MR. DAVID FAILED?

282 22 1
                                    


"Ah... Sial kenapa perusahaan kita yang hampir bangkrut" pekik tuan David melempar tasnya ke sofa

"Mas, apa²an sih kamu pulang sambil marah²" ketus Nyonya Audy menghampiri tuan David.

"our company is almost bankrupt, this is all the work of the adijaya company !!! " Pekik tuan David sangat marah.

"Why can,???" Nyonya Audy mulai bimbang
"This is all your sister's fault Ranny " ketus tuan David duduk di sofa

"Mbak Ranny!"

Nyonya Audy pun, mengambil handphone dan.

"Ranny adijaya"

Di sisi lain.

    "Bun, kenapa jam segini Arya dan arkan belum datang ya?" Tanya Ali masih terpaku pada leptop nya.

    "Maybe there are still extra hours at school?" Jawab Nyonya Ranny mengendikan bahunya.

    "Oh, I see, Bun. "

    "Sore Ali" pekik Prilly membuka pintu kamar rawat Ali.
   "Prilly" sahut Ali tersenyum bahagia.

    "Kamu sama siapa?" Tanya lanjut Ali.

    "Biasa sama Tasya dan teman yang lain, assalamualaikum bunda." Ucap Prilly menaruh buah yang di bawa nya dan bersalaman dengan Nyonya Ranny.

    "Wallaikumsalam, sayang Arya sama Arkan mana?" Tanya Nyonya Ranny celingukan.

    "Tadi sih mereka, lagi sedikit ada masalah di jalan jadi aku sama Tasya dan Kiara, ersya." Jelas Prilly mengupas apel untuk Ali.
    "Masalah apa Prilly?" Tanya khawatir Ali

   "Enggak tau , anak laki-laki, suruh kita yang perempuan duluan naik mobil Rassya . Dana mereka turun di pinggir jalan. Dan kalau enggak salah ada satu mobil yang ngikutin mereka" jelas Prilly

    Kini Ali mulai panik dan entah pikiran nya sudah Kemana mana!.

   "Ya Allah jagalah kedua adik hamba, dan sahabat sahabat hamba." Batin Ali takut.

    "Udah sayang jangan panik," Nyonya Ranny mengelus lengan Ali

    Tringg..

    "Audy!"

    "Sebentar ya, bunda mau ngangkat telpon Dulu dari Tante kamu." Pamit Nyonya Ranny keluar dari ruang rawat Ali.

    "Ali?" Sapa gugup Prilly

    "Iya kenapa?" Tanya halus Ali.

    "Li, apa kata aku cinta Prilly itu masih berlaku sampai sekarang?" Tanya Prilly gugup

    "Maybe!" Ketus Ali.

    "Li, mungkin kamu anggap aku bodoh. Tapi ini kenyataan. Ali, aku minta maaf udah buat kamu jadi merasa di gantung sama aku. Tapi jika kata itu masih berlaku untuk aku. Aku akan Jawab iya Li" lirih Prilly tertunduk.
    "Apa kamu yakin Prilly, sama aku laki laki yang penyakitan Seperti aku?" Tanya ragu Ali... 
    "Itu enggak masalah buat aku. Yang penting aku dan kamu menjadi kita berdua" pekik Prilly.

    "Udah Li, terima aja. Kasian kan kakak gw setiap malam galau muluk." Kekeh Tasya.

    "Pril, apa kamu mau jadi pacarku!"

    Sontak Prilly kaget dengan pernyataan Ali. Prilly pun tersenyum melihat Ali.

   "Aku mau" Prilly memeluk Ali.

   "Kiara, ersya kita jadi obat nyamuk"  kekeh Tasya Keluar dari ruang rawat Ali.

   "What do you mean, for David's Mas Company to go bankrupt? "

   "Audy, you didn't make your husband's company go bankrupt."

   "What exactly do you want, sis?"

   "I just want you to come back, dy!"

   "I won't come back anytime."

"Yeah, that's not a problem for you, but one day you want to go back. The door to their house will open for you"

    "Ma'am, don't ever dream I'll be back!"

    "Take care of your health, Audy"

Nyonya Ranny pun menutup telponnya dan kembali ke ruang rawat Ali.

    "Loh, kalian bertiga kenapa diluar?" Tanya Nyonya Ranny melihat ersya, Tasya dan Kiara sedang duduk di bangku tunggu.

    "Eh bunda, ada yang lagi pacaran Bun. Jadi kita engga mau ganggu" ucap Tasya menahan tawanya.
   "Oh di dalam ada Prilly" pekik Nyonya Ranny duduk di samping ersya.
   "Loh ko bunda duduk enggak jadi masuk?" Tanya Tasya. Melihat Nyonya Ranny duduk.

    "Sore bunda, loh kenapa pada di luar bang ali ada Masalah Bun?" Tanya Bryan khawatir.

    "Ada yang lagi pacaran di dalam" ejek Kiara, melirik Nic yang keringat nya bercucuran.

   "Arkan, Arya, Rassya, dan Nic kalian semua kenapa?" Tanya Nyonya Ranny, Melihat Meraka semua seperti orang yang habis di kejar anjing.

    "Ada sedikit masalah Nyonya, suruhan tuan David menyerang kita" jelas Rassya hormat.
   "David!" Batin geram Nyonya Ranny

    Skip malam hari

   "Arya, bunda sama Arkan pulang sebentar ya, jaga kakak kamu" pamit Nyonya Ranny dan Verrel pulang.

   "Iya, Bun hati² ya"

  "Jadi adik yang baik ya." Kekeh Verrel.

   "Itu, yang aku terus berusaha!" Batin Bryan masih ada rasa menyesal.

   Verrel dan nyonya Ranny pun, pulang. Dan..

   "Bang Ali. Kok keluar?" Pekik Bryan melihat Ali keluar dari ruang rawatnya.

   "Bang Ali, bosen di kamar mau keluar sebentar" lirih Ali duduk di kursi roda.

   "Gw anter ya bang!" Tawar Bryan mendorong kursi roda Ali.

    Mereka berdua menyusuri koridor rumah sakit hingga Ali menemukan sebuah tempat yang lumayan bagus dia menyuruh Bryan berhenti.

   "Disini aja" suruh Ali.

   "Bang, Kenapa disini?" Tanya lugu Bryan..

   "Nyaman"

To be published....You are my breath

You are my breath

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INDAH SEPERTI SENJA (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang