[Treasure YG] Treasure as Lecturer

9: Kim Junkyu

"Itu dosen manis banget astaga,"

"Artis korea nyasar kali ya?"

"Ibunya ngidam gula sepabrik kali ya waktu hamilnya,"

"Untuk reinkarnasi selanjutnya, semoga bisa jadi istrinya, bukan mahasiswanya,"

"Ada larangan ngga sih di kampus kita buat nikahin dosen sendiri?"

"Bisa dikloning ngga ya si bapak dosen ini?"

Begitulah kira-kira ucapan yang keluar dari mulut para mahasiswi Transportasi Laut ketika pertama kali ketemu Pak Junkyu. Bagaikan mutiara di tengah padang pasir adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan Pak Junkyu di departemen ini. Apalagi terdengar kabar bahwa Pak Junkyu masih belum berpawang – alias belum punya istri – membuat mahasiswi departemen ini semakin tergila-gila padanya, termasuk geng cewe paling popular, G-IDLE.

"Pokoknya Shuhua harus lulus 3.5 tahun," ucap Shuhua mantap.

"Ngapain mau lulus cepat-cepat?" ucap Soyeon santai. Mereka saat ini berada di rumah Soyeon. Dari antara anggota G-IDLE, hanya Soyeon yang tempat tinggalnya dekat dengan Institut YG. Yang lainnya adalah anak perantauan.

"Biar bisa ngelamar Pak Junkyu," ucap Shuhua. Minnie yang kaget langsung menyemburkan jus yang diminumnya ke wajah Shuhua. Semua anggota tertawa melihat kejadian tersebut.

"Minnie, jorok banget sih," ucap Shuhua sambil menangis dan dengan sigap, Soojin mengambil tisu untuk membersihkan wajah Shuhua.

"Lagian, ngarepnya terlalu ketinggian. Emangnya Pak Junkyu bakal suka sama kamu?"

"Namanya juga usaha," ucap Shuhua sambil mengepalkan tangannya.

"Kalaupun Pak Junkyu milih diantara kita, pasti aku masuk prioritas utama," ucap Miyeon santai.

"Pede-nya sampai menembus langit," ucap Yuqi sambil menggelengkan kepala.

Dan obrolan tersebut berlanjut menjadi aksi rebutan Pak Junkyu. Mereka semua masih tidak tahu berita apa yang akan menanti mereka besok.

.

.

Besoknya, ketika semua member G-IDLE masuk kelas, dilihatnya teman-temannya sedang bergosip ria – tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki juga. Para member G-IDLE yang kepo setengah mati menghampiri mereka semua.

"Ada apaan sih?" ucap Shuhua sambil menerobos kerumunan anak-anak tersebut.

"Hari ini bakal jadi hari patah hati Transportasi Laut,"