa dia unik dan berani banget cuekin Randy yang waktu itu godain dia.

Awalnya gue mencoba biasa aja, tapi ketika gue ngelihat Dia bermain piano dari situ gue tertarik buat kenal dia lebih dalam melalui Ella.Gue pun cari cara agar bisa deket sama dia dan kebetulan dia adalah teman dekat Ella. 

Gue mulai samperin dia dan Ella waktu beli bakmi, disitu gue seneng banget karena bisa ngobrol sama di lagi, walaupun melalui Ella dan gue tau juga tau makanan yang ngga disukain sama dia.

Terus gue juga bisa makan bareng sama dia satu meja walaupun ngga ngobrol langsung, tapi gue seneng liat wajah dia yang menenangkan hati, walaupun di meja itu dia hanya sibuk dengan makanannya dan tersenyum mendengarkan teman-temannya bercerita.

Waktu lomba basket pun gue sengaja bawa kamera supaya bisa ngobrol sama dia dan mendalami hal yang dia suka yaitu fotografi. Apalagi waktu Ella suruh gue anterin dia pulang, gue seneng banget dan dari situ akhirnya gue tau dimana rumah dia.

Kagum? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang