"selamat pagi, minggu" kalimat pertama yang aluna katakan saat bangun pagi.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, itu artinya aluna harus segera bangun, mandi, dan menyiapkan makan untuk sarapan.
Ritual mandi nya sudah ia lakukan, kini saat nya turun dan menyiapkan makanan.
"Pagi princess" alvaro menyengir kuda.
"Lah udah masak duluan" aluna pun duduk di kursi dapur sambil meminum segelas air putih.
"Lo lama bangunnya" kata alvaro. Aluna menggaruk tekuknya yang tak gatal.
"Em yaudah gua mau keatas bentar" kata aluna, diangguki alvaro.
Sudah lama ia tak menulis di buku diary abu abu nya. Padahal ia tak terlalu sibuk. Aluna pun mengambil buku diary di laci meja belajarnya. Ia terseyum ketika membuka lembaran-lembaran yang pernah ia tulis.
-12 april 2017-
DEAR MY DAD
---------
-25 mei 2017-
HALLO RAIN ?
-------
Dan masih banyak lagi judul yang ia tulis.
Aluna mengambil pena nya dan mulai menitikan tinta dikertasnya.
-5 April 2020-
Jakarta dan isinya
Halo jakarta,
Terimakasih sudah mengisi suka duka ku.
Terimakasih untuk waktu yang selalu aku hargai perdetik nya.
Terimakasih telah mengenalkan ku dengan orang-orang baik disini.
Yah, walau tak sebaik Bandungku yang lalu.Jakarta...
Jangan hilangkan siapa pun lagi ya.
Jangan jadikan aku sebagai manusia yang merasa paling memilukan.
Tangis memang bisa dibendung.
Marah bisa dipadamkan.
Namun untuk hati yang hancur sulit untuk diobati.Aku tidak membedakan kamu dengan Bandungku.
Kalian tetap sama.
Membawa bahagia dan luka yang tak terduga.Tanpa sadar aluna meneteskan air matanya, bagaimana tidak?
Bandungnya menghilangkan ayahnya.
Dan Jakartanya menghilangkan ibunya.***
Hari ini reyga berniat untuk datang ke rumah aluna, ia teringat ada sesuatu yang belum ia sampaikan.
Namun disisi lain, Alfa juga berniat untuk kerumah aluna.
Eh... Sebenernya gak niat, dipaksa mama nya. Ya sebagai pacar (pura pura) yang baik, sebaik nya main kerumah kata mama nya.Reyga memasuki gerbang rumah aluna.
Ding dong
Aluna buru buru membuka pintu.
"Masuk" reyga pun mengangguk, dan menyusul langkah aluna.
Kemudian Reyga berhenti dan terdiam.
"Lo ngapain kesini?" Ucap alfa yang sedang bermain kartu dengan alvaro.
"Woi tamu gua jangan dikasarin" alvaro pun memukul paha alfa.
"Eh iya soalnya serasa rumah sendiri" alfa kemudian terfokus dengan kartunya lagi.
"Jangan ngadi-ngadi lu. Eh reyga sini gabung" kata aluna.
Reyga pun duduk di antara alvaro dan aluna.
"Oh iya lo bilang ada sesuatu yang kemarin belum sempet dibilangin, apa?" Tanya aluna kepada reyga.
Reyga mengurungkan niatnya untuk membicarakannya sekarang, hari ini bukan lah hari yang tepat.
"Ah engga, mau belajar bareng aja kan senin ujian" kata reyga.
"Gak bisa, aluna belajar sama gua" sewot alfa. Aluna pun menyubit lengan alfa.
"Belajar kan bisa bareng-bareng!"
"Aw, sakit lun" alfa mengaduh. Alvaro hanya geleng-geleng kepala.
"Kan gua mau fulltime sama mba pacar" ucap alfa sambil merangkul aluna. Aluna pun melepas rangkulan alfa.
"Dih apaan banget lo!" Alvaro tertawa terbahak bahak. Reyga pun hanya tersenyum canggung.
***
"Apaan sih al, gausah peluk peluk!" Kata aluna.
"Kan pacaran" jawab alfa santai. Aluna bercak pinggang.
"Kan pura pura! Itu aja di depan ortu lo!" Aluna pergi meninggalkan alfa.
"Yaudah ayo pacaran beneran!" Alfa berteriak hampir seluruh penjuru mata melihat kearah mereka. Muka aluna memerah dan segera aluna menarik tangan alfa untuk keluar mall.
"Bego banget sih!" Kata aluna sambil menyubit pinggang alfa.
"Aduh sakit!" Kata alfa sambil mengelus elus pinggang nya.
"Malu bego!" Aluna menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Ayo pulang!" Segera aluna menarik tangan alfa kedalam mobil.
Didalam mobil aluna hanya diam dan cemberut.
"Jangan cemberut mulu" kata alfa yang sedang fokus mengendarai mobil. "Ayo kerumah gua" lanjutnya.
Aluna membulatkan matanya. "Ngapain heh?".
"Ngapain ya?" Alfa tersenyum nakal membuat aluna tambah membulatkan matanya. "Dih!" Cetus aluna.
***
Sesampainya dirumah alfa, alfa langsung masuk dan membawa aluna ke dapur untuk menemui mama nya.
"Mama, alfa bawa menantu".
Aluna memutar bola matanya malas, sudah bosan dengan godaan alfa.
"Wah ditunggu daritadi gak dateng dateng, lagi fulltime ya?". Mama alfa terkikik geli.
"Iya dong mah, kan pengantin baru".
Aluna terkejut, spontan ia menabok alfa. "Heh!" Kata aluna. Mama alfa pun tertawa.
"Kalo nakal tabok aja lun, cari duit aja belom bisa sok sok an mau nikah".
"Bisa kok, biasanya alfa kalo nyari duit di laci kamar mama, atau engga di.." alfa mendapat tabokan 2 kali dari aluna.
"Oh jadi kamu yang nyuri duit mama?" Alfa langsung berlari terbirit birit. "Jangan lari kamu!".
***
"Mereka semakin dekat pak".
Brak
Pria berjubah serba hitam menghantamkan tangan nya ke tembok. Wajahnya merah padam menahan amarah.
"Bisa bisa nya saya biarkan malah menjadi jadi!".
Dengan penuh murka pria itu menyayat foto wanita dan membakarnya. Diambil lah foto pria tampan yang mirip dengan nya lalu ia berkata "tenang semua akan kakak balas, ini mudah hanya menunggu waktu saja".
Kemudian pria itu melemparkan pisau ke arah tembok yang penuh dengan foto wanita tadi. Foto yang sudah dipenuhi entah itu darah, coretan, kata kata mematikan dan hal yang menjijikan lainnya.
"Tunggu tanggal main nya Aluna Letisya".
Hai hai udah lama ga update 🙏🏼
Semoga kalian tambah suka sama aluna ya hehe.
See you next part.
Jangan lupa share dan vote biar makin semangat nulisnya ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
Teen FictionTakdir tak kan tertampik oleh raga. Aku tak tahu bagaimana alur takdirku akan berakhir. Apakah aku bahagia? Atau bahkan aku harus menghabiskan banyak keringat serta air mata?. Begitu lelah menghadapi hidup yang membuat bilur dihati. Memikirkannya ha...