WHAT IS LOVE?

363 29 2
                                    

      POV Ali

   Pagi, mungkin untuk sebagian orang pagi itu sangat menyenangkan. Tapi dak dengan aku. Pagi itu adalah dimana aku harus mengulang, hal yang sama.

    Aku turun dari kasurku dan segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hidupku terlalu membosankan bukan?.

    Mungkin 30menit, aku bersiap.

   Aku turun langkah demi langkah aku berjalan. Selalu terbesit di pikiran ku,

"do I deserve to be happy?"

     Aku melihat sekeliling ku, lengang sepi, berbeda dengan di lantai bawah.

    Sekilas aku, melihat kebawah, banyak orang yang tersenyum melihat ku dari atas.
Arya dan Arkan mereka kedua adikku yang selalu ada bersama ku.

    Dan wanita itu, bunda yang selalu support ketiga anaknya. Wanita yang luar biasa menurut ketiga anaknya.

    Aku berjalan menuju meja makan.

    "Pagi..." Ucapku lembut.

    "Are you okay brother?" Dia terlihat khawatir kepada ku, Arya Arya dia adik ku yang terlalu khawatir dengan keadaan ku.

    "I'M fine" ucapku sembari tersenyum.

    "Okay"

    "Kamu ada masalah nak?" Okay bunda sama saja dengan Arya terlalu khawatir.

    "Ck, bunda Arya. Lihat Ali apa ada yang kurang dari aku?" Tawa mereka semakin pecah. Ini yang aku inginkan ketika aku sedang berkumpul dengan Meraka.

    Aku melirik ke arah Arkan, murung?

    "Arkan?" Tanyaku.

    "Berangkat yu bang" okay dia sudah bisa mengalihkan pembicaraan ya. Tak pa lah, *Ali kamu jangan terlalu ikut campur dalam urusan kedua adikmu, kamu hanya menjaga mereka bukan ikut campur dalam urusan mereka.* Batinku berbicara.

     "Tasya?" Tanyaku lagi.

     "Nak, bunda berangkat duluan ya" pamit bunda, dan berlalu dari hadapan kita bertiga. Berdiri tegap, punggung penuh beban itu yang dirasakan oleh bunda.

   Bun, aku janji akan menggantikan posisi ayah di keluarga kita.

     "Bang, mending kita berangkat" lesu Arkan terlihat sangat tak semangat hati ini.

    Aku yakin Arkan Seperti ini pasti karna Tasya.

    Aku menyalakan, mobil.

Tapi.

     Kenapa rasa sakit ini muncul kembali?

     Ada apa dengan ku, kenapa pinggang ku terasa nyeri?.

     Aku harus positif thinking dulu, aku berangkat beriringan dengan mobil Arya dan Arkan.

Skip ADIJAYA UNIVERSITY SCHOOL.

    "Cerita!" Pekik ku merangkul bahu Arkan tapi dia hanya terdiam.

    Mungkin nanti dia akan cerita kepada ku.

    "Hai Prilly, udah datang" sapa ku tersenyum dan duduk di sampingnya.

     "Iya, bagaimana apa danau sudah menghilangkannya rasa rindumu?" Tanya nya padaku,

    "Tentu" senyum ku. Masih melirik ke arah Arkan.

     Ada apa dengan adikku satu ini, apa dia sedang sakit hati? Atau ah, mending aku memikirkan hal yang lain

INDAH SEPERTI SENJA (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang