↭Twenty

4K 321 164
                                    

' I'll always love you like it's the beginning '

_________________

Bunyi bingit muzik yang dimainkan menerpa masuk ke dalam telinga . Lampu-lampu berbagai-bagai jenis warna bergemerlapan . Manusia pelbagai umur terkinja-kinja menari di atas lantai tarian .

Termasuklah Yeff Aziq dan Rayshen Darl . Hafine menggeleng kepala . Dah macam serupa beruk dua ekor tu .

Wine di atas meja diraih dan diteguk rakus . Ini botol yang dah masuk kali ketiga dia habiskan . Dia stress . Stress dengan keluarganya . Stress dengan perempuan mana entah selamba chat dia meminta dia untuk bertanggungjawab .

Bodoh apa ? Perempuan yang chat dia pun dia langsung tak kenal , ada hati nak dia bertanggungjawab . Kalau dia buat pun , belum tentu dia akan bertanggungjawab .

Gelas kaca dihentak di atas meja . Semasa dia menunduk , satu sampul berisi sesuatu bersaiz A4 ditolak dari arah bertentangan menuju ke arahnya .

Spontan Hafine mendongak ke depan . Sekujur susuk tubuh Rayqal Shen melabuhkan punggung di atas sofa gebu . Sampul surat berwarna putih di atas meja dikerling sepintas lalu .

" Apa ni ? "

" Maklumat yang kau nak hari tu . Semua details tentang pembunuhan Grandpa and Grandma ada dalam tu . Lengkap. Dengan detail keturunan pembunuh tu sekali . "

" Dengan details keturunan pembunuh pun kau cari ? " Sampul surat di depan mata digapai . Dibuka dan isinya dikeluarkan . Beberapa keping gambar berada di tangan dibelek lama .

Iris mata jatuh ke arah Rayqal yang turut memerhati tingkahnya . Kening garang dijongket naik .

" Where's their mum ? "

" Bercerai atas sebab curang. So anak-anak dia just tinggal dengan ayah dia . "

" Ayah dia . Hmm . "

Hafine menggumam halus sebelum ketawa sinis keluar dari bibir merah delimanya .

" Tak sia-sia kau jadi killer antarabangsa . "

" Hey ! See my father la , my lovely cousin . Mana tak tumpahnya kuah kalau tidak ke nasi . "

Hafine menggeleng kepala .

Betul sangatlah tu. Ikut jejak ayahlah katakan . Hafine membelek semula kepingan gambar-gambar .

Salah satunya gambar seorang gadis dan seorang lelaki . Dia syak lelaki di sisinya ialah abang dia . Mungkin sama baya dengan dia atau muda sedikit daripadanya . Nama di atas dokumen ditatap sekilas .

" Dellia Jasmien . Wait for our revenge ."







•♕•♕•






Seminggu kemudian ,

Hinggar-binggar. Itulah suasana yang sedang berlaku sekarang . Berpuluh -puluh pasang mata tertumpu ke arahnya yang sedang melintasi deretan setiap kelas untuk tingkatan lima .

Kebanyakan yang melihatnya ialah manusia berjantina perempuan . Tergedik-gedik melambai ke arahnya namun sayang , dia tidak melayan .

Setiap kali dia berlalu , pasti nama dia disebut-sebut dan Kizz Calvien pasti berita pergaduhannya dengan beberapa orang senior sudah kecoh satu sekolah .

Tujuh vs satu . Mana tidak kecoh.

Tatkala selangkah kaki masuk ke kawasan rooftop , telinga dia terdengar bunyi selakan pintu .

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now