EYYO! HAI! BACA TAPI GAK VOTE? PARAH BANGET SIHH! JAN JADI READERS GHAIB DONG KAN GALUCU, MENDINGAN VOTE BIAR NICA NYA SEMANGAT UP CHAPT BARU DARI CERITA INI, CARA NYA GAMPANG TINGGAL KLIK BUTTON BINTANG SAMPE WARNA OREN DAN JANGAN LUPA VOMMENT, GAMPANG KAN? MAKASIH YANG UDAH VOTE!
/capslock jeboll
•
•
"KIM!" teriak pemuda bermarga kim setelah melihat orang yang didepannya itu tertembak tepat di bagian dahi kepala nya.
"jinyoung kau panggil ambulan kesini lokasinya tak jauh dari Kim's Corp tepatnya di bangunan liar dekat cafe punya nya eunwoo, dan daniel tolong bereskan semua yang terjadi di Kim's Corp dan di bangunan liar ini juga" dengan cepat jinyoung dan daniel segera melaksanakan apa yang disuruh CEO bermarga kim itu lewat telepon.
.
,
"eung.." jisoo terbangun setelah tidak sadarkan diri selama 3 jam.
"nyonya kau sudah bangun?" tanya asisten taehyung yang merupakan wanita ideal dalam perusahaan tapi taehyung tetap memilih jisoo sebut saja dia Nayeon.
"Mm, taehyung mana?" Tanya jisoo yang mencari keberadaan suami tercinta nya dengan mata yang masih buram karena baru sadarkan diri.
"Sajangnim sed---" Ucapan nayeon terpotong karena ponsel nya yang bergetar, di ponsel itu terdapat nama Daniel, dengan cepat nayeon menjawab panggilan itu dan langsung menyalakan loud speaker karena dia pikir Daniel pasti membawa kabar baik tentang tuan kim nya.
"Nayeon, hah hah tuan--tuan kim hah tertembak" Dengan deru nafas yang tak teratur Daniel mencoba menormalkan nafas nya kembali karena dia sedari tadi berlari karena panik oleh kenyataan tuan kim tertembak.
Jisoo yang mendengar langsung berteriak sekaligus menangis dan isakan nya yang memenuhi ruangan.
"Nyonya Kim, tenang tuan kim pasti baik baik saja, tenang kan dirimu dulu" Nayeon dan pekerja lainnya berusaha menenangkan jisoo tapi jisoo keukeuh mau melepaskan infusan yang ada di tangan kirinya untuk menjumpai suaminya.
Pintu terbuka, menunjukkan seseorang bermarga kim dengan kulit tan yang berpakaian menggunakan jas dan kemeja juga celana hitam, kemeja itu dipenuhi oleh darah, seseorang itu berambut basah dengan pakaian yang sudah tak bisa dibilang rapih lagi.
Jisoo melepas infusan nya dan berlari kearah taehyung.
Jisoo memeluk taehyung erat tak peduli bahwa darah di baju taehyung mengenai baju pasien nya, begitupun taehyung, jisoo menyandarkan kepalanya di bahu taehyung masih dengan tangisan dan isakan yang semakin kencang.
Kalau boleh jujur, jisoo tak mau kehilangan taehyung, pertama kali dia kehilangan kedua orang tuanya, kedua dia kehilangan bayi nya dan ini hampir saja ketiga kalinya jisoo kehilangan seseorang, apalagi seseorang yang satu ini adalah yang terpenting, tanpa taehyung dia bukan apa apa, tanpa taehyung jisoo mana bisa jadi model karena jisoo sendiri malu tetapi taehyung berusaha meyakinkan jisoo kalau dia bisa lihat saja hasilnya dia menjadi model nomer 1 di Korea, dan jangan lupa tanpa taehyung dia tidak mungkin bisa memiliki anak walaupun akhirnya anak itu pun pergi meninggalkan dan mendahului mereka berdua.
"Taaee--hyuuuung~ hiks, kau kenapa berdarah? Hiks jika kau kesakitan, beri kepadaku rasa kesakitan itu, hiks lebih baik diriku yang tidak berguna ini yang merasakan, hiks hiks"
"Jangan bicara seperti itu, princess."
"Kau sempurna, apa adanya, aku tak apa, ini hanyalah darah mingyu" Ucap taehyung dengan senyum manis nya dan jangan lupa mata nya yang sudah berkaca kaca.
"Mingyu? Dia kenapa? Apakah dia akan menyakiti ku lagi?" Tanya jisoo mendongak untuk melihat wajah tampan taehyung, suaminya.
"Dia sudah tidak ada" Ucap taehyung kembali memeluk jisoo lagi karena dia tidak mau jisoo melihat air mata nya yang mengalir deras.
Jisoo yang mengerti kembali membalas pelukan hangat taehyung, dia pun turut berduka cita atas meninggalnya Mingyu atau adik angkat taehyung sendiri.
"Aku tau sebenarnya kau sangat menyayangi Mingyu, cuman Mingyu yang tidak tahu betapa sayang nya kau kepadanya, aku berharap disaat akhir akhir itu Mingyu mengetahui betapa sayangnya kau, taehyung." Jisoo mengelus punggung taehyung agar taehyung lebih sabar menghadapi ini semua.
"Kau sudah melaksanakan tugasmu dengan baik tae, kau hyung yang baik, kau hyung yang hebat, kau hyung yang sempurna, aku yakin suatu saat pun Mingyu akan mengetahui betapa pedulinya dirimu terhadap dirinya, semangat, suami hebat ku." Di kalimat terakhir jisoo memberikan kecupan di pipi taehyung.
.
,
Nayeon sudah memanggil dokter dan perawat untuk membenarkan infusan jisoo.
"Apakah dia baik baik saja dok?" Tanya taehyung dengan mata sembab nya.
"Ya, dia baik baik saja tadi dia histeris karena mungkin dia shock tapi sekarang sudah tidak apa apa dan rutin meminum obat akan membuat nya lebih cepat pulih"
"Terimakasih dok"
"Oh yah daripada aku memberitahu kalian agak lama aku lebih baik memberi tahu lebih cepat, bahwa bayi yang ada didalam kandungan nyonya kim baik baik saja"
"Bayi?"
TBC
--------------------------------------------------------------
Guys, kali ini aku gabakal pake preview biar kalian penasaran hehe, hayoh siapa yang bingung di chapt kemaren?
Sampai jumpa minggu depan, bae aku💕
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Keguguran || Vsoo, BlackBangtan✨ [COMPLETED✔]
Romance[COMPLETED] "Kenapa ini terjadi kepadaku? aku ingin mempunyai anak taehyung,Hiks." ~jisoo "Tuhan terlalu menyayangi mereka, aku yakin mereka sedang di surga sekarang" ~taehyung • short chapter • mature content • 18+ • completed/finish/end Rate : M🔞...