↭Thirty Seven

3.2K 276 815
                                    



' What I have with you , I don't want with anyone else . '

_________________





Pintu rooftop ditolak kasar oleh Hafine . Figura Dellia Jasmien yang sedang mengambil angin dikerling sekilas sebelum menghampiri.

" Kenapa kau nak jumpa aku ? "

Kepala mendongak , iris matanya tepat memandang ke arah Hafine yang turut memandang dia pada masa yang sama .

" Ada benda saya nak tanya awak."

" Apa dia ? "

" Awak masih nak teruskan perkahwinan kita ke ? "

Pertanyaan tiba-tiba daripada Dellia Jasmien mengundang perasaan curiga dan penuh tanda tanya terhadap gadis itu .

Hafine mengecilkan mata .

" Kenapa tanya soalan macam tu ? Kau tak yakin dengan aku ? Minggu depan kita kahwin . Kau jangan buat hal ... Atau kau ada boyfriend di belakang aku ? " Tanya jejaka itu secara serkap jarang .

" Tak lah. Saya mana ada boyfriend pun . " Laju Dellia Jasmien menggeleng .

" Dah tu ? Kau tanya soalan macam tu buat aku lagi curiga dengan kau . Better kau terus terang . Aku tak marah . "

Dellia Jasmien menarik nafas dan menghembus perlahan-lahan . Go Del ! You can do it !

" Saya kena rogol . " Jujur Dellia Jasmien tenang . Wajah Hafine dikerling sekilas . Kelihatan air muka Hafine berubah . Dia tidak kisah jikalau Hafine memarahi atau menengkingnya .

Dia betul-betul tidak kisah .

" Siapa ? Siapa yang rogol kau ? Bagitahu aku . " Suara Hafine menderam marah . Siapa berani usik bakal isterinya ? Memang menempah maut lelaki itu .

Teragak-agak Dellia Jasmien ingin memberitahu .

" Abang saya... sendiri . "

" Damn it ! " Pemegang balkoni rooftop ditumbuk kuat . Tanpa sebarang kata , dia berlalu keluar dari rooftop . Pintu dihempas kasar .

Menyentakkan Dellia Jasmien .

Figura Hafine yang telah hilang di sebalik pintu ditatap mendung . Dia sudah mengagak awal lagi penerimaan Hafine .

Hafine kata dia tidak marah . Setelah diberitahu , marah pula .

Cincin yang dia sarung di jari manis kanan direnung lama . Dia terima lamaran keluarga Hafine . Tapi sekarang patutkah cincin ini dia tanggal dari jarinya ?




•♕•♕•






Sambil menuruni laju anak tangga , phone di poket seluar dikeluarkan . Nombor telefon Rayqal Shen ditekan sebelum melekapnya di telinga .

" Hah apahal ? "

" Kau cari maklumat abang Dellia . And then , send dekat whatsapp aku . "
Tidak sempat Rayqal Shen membalas , Hafine dah menutup dahulu talian .

Hatinya tengah panas ! Kedua-dua lengan baju disinsing sampai siku . Tali leher dirungkai dengan hanya sebelah tangan .

Sampai di anak tangga terakhir , dia dikejutkan dengan sekelompok manusia di hadapan pejabat . Kebetulan gengnya serta Irfan ada di situ . Mereka baru tiba .

Rayqal Shen perasan dengan kehadiran Hafine terus mendapatkan Hafine . Leher Hafine dicekik tidak kuat mana pun . Acah-acah lebih .

" Aku tak habis cakap lagi , kau dah tutup . Kurang ajar punya budak ! "

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now