3.Tragedi dikantin

8 1 0
                                    

Kringgggg kringggg

Bunyi lonceng terdengar jelas di indra pendengaran seluruh siswa SMK Karya Bakti, salah satu sekolah elit di daerah Bandung. Walaupun sekolah ini terbilang elit, tetap saja ada siswa yang setiap harinya selalu berurusan dengan BK.

Sekolah tanpa kasus adalah hal membosankan bagi murid-murid biang onar, terlebih pada saat nanti mereka lulus dari sekolah ini. Katanya biar dikenang oleh guru. Dikenang karena kasus kok bangga.

Lima orang siswa masuk kearea kantin, dengan dua orang yang bergaya seperti cogan, dua orang biasa saja dan sesekali tersenyum ramah, dan seorang lain dengan wajah datar. Ahh menyebalkan sekali pria itu.

Dimas dan Rey, dua laki-laki yang memiliki kepribadian yang agak mirip. Dengan baju dikeluarkan, tanpa memakai dasi serta satu kancing baju atas mereka yang sengaja dibuka. Satu hal cii khas mereka yaitu sikap absurd, yang tidak dapat terobati. Dua orang ini tak pernah lelah untuk menggoda anak perempuan di SMK Karya Bakti ini. Bahkan mereka berdua di cap Fakboy. Udah Fakboy ditambah playboy lagi. Ehh tunggu, fakboy sama playboy sama gak sih?

Reza, seorang laki-laki yang memiliki sikap agak dingin, tapi meskipun dingin laki-laki ini masih bisa menunjukan sisi ramahnya kepada semua orang.

Ferdiana, si ganteng dan kesayangan para guru. Ferdian dan Reza menjadi penengah diantara Dimas dan rey. Kadang keduannya merasa malas jika Rey dan Dimas sudah berbuat ulah. Entahlah sampai kapan sikap absurd itu akan menempel dalam diri mereka.

Marshella Jingga Widianto, biasa dipanggil Jingga atau bahkan Jigong oleh keempat sahabatnya itu. Memang kurang beruntung Jingga memiliki teman seperti mereka. Eiistt tunggu, meskipun mereka seperti itu. Jingga tak keberatan berteman dengan mereka. Mereka selalu bilang "kita beruntung bisa ketemu dan sahabatan sama lo jing", namun pada kenyataannya Jingga lah beruntung bertemu dengan mereka.

Keempatnya selalu ada untuk Jingga. Dan Jingga tidak akan pernah membuat kenyamanan dalam persahabatan lima laki-laki tampan ini rusak ataupun hancur.

Seluruh murid memperhatikan lima pria itu. Kemudian kelimanya duduk dipojokan kantin yang menjadi tempat tongkrong mereka disekolah, entah itu saaat jam istirahat ataupun bolos pelajaran.

Kelimanya memesan makanan dan minuman. Tak lama kemudian seorang gadis cantik namun judes tak tertolong memasuki kantin. Tak ada yang memperhatikannya.

Gadia itu berjalan kearah salah satu penjual bakso yang berada dipojokan kantin, tepat didepan tongkrongan cogan abdurd.

"Pak, aku biasa yah" ucap gadis itu.

"Oke, siap neng" balas pak Yanto seorang pria paruh baya, yang merupakan pedang bakso dikantin ini. Ia tahu betul apa yang dimaksud gadis itu. Bakso tanpa seledri dan kacang, dengan empat sendok sambal tanpa saus. Hal itu sudah tidak asing bagi pak Yanto.

🌷🌷🌷

Setelah pesenannya datang kelima laki-laki ini menikmati waktu dikantin sambil meminum es jeruk. Pandangan Jingga masih saja tertuju pada handpone yang berada ditangannya.

Beda halnya dengan dua cowo playboy yang entah dirinya dimana pikirannya dimana. Siapa lagi kalau bukan Dimas dan Rey. Kedunya masih saja menggoda anak perempuan di SMK Karya Bakti ini, sesekali mereka mencoba mengedipkan matanya. Tak banyak siswa yang menjadi salah tingkah diperlakukan seperti itu.

J&LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang