Ini, ada sedikit yang diubah. Kakak tirinya Anna itu, Erina. Dan Erina itu masih kelas 12, bukan udah kuliah. Di chapter tiga kan bilangnya udah kuliah, nah itu salah. Yang bener Erina itu masih SMA. Cuma beda sekolah+angkatan aja sama Anna.
Maaf lama up, ga ada yg nunggu juga kan ya.
Okey itu aja. Tq.
Happy reading!
Vote dulu boleh dong hehe^^Bego.
Lian ngerasa bener-bener bego.
Nyesel dia baru minta maaf kemaren, kirain Anna gak pulang ke rumah nya. Tau gini dia minta maaf lebih awal. Hilih.
"Ya samperin lah sana, ke rumah nya. Lo gak tau emang?" tanya Natta.
Lian, Natta, sama Jinan. Mereka di apart nya Lian sekarang, tadinya mau ke kafe ato kemana gitu tapi hujan. Jadilah mereka main ps di apartnya Lian aja. Soalnya bersih sama rapi juga, enak buat Natta berantakin.
"Biar gue tebak, lo kaga tau rumahnya. Bener teu?" tanya Jinan dengan logat sundanya. Ibunya orang sunda.
"Ya gimana mau tau, kan dia tinggal nya di apart terus. Jarang pulang." jawab Lian. Ya emang iya, kan? Anna di apart terus.
"Gak lo chat? Siapa tau bales." Kata Natta.
"Gak dibales. Udah gue coba."
Ah, sial. Otak Lian rasanya buntu.
~•~
"Gabut anjir, pengen balik ke apart." Gumam Anna yang sekarang lagi rebahan di kamarnya.
"Apa gue kabur aja, ya?"
Masih sambil rebahan dia ngomong. Ya gimana ya, dia pengen keluar tapi kemana. Kalo keluar kamar doang males, ada Erina sama mama tirinya. Givan gak di rumah, papa nya juga.
I wish that you would love me~
Siapa?
Akhirnya Anna angkat telponnya, nomor gak di kenal ini tuh. Togel.
"Hallo?"
"Anna?"
Sontak mata Anna ngebulet. Ini suaranya Lino, 'kan?
"Siapa? Lino?"
"Iya! Ini aku. Kamu kemana aja nggak ngilang nggak ngabarin aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always There
أدب المراهقينCuma tentang Arlian yang suka gangguin Anna. Dan dengan bantuan waktu, dua-dua nya saling suka. Semua terasa baik-baik aja, sampai satu keraguan datang pada Arlian. Mengusik pemikiran tentang; apa pilihannya benar? Karena rasa yang ada untuk Anna t...