Things pt.2

62 8 0
                                    

"Jadi? Kamu dapet fotonya?" Tanya Hitomi begitu Yujin memasuki kamarnya di dorm. Yujin yang memutuskan agar mereka bertemu di dorm saja, tapi malah Hitomi yang lebih dulu sampai.

Sudah tidak sabar melihat hasil kerja Yujin sepertinya.

"M-hm. Dapet kok," Yujin beranjak duduk di tepi kasur, mengeluarkan sesuatu dari dalam sling bag yang dibawanya.

"Tapi kakak jangan marah, ya?" Pinta Yujin saat tangannya selangkah lagi keluar dari sling bag bersama sesuatu yang diambilnya.

"Ha? Marah kenapa emang?" Hitomi tidak mengerti.

Yujin memajukan bibirnya, kemudian mengeluarkan tangannya. Alih-alih handphone, di tangan Yujin malah terdapat selembar kertas.

Foto dirinya dan Seungmin yang diambil di photobooth.

"Aku tadinya mau minta izin ke ka Seungmin buat ngefoto dia-- ya gimanapun dia juga artis kan, tapi malah diajak ke photobooth," Yujin semakin memajukan bibirnya.

Hitomi terdiam menatap foto di tangan Yujin.

"Ka Hii-chan, jangan marah... Kupotong aja deh, muka akunya!" Yujin bersiap bangkit untuk mencari gunting yang mungkin terdapat di dalam kamar Hitomi.

"Gausah, Jin! Aku gak marah kok," Hitomi tersenyum.

"Beneran? Tapi tadi ka Hii-chan diem aja ngeliatinnya, kan aku takut..."

"Hehe... Itu aku lagi terpesona liat ka Seungmin di foto itu. Manis banget ternyata kalo selca," Pipi Hitomi perlahan memerah.

"Serius nih? Kupotong aja, deh!" Kali ini Yujin benar-benar bangkit, tapi Hitomi menahan pergelangan tangannya.

"Dibilang ga usah! Kamu sama ka Seungmin cocok disitu,"

Ya, Hitomi tidak tuli untuk mendengar ribut-ribut di kantin saat jam istirahat di sekolah tadi. Apalagi jaraknya dengan tempat kejadian bisa terbilang dekat, membuatnya mampu mendengar dengan cukup jelas apa yang dikatakan Minju.

Jangan main-main dengan kakaknya.

Hitomi rasanya ingin menyerah saja setelah mendengarnya, tetapi ketika Yujin memberitahu bahwa ia berhasil mendapatkan foto Seungmin dan mengajaknya bertemu di dorm, ia menolak untuk mengerti.

Yujin bahkan dituduh mempermainkan Seungmin oleh adik dari lelaki itu sendiri, lantas atas dasar apa Hitomi harus menyerah? Jika itu terjadi maka sama saja ia tidak menghargai usaha orang yang telah berjuang demi dirinya.

"Iiih... Ka Hii-chan! Jangan kayak gitu!" Yujin kini menutup wajahnya, bersiap menangis. Ia merasa gagal menjadi perantara. Bahkan orang yang seharusnya dibantu nya juga berpikiran kalau ia memanfaatkan waktunya bersama Seungmin karena memiliki perasaan lain. Padahal tidak.

"Bercanda, Yujin! Jangan nangis dong!" Hitomi menarik lengan Yujin, memaksa gadis itu membuka wajahnya.

"A-abisnya..."

"Yaudah, maaf..."

"Loh, kok malah ka Hii-chan yang minta maaf, sih?! Aku dong harusnya!" Yujin akhirnya membuka tutupan pada wajahnya, menampakkan matanya yang sudah berkaca-kaca, siap menangis kapan saja.

"Ya lagian, kamu nangis. Kan aku jadi ngerasa bersalah..."

"Ya aku juga nangis karna ngerasa bersalah, kak! Padahal aku niatnya bantuin kakak, tapi malah aku yang dikira ngedeketin ka Seungmin!"

"Jadi kamu sebenernya ikhlas gak nih, bantuin aku??"

"Y-ya ikhlas, lah! Cuma ya gitu..." Yujin menunduk, tidak berani menatap Hitomi.

Yoghurt (Seungmin X Hitomi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang