Cerita ini diibaratkan terjadi pada saat COVID-19 melanda
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
COVID-19 sudah melanda beberapa kota, termasuk kota dimana Institut YG berdiri. Oleh karena itu, para petinggi Institut menginstruksikan work from home (WFH) dan perkuliahan dilakukan secara online.
Dikarenakan adanya COVID-19, maka perkuliahan dilakukan online menggunakan aplikasi video conference atau platform yang lain. Perkuliahan online tidak mewajibkan dosen untuk membuat video pembelajaran, akan tetapi bagi yang membuat video pembelajaran akan diberikan honor tambahan yang disesuaikan dengan standard keuangan yang berlaku.
"Wah, mantap nih." mata Junghwan langsung berbinar-binar. Sebagai dosen muda yang gaji hanya cukup untuk makan, beli bahan bakar dan perawatan seadanya kendaraan pribadi, pengumuman tambahan honor sangat menarik untuk Junghwan. Sebenarnya bukan nominal yang akan dia dapatkan yang membuat Junghwan bersemangat, hanya saja Junghwan suka dengan challenge. Dan menurutnya ini challenge yang menarik.
Hari ini adalah hari Minggu dan besok adalah hari pertamanya mengajar online. Junghwan pun bersemangat untuk mulai membuat video pembelajaran. Ia mengambil semua cemilan yang ada di ruang makan untuk dibawa ke kamarnya. Tak lupa Junghwan menempelkan hiasan pintu bertuliskan Tidak Bisa Diganggu di depan pintu kamarnya agar ia bisa berkonsentrasi. Ia juga menyetel musik klasik yang diyakini dapat meningkatkan performa otaknya.
"Ibu jadi penasaran tugas apa yang dibuat Junghwan sampai bersikap seperti itu," ucap Ibu Junghwan.
"Biarkan saja, dia kan sudah dewasa. Udah dosen." ucap ayah Junghwan yang sedang menonton berita TV di hadapannya.
"Tapi ibu tetap penasaran" ucap sang ibu.
"Yaudah tanya saja ke Junghwan daripada nerka-nerka" ucap sang ayah tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.
Sang ibu langsung memutar badan ayah agar bisa melihat pesan di pintu kamar Junghwan dan sekarang sang ayah paham mengapa istrinya daritadi hanya menduga-duga kelakuan anaknya tanpa menanyakan secara langsung.
Di Kamar Junghwan,
"Hmmm, tapi kan aku sama sekali ngga punya skill video editing," ucap Junghwan sambil mengetuk-etuk laptopnya yang sudah menyala.
"Coba aku tanya Asahi. Dia kan dosen Desain Grafis, pasti pernah sesekali pegang aplikasi video. Anak desain pasti pahamlah buat video" ucap Junghwan dalam hati. Ia mencari nama Asahi di grup DOSEN DARAH MUDA INSTITUT YG yang berisi dosen-dosen muda seluruh institute YG. Jika kalian heran mengapa nama grupnya bisa begitu, pelakunya tak lain tak bukan adalah Jeongwoo, dosen Teknik Informatika yang kurang kerjaan mengganti nama grup tersebut. Dan karena semua malas untuk merubah balik nama grupnya, akhirnya nama tersebut bertahan sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Treasure YG] Treasure as Lecturer
Fanfiction**Completed** Apa jadinya jika setiap member Treasure berubah haluan menjadi dosen? Story ini mengisahkan bagaimana cara member Treasure menghadapi berbagai tingkah mahasiswa dengan status mereka sebagai dosen muda. Terdapat cast-cast di luar Treas...