LOVE SEEDS?

293 25 3
                                    


      "Bang, jangan kumat lagi ya. Takut gw" tawa mereka pun pecah ketika berjalan menuju kelas mereka.
      "Maaf ya, soal semalem buat kalian Panik" sesal Ali.

    "Yeh, jangan kaya gitu juga bang. Kita cuman bercanda" canda Verrel.

    "Hai Verrel, Ali , Bryan" semangat Tasya menghampiri Verrel.

    "Mulai pacaran!" Pekik kesal Bryan.

    "Iri aja lu, ya" ketus verrel Meninggalkan Ali dan Bryan berdua.

     "Hay Ali." Sapa Prilly tersenyum.

     "Hay prill" kini Ali semakin dekat dengan Prilly.

    "Oh ya prill, nanti istirahat ke taman mau?" Tawar Ali.

    "Boleh" suara Prilly lembut.

    "Okay, semalem Tasya ke rumah" ucap Ali mencairkan suasana Mereka berdua.

    "Iya semalem dia cerita, katanya ada sedikit masalah ya di rumah kamu?" Tanya malu Prilly.
    "Maaf ya, semalem Tasya datang. Suasana nya kurang enak" sesal Ali.

    "Engga masalah" lembut Prilly

    "Semoga kalian berdua jodoh " batin Kiara melihat Ali dan Prilly semakin akrab.
    "So kita hanya menjaga mereka aja" bisik Rassya di telinga Kiara.
    "Jangan sampai Nic, menghancurkan kebahagiaan Meraka berdua ya kak" lirih Kiara.

     "Kakak yakin!" Pekik Rassya

     "Woi," pekik Bryan mengagetkan Rassya dan Kiara.

     "Eh, bro bikin gw kaget aja." Gugup Rassya
     "Eh ya ersya belum datang ya?" Tanya Bryan sambil meletakkan tasnya di bangku nya.

    "Biasanya sih bentar lagi dia sampai!" Ucap Kiara melihat arloji nya.

    "Pagi semua!!!" Teriak ersya dari luar pintu kelas.

    Semua sudah terbiasa, teman sekelas ersya dengan tingkah ersya yang lumayan mengesalkan.

    "Ersya???" Ucap Prilly sudah dengan nada tinggi.

    "punten leres atuh neng!" Goda ersya menoel hidung Prilly.

    Prilly hanya memutar bola matanya kesal, Bryan hanya tersenyum melihat orang yang dia suka. Mempunyai tingkah laku yang menghibur.

     "Hay, Bryan" senyum ersya duduk di sebelah Bryan.

    "Pagi, tumben jam segini baru sampe?" Tanya Bryan.
    "Dia jalan tadi sedikit macet jadi agak telat dikit hehehe" jelas ersya tersenyum.
    "Oh gitu, oh ya nanti sore kamu sibuk engga?" Tanya sungkan Bryan.
    "Engga, emang kenapa?"

    "Mau enggak ke dermaga?"

    "Boleh, jam berapa?"

    "Sepulang sekolah, nanti naik mobil aku!"

    "Okay"

    Bryan terlihat sudah sangat akrab dengan ersya.

    Ali yang sedari tadi diam, membuat Prilly bingung.

    "Ali are you okay?" Tanya takut Prilly.

    "I'm Fine, don't cry" senyum Ali

    Kini mereka semua terlihat sangat bahagia, tapi tidak untuk Nic

    Dia sangat terlihat benci dengan keluarga adijaya...

    "Gw engga akan biarkan Lo bahagia" batin benci Nic.

    "Dan Lo Rassya lihat aja, Lo engga akan dapat kan hati kiara. Karena Kiara milik gw" kebencian yang terlihat di mata Nic melihat Rassya dan Kiara duduk bersama.

    "Kak, Nic lihat kita" lirih Kiara di belakang telinga Rassya.
    "Biarin, dia engga tau kita itu saudara!" Ketus Rassya melihat Nic sinis.

    Nic pun berlalu dari kelas Rassya.

   "Kak Nic kenapa ya?" Batin ersya Melihat Nic berlalu dari kelasnya.
   Ersya pun,. Melihat ke belakang dan dia paham kenapa Nic terlihat kesal.

   "Ini pasti gara² Rassya dan Kiara" ketus kesal ersya.

   "What is wrong with you?" Tanya Bryan melihat ersya kesal.
    "I'm fine, continue to study again afraid of being warned by the teacher " ucap ersya mulai fokus lagi ke depan.

    Kiara yang, melihat ersya pun juga mulai paham. Mengapa ersya terlihat kesal.

   Two hours later.

Teng....

Teng....

Teng....

     "Okay, I'll finish my English lesson today next week okay " pamit guru tersebut Keluar dari kelas Prilly dan kawan².

    "Thank you Miss Arini! " Pekik kompak semua murid.

   "Prilly, jadi?" Tanya Ali sopan.

   "Jadi, sekarang?" Balik tanya Prilly membereskan buku-bukunya.

    "Okay, aku coba tanya anak² yang lain dulu ya" izin Ali bangkit dari duduknya.

   Duk..
 
   Semua kaget, seketika semua mata melihat ke arah Ali.

    "Bang Lo kenapa?" Panik Bryan.

    "I'm fine" Ali mencoba untuk tenang.

    "Bang, kita ke UKS ya" ajak Verrel pun ikut khawatir.

   "Ali, kita ke UKS aja takut ada masalah" rayu Rassya membantu Ali.

   "Tadi pagi cuma lupa sarapan aja, kaya ya maag gw kambuh jadi kaya gini, tapi sekarang udah mendingan engga sakit!" Jelas Ali tegar.

To be published.

INDAH SEPERTI SENJA (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang