11: Park Jeongwoo

287 30 0
                                    

Hari ini sepertinya hari baik untuk Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sepertinya hari baik untuk Jeongwoo. Bagaimana tidak, ia terbangun dari tidur bukan karena bunyi alarm yang memekangkan telinga, melainkan sinar matahari yang malu-malu menyusup kamarnya dan menerpa wajahnya. Selain itu, bunyi kicauan burung yang merdu mengiringi prosesi bangun tidurnya.

Jeongwoo langsung menuju ke kamar mandi dan membasuh dirinya. Kemudian, ia menuju dapur dan membuat roti bakar. Baru selesai ia membuat 1 potong roti bakar dengan dilapisi selai kacang, terdapat seseorang yang mengambil roti tersebut dan memakannya dengan rakus.

"Haru...." ucap Jeongwoo sambil menjitak kepala sahabatnya sekaligus teman satu apartemennya itu.

"Pelit amat, Wo. Kan cuman ambil sepotong," ucap Haruto.

"Yang matang soalnya baru 1 potong. Coba kalau ngga, pasti tetep habis juga sama kamu," ucap Jeongwoo malas.

"Ada kelas pagi?" ucap Haruto mengalihkan pembicaraan.

"Yoi, makanya abis sarapan aku langsung siap-siap,"

"Nanti biar aku aja yang cuci dan bersihin dapur. Aku kelas siang jadi ngga buru-buru ngampus," ucap Haruto.

"Good boy. Aku bikinin coklat hangat sama 1 potong roti lagi deh,"

Haruto langsung bersenandung bahagia sambil menuju kamar mandi. Dengan suaranya yang bass, senandung Haruto bukannya terdengar merdu melainkan mengerikan.



Setelah sarapan dan berbenah diri, Jeongwoo langsung menancapkan mobilnya ke kampus. Bawa mobil ke kampus? Ya iyalah, mahasiswa aja banyak yang bawa mobil masa dosennya kalah.

Sesampai di kampus, Jeongwoo langsung menuju ke ruang dosen untuk absensi sidik jari sekaligus meletakkan tasnya di ruangan. Udara sejuk hari ini semakin menambah semangat Jeongwoo mengajar. Benar-benar hari baik ini.

"Pak Jeongwoo, cerah sekali hari ini." ucap Yoojung, petugas tata usaha di departemen Jeongwoo, ketika melihat Jeongwoo melakukan absen.

"Mengajar mahasiswa harus dengan hati yang bahagia agar mahasiswanya bersemangat belajar"

"Pak Jeongwoo emang terbaik," ucap Yoojung sambil mengacungkan jempol.

Jeongwoo langsung tersenyum. Dari bangun tidur yang lancar, Haruto yang bersikap baik, perjalanan ke kampus tanpa kendala sampai pujian dari Yoojung. Jeongwoo benar-benar dalam hari penuh berkah.

"Selamat pagi, semuanya." ucap Jeongwoo setelah sampai di kelas.

Para mahasiswa dan mahasiswi membalas ucapan salam Jeongwoo.

"Saya bagikan QR Code untuk absensi terlebih dahulu," ucap Jeongwoo. Mohon diingat, ini adalah departemen Informatika. Ngga ada tuh yang namanya absen pakai kertas, seperti departemen-departemen tetangga.

"Good. Masuk semua hari ini," ucap Jeongwoo setelah melihat rekap absensi mahasiswanya. "Kalau begitu saya lanjut ke pembahasan materi hari ini,"

Jeongwoo yang sedang menerangkan tiba-tiba menangkap dua pasangan mahasiswa mahasiswi yang saling menatap dalam dan tersenyum tertahan. Apa pasangan baru ya? Sebelumnya tidak pernah lihat mereka sedekat itu? Pikir Jeongwoo sambil tetap menerangkan materi.

Pada saat Jeongwoo memberi tugas untuk dikerjakan di kelas, ia melirik lagi ke pasangan tersebut. Kali ini mereka sedang sibuk mengerjakan tugas di laptop masing-masing dengan sesekali saling senggol lengan. Lamunannya terhenti ketika ada yang menanyakan sesuatu padanya.

"Untuk soal yang ini kira-kira apa benar jika saya mengerjakan seperti ini?" ucap Taehyun sambil menunjukkan pekerjaannya di laptop pada Jeongwoo.

Jeongwoo pun mengecek pekerjaan mahasiswanya tersebut dan memberikan tanda jempol yang berarti pekerjaan yang dibuat Taehyun benar. Anak tersebut berterima kasih pada Jeongwoo sebelum melanjutkan soal selanjutnya untuk diselesaikan.

Jeongwoo kembali menganggur dan mata kembali mengekor ke pasangan tersebut. Dan ia melihat kali ini sang mahasiswa mencuri kesempatan mengelus rambut sang mahasiswi. Wo, jangan baper, Wo. Ucap Jeongwoo dalam hati berkali-kali.

Setelah kelas selesai, Jeongwoo langsung buru-buru ke ruangannya. Yoojung yang melihat wajah kusut Jeongwoo langsung menyapa Jeongwoo.

"Pak Jeongwoo, kenapa mukanya jadi kusut begitu? Tadi pagi kan cerah sekali,"

"Tiba-tiba badmood, Bu" ucap Jeongwoo sambil berjalan menuju ruangannya.

"Pak Jeongwoo kaya wanita lagi PMS saja, suka tiba-tiba badmood," ucap Yoojung sambil menggelengkan kepala.

Sesampainya di ruangan, Jeongwoo menghempaskan dirinya di kursi ruangan. Untunglah rekan satu ruangannya, Yeongue, sedang ada jadwal kuliah sehingga hanya dirinya di ruangan tersebut.

"Gini amat ya nasib jadi dosen jomblo," ucap dosen tersebut sambil meratapi nasibnya di ruangan.

Ia pun mengambil selca dirinya dan menambahkan kata-kata feeling bad without reason sebelum mengupload di Instagram story miliknya. Tenang saja, Jeongwoo memposting dengan filter close friend sehingga mahasiswanya tidak ada yang tahu.

Entah Jeongwoo yang terlalu famous di Instagram atau orang lain banyak yang menganggur, banyak direct message masuk saat ia memposting selca dirinya tersebut. Terlihat beberapa dosen institut YG mengomentari selca dirinya.

|@SoJunghwan

Wo, jomblo ngga usah sok-sok galau

|@TakataMashiho

Lho Jeongwoo kenapa? Berantem sama pacarnya? Eh, Jeongwoo kan belum punya pacar ya

|@WatanabeHaruto

Wo, ngga usah galau. Inget umur.

|@JustAsahi

Thanks, Wo. Tadi lagi nyari wallpaper handphone eh kamu posting meme dirimu. Pas lah buat wallpaperku.

|@KimJunkyu

Maaf ya Wo, malah ngakak ngeliat postinganmu dibanding turut sedih

|@ChoiHyunsuk

WKWKWKWKWKWKWKWKWK

"Orang lagi sedih, komentarnya begini semua. Dasar manusia-manusia zaman sekarang, kadar empatinya sudah hilang ditelan bumi," gerutu Jeongwoo sambil mencari game yang bisa meningkatkan moodnya.

-----------------------------------

Next Chapter

"Wajahmu emang bawa hoki ya" ucap Yoonbin. "Wajahku ngga bawa hoki, tapi ketampanan dari surga," ucap dosen tersebut.

[Treasure YG] Treasure as LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang