Sebelumnya, aku mau minta maaf buat yang nyimpen work ini di perpus, karena aku spam update. Besok aku mau hiatus, jadi aku berusaha nyelesain work ini hari ini. Makasih yang udah mau baca! 😊
***
Dua hari kemudian, di rumah Yuri.
"Eh, udah pada dateng. Ayo masuk," Sambut Yuri dengan wajah tertekuk. Aku mengangkat alis, heran melihatnya.
"Haera mana, Yul?" Tanya Nako. Diantara 01 line grup kami, memang Nako yang paling dekat dengan kembaran Yuri tersebut.
"Pergi. Survei tempat buat drama garapan dia katanya," Sahut Yuri setengah hati.
"Oh, dia lagi garap drama? Siapa castnya?" Tanya Hitomi antusias. Gadis itu memang penggemar drama dari negara kami.
"Bang Lino sama ka Sakura,"
Oh, pantas saja sejak tadi Yuri memajukan bibirnya seperti bebek. Ternyata ka Lino tidak ada di rumah karena pasti ia ikut dengan Haera sebagai pemain, dan rencana kami untuk memancing Hitomi menyanyikan part kakakku bisa-bisa tidak berhasil.
Aku rasanya bisa membayangkan bagaimana anak kembar itu sempat bertengkar memperebutkan kakak mereka untuk membantu melaksanakan rencana mereka masing-masing.
"Loh? Ka Sakura sama bang Lino? Bakal bagus pasti aktingnya, kan mereka emang udah official!"
"Hm-m. Haera katanya gemes banget ngeliat interaksi mereka berdua, jadi pengen dibikin drama." Kendati Yuri terlihat kesal, ia tetap menjelaskan dengan cukup lengkap tentang pekerjaan kembarannya itu. Mereka boleh bertengkar, tapi saling dukung adalah poin utama.
Ah, aku jadi iri mengingatnya.
"Eh, Nako boleh nyalain lagu, gak?" Tanya teman mungil kami itu tiba-tiba.
Aku memandang Yuri meminta penjelasan, tapi yang ditatap juga mengangkat alis heran. Nako tidak tahu apa-apa soal rencana kami, tapi ia tanpa sadar membantu. Sudah kukatakan, anak mungil ini terkadang tidak bisa ditebak.
"Boleh, nyalain aja. Kita mau belajar bareng, kan?" Karena Yuri sebagai tuan rumah tidak menjawab, Hitomi pun angkat suara.
"Eh, iya. Belajar bareng. Nyalain aja, Nako." Yuri tertawa gugup.
Haha. Belajar bersama dari mananya. Memancing bersama iya.
Nako pun mulai menyalakan lagu dari handphonenya, yang ternyata adalah lagu dari grup kekasihnya. Dasar anak ini, bisa bucin juga ternyata.
"Ganti dong, Nako!" Seru Yuri setelah berganti beberapa lagu.
"Ih, kok gitu? Kan Nako yang nyalain, terserah Nako dong mau lagu apa?!"
"Ya gantian dong! Dari tadi lagu grupnya ka Hwall mulu. Ganti lagu grup ka Hyunjin, dong!" Yuri melempar smirk padaku. Dasar, bisa-bisanya.
Aku melirik Hitomi. Benar saja, pipinya mulai memerah lagi. Ia memang tidak pandai menyembunyikan perasaan.
"Jangan, nanti ada yang baper, lagi."
"Siapa maksud kamu?" Tanyaku pura-pura tersindir agar Hitomi tidak merasa terpojok.
"Aku ga ikutan loh ya, Ju." Yuri mengangkat tangannya, tersenyum konyol untuk menyembunyikan rasa tidak enaknya padaku. Mungkin ia baru sadar telah menyebut nama mantanku-- yang sekarang adalah kekasihnya-- sambil mengeluarkan smirk padaku.
"Ya... Itulah pokoknya. Nako juga belom ngomong, kok." Ia mengerucutkan bibir, tetapi tetap meraih handphonenya dan mengganti lagu di playlist nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoghurt (Seungmin X Hitomi)
FanfictionAnother story from Haera's Universe in SeungTomi version. "Suaranya bagus, kayak princess," -Seungmin "Kenapa pipiku kayak apel fuji, sih?" -Hitomi "Cerita mereka tuh kayak yoghurt, asem, manis, menyehatkan." -Minju Manip cover by: @azifarai_ ©Miner...