INDAH SEPERTI SENJA (END)✅

THE SPIRIT OF MORNING RUNNING A NEW SHEET.

POV Ali

Pagi, Sekarang pagi ku bukan pagi yang seperti dulu.

Mereka sangat sayang ke padaku.

"Pagi, bunda, Tante, Nic, Echa, arkan, and Arya" sapa ku duduk di depan meja makan.

Senin yang menyenangkan bukan....

"Ali, Tante boleh minta satu hal enggak sama kamu" tanya Audy kepada ku.

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Ali, Arkan dan Arya panggil Tante dengan sebutan mama ya nak!" Pinta Tante Audy.

Author POV

"Iya ma, boleh" selintas senyum Ali.

"Bahagia, mengapa aku sejahat itu!" Batin Nic tertunduk.

"Nic, kamu kenapa?" Tanya Nyonya Ranny mengelus punggung Nic.

"Maaf" lirih Nic.

"Nic, dengar bunda. Lihat Ali, Arkan dan Arya" ucap Nyonya Ranny.

Nic pun mendongakkan kepalanya menatap wajah keluarga nya satu persatu.

"Kita semua, Keluarga bunda dan mama kamu selalu sayang sama kalian semua jadi kamu enggak perlu sedih" peringatan Nyonya Ranny.

"Udah daripada sedih begini mending kita balapan!" Ajak Arya.

"Arya.....!!!!" Pekik semua orang di meja.

"Hahahahahahah, becanda" tawa Mereka pun pecah.

"Enggak terasa Minggu depan udah ujian" Grutu ersya kesal.
"Kenapa emang?" Ketus Nic.

"Bentar lagi lulus dong kak" kesal ersya.

"Lulus SMA, tapi Lo tetep sama Arya kan!" Goda Nic tertawa sinis.

"Ya itu jelas" kompak Bryan dan ersya.

"Kompak benar" kekeh Verrel.

"Buat apa?" Batin Ali menatap wajah Keluarga nya.

"Berangkat sekarang!" Pekik Arya beranjak dari tempat duduknya.

"Bunda, mama assalamualaikum kami semua berangkat ke sekolah dulu" pamit kompak semuanya sudah di garasi mobil mereka masing-masing.

"Bang Ali sama gw aja" ajak Bryan.

"Okay," ketus Ali masuk mobil Bryan.

Bryan pun masuk ke mobil nya. Tak lupa Ali mengeluarkan iPad miliknya dan seperti biasa.

Romantic love poems
Last time
when the sky bears witness
and coffee is proof
we sit in the doorway
enjoy the sky treat with dusk
too old indeed for the traveler of love
but we always have a way to be happy.