HALLO, I AM BACK!!!
UDAH STREAMING SINGLE ZIVA?!!
🎵 Play song tak sanggup melupa — Ziva magnolya 🎵
Biel sibuk memainkan gitar dipangkuannya. Kadang, suara merdunya tak sungkan untuk keluar dari bibir tipis nya.
Ia merasa, kalau perempuan yang tak jauh darinya itu sedang memperhatikam dirinya. Namun, ia tepis pikiran itu jauh jauh. Tengsin dong bro kalau ternyata perasaannya salah.
Tapi lama lama, ia rasa ini bukan perasaanya saja. Nyatanya, ziva kini tengah memperhatikan dirinya dengan intens.
"Lo liatin gue? "
Tak ada jawaban. Cewe itu, menatapnya tak berkedip. Risih juga lama lama.
"Hallo, lo liatin gue?"
"Heeh? apa? Ngeliatin?"
"Iya, lo ngeliatin gue?" ujar biel lagi. Agak dongkol karena yang diajak ngomong seperti sadar tidak sadar.
Ziva yang kegep merhatiin cowo tersebut menggaruk rambutnya yang tak gatal.
Mama, adek malu. Batin ziva
"E-e emang kelihatan ya?"
"Menurut lo, liatin sampe gak kedip gitu gak keliatan?"
Ziva meringis pelan "Mmm, maaf deh udah lancang merhatiin lo" ujar ziva menunduk.
Biel tersenyum tipis. Gak tau kenapa, ia sudah sedikit tertarik dengan cewe ini saat pertama kali melihat. Apa ini yang namanya love at the first sight? Tapi ia kan gak cinta. Hanya tertarik.
"Dimaafin."
"Oh iya, gue biel. Nama lo siapa?" biel menjulurkan tangannya kehadapan ziva. Berniat untuk mengajak kenalan.
Ziva membalas uluran tangan biel sambil tersenyum manis. "ziva magnolya. Biasa dipanggil ziva."
"Lo suka musik dari kapan?" tanya biel membuka obrolan.
"Udah dari kecil sih. Keturunan dari papa."
"Papa lo jago nyanyi juga?"
"Kalau dibilang jago si enggak, cuman bisalah sedikit sedikit. Bokap gue tuh jagonya main musik." ujar ziva semangat.
"keren bokap lo. Kapan kapan main kerumah boleh?" tanya biel.
"Main kerumah?"
"Iya? Gak boleh emang?"
"Hah? Gapapa kok. Mama gue malah seneng kalau ada temen main kerumah. Rame katanya. " seru ziva
"Kalau lo suka musik juga?" tanya ziva
"Iya, suka aja nyanyi nyanyi sambil main gitar. Bikin perasaan adem."
Biel tersenyum dalam hati, baru sadar kalau saat ini ia sedikit banyak bicara. Eh, bukan sedikit lagi sih ini mah.
"Iya, musik itu udah kea separuh jiwa gue deh suer." seru ziva seraya mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.
Biel sontak tertawa, "Yaya, gue percaya. Musik aja disayang apalagi pacar."
"Apa ih bucin. Gak suka gue. Jauh jauh sana. Hus hus." ziva menyibakkam tangannya. Menyerupai gerakan mengusir... Kucing mungkin(?)
"Serius lo mau gue pergi? Nyesel gak nih?"
Ziva menekuk bibirnya, kesal dengan omongan biel "Kenapa gue harus nyesel? Emang lo siapa gue haah?"
Biel tertawa, seru juga ternyata menggoda cewe ini.
"Gak usah ngambek. Gue ada permen, mau gak?" biel mengeluarkan permen gagang berbentuk kaki dari saku celananya.
"Gak ah, emang gue anak kecil kalo dikasih permen langsung baikan."
"Yaudah gue masukin lagi."
Secepat kilat kaira merampas permen ditangan biel "Lo gak iklas ngasih gue permen? Ishh."
"Cewe itu sok jual mahal banget. Padal mah kalau mau, ya mau aja." sindir biel.
"Cewe itu emang dikodratkan buat jual mahal."
"Kenapa gitu?"
"Biar dapet cowo yang setia dan ngerti soal perasaan perempuan."
"Apa ih bucin. Gak suka gue. Jauh jauh sana. Hus hus." Ujar biel, memutar balikan omongan yang tadi di ucap oleh ziva.
"Ck, lu mah rese." ucap ziva menyenggol bahu biel hingga cowo itu oleng. Untung saja, biel jago nyeimbangin kalau enggak mah udah wafat.
"Lu yang rese. Jatoh ni gua."
"Hehe, Mana yang jatoh. Gue elusin."
Ziva mengelus lengan biel yang membiru karena sempat kecenglak saat menahan dirinya agar tidak terjatuh.
Biel yang diperlakukan seperti ini langsung meremang, antara deg deg an dan kaget. Menatap ziva lekat, cowo itu tersenyum tipis menyadari kepedulian ziva akan dirinya. Baru sadar juga, kalau keduanya telah banyak bicara saat ini. Padahal, mereka baru pertama kali ketemu. Langsung nyambung aja. Apa ini takdir tuhan.
Ziva yang diperhatikan kembali menatap sang empu. Dengan jarak sedekat ini, mereka bisa merasakan debaran jantung masing masing.
Punten, ini jantung kenapa ginjal ginjal didalem si. Batin ziva.
****
Spesial part for the first single tak sanggup melupa by ziva magnolya 💙
Serius ini aku ngetiknya dadakan, 35 menitan. Jadi maaf kalau gak ngefeel :"(((
Jangan bosen bosen buat spam komen ya !!!
Jangan lupa juga tekan bintang 🌟
Baybay :)
@idol10_series

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY 3000 [ Zivabiel ]
أدب المراهقينIDOL SERIES 1. Brithis international highshool. Sekolah yang berisikan siswa siswi dari berbagai negara. Terletak di jakarta, ibu kota negara. membuat sekolah ini sangat dikenal oleh banyak orang. Ziva magnolya, salah satu siswa yang berprestasi d...