Setelah pulang sekolah seorang gadis tak langsung pulang kerumahnya. Ia mampir sebentar ketempat orang yang paling disayanginya. Sebuah tempat istirahatan terakhir.
Suasa saat ini sangat hening, bahkan suara burung dan hewan-hewan kecil seperti jangkrik terdengar jelas dipendengarannya.
Tak lama kemudian dia menemukan dua sebuah nisan yang sudah lama dibuat. Dan ini adalah tempat istirahat kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum mah pah, gimana kabarnya?" tanya Lintang pada dua gundukan tanah dihadapannya, ia mencoba tenang walaupun matanya sudah berkaca-kaca.
"Lintang harap mama sama papa baik-baik aja, ohh iya Lintang juga baik-baik aja kok, abang juga suka jagain Lintang, lagipula disekolah gak ada yang berani sama Lintang mah" ucap Lintang sambil terkekeh sendirian.
"Semua orang takut sama Lintang pah, tapi tenang Lintang gak jahat kok. Mereka aja yang nilai Lintang dari luarnya. Sakit bnget yaa, saat kita dikira orang paling jahat tapi dia gak tau yang sebenarnya. Rasanya sulit banget buat Lintang nyari temen baru. Terlebih setelah kejadian-" ucap Lintang menggantung ia sudah tidak kuat lagi mengingat hal itu.
Dimana penghianatan cinta dan persahabatan terjadi dalam waktu bersamaan.
"Tapi Lintang akan terus berusaha untuk ngilangin rasa sakit itu mah pah, walaupun rasa sakit itu sekarang malah menjadi trauma yang paling Lintang takuti" jelas Lintang sambil mengusap air matanya.
"Maafin Lintang kalau setiap jenguk mama sama papa selalu saja nangis, Lintang memang malu-maluin, maaf juga untuk saat ini Lintang gak bawa bunga untuk kalian. Nanti kalau Lintang kesini lagi, Lintang janji bakal bawain bunga yang cantik buat kalian. Ini udah hampir magrib pah, Lintang pulang ya mah" Ucap Lintang setelah itu mencium nisan kedua orang tuanya.
"Lintang akan selalu sayang kalian, kalian tunggu Lintang yah, nanti kita akan berkumpul bersama lagi. Assalamualaikum" ucap Lintang kemudian pergi meninggalkan pemakaman ini.
🌷🌷🌷
Disisi lain seorang laki-laki barusaja tiba dirumah miliknya ini, ehh ralat milik orang tuanya. Setelah sampai, Jingga langsung memasukan motor kesayangannya itu kedalam garasi khusus motor.
"Udah pulang a" Sapa seorang laki-laki paruh baya.
"Iya bah" balas Jingga dengan senyum mengembang kepada laki-laki paruh baya itu. Dia adalah Pak Narto seorang sopir pribadi keluarga Widianto. Orang-orang memanggilnya dengan sebutan 'Abah'. Nu urang Sunda pasti apal^^
"Aku masuk dulu bah" ucap Jingga lalu pergi meninggalkan pak Narto sendirian.
Setelah sampai diruang keluarga, ia disambut oleh kedua orangtuanya. Wiwi dan Widianto. Kemudian ia berjalan menghampiri kedua orang tuanya.
"Masuk kok gak bilang salam" sahut Wiwi.
"Abang udah ngucapin, ibu aja yang gak denger. Ayah pasti denger kan yah?" tanya Jingga sembari mencium punggung tangan orang tuanya.
"Ayah aja gak denger pintu kebuka, apalagi kamu ngucapin salam" balas Widianto membuat Jingga menghela nafasnya.
"Abang cape, kekamar dulu yah" ucap Jingga dengan raut muka yang sulit diartikan oleh kedua orang tuanya.
"Kamu kenapa?" tanya Widianto bingung kepada putranya ini.
"Kenapa apanya?" tanya balik Jingga.
"Abang ada masalah? Kalau ada masalah cerita sama ibu, gak baik tau kalau nyimpen masalah sendirian. Nanti munculnya dendam" jelas Wiwi membuat Jingga tersenyum simpul.
"Abang gak papa kok, udah yah mau ke kamar lengket banget ini" ucap Jingga lalu pergi menuju tangga.
Setelah sampai dikamarnya ia tak langsung masuk ke kamar mandi. Ia malah merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.
Ia tidak mengerti terhadap hati dan pikirannya saat ini. Apa yang membuatnya merasa risau seperti ini?
Seketika seorang gadis muncul dipirannya. Gadis yang tadi siang bertemu di kantin sekolah. Gadis yang memarahi dirinya dan teman-temannya karena Rey menggoda gadis itu.
Kenapa gadis itu mirip sekali dengan orang dimasa lalunya? Apa maksud dari semua ini? Apakah tuhan tak membiarkan ia untuk melepaskan gadisnya itu? Apakah tuhan sengaja menghadirkan gadis itu untuk penggantinya?
"Siapa orang itu sebenarnya? Kenapa orang itu mirip sekali dengan dia? Apa maksud dari semua ini?"
🌷🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
J&L
Teen Fiction"Lo tau gue suka cerita teluk alaska?" Tanya gadis itu. "Gue tau" balas laki-laki disampingnya ini. "Gue suka cerita teluk alaska, tapi gue gak berharap kalau takdir gue seperti takdir teluk alaska. Bertemu tapi tidak bersatu. Gue berharap, tuhan...