Our Light (ㅁㄱ/ㅇㅎ)

258 24 43
                                    

sambungan dari "Light"

❤💛💙

"MINGIII!!"

Teriakan Yunho terdengar ketika Mingi baru selesai minum di dapur. Dengan tergesa ia berlari menuju kamar mereka, dimana Yunho saat ini berada. "Sayang, ada ap.. sayang! Kenapa menangis?" Mingi segera menghampiri Yunho yang berdiri menghadap lemari pakaian sambil menangis.

"Celanaku tidak muat," rengek Yunho seraya menunjukkan kancing yang berjarak dari lubang kancing celananya. Mingi tersenyum, lalu mengecup kening dan kedua pipi Yunho. "Lalu kenapa?" tanya Mingi. "Aku gendut! Padahal celana ini baru dibeli tiga minggu lalu!" protes Yunho seraya menghentakkan kakinya. Bibirnya mengerucut lucu, matanya ia usap dengan lengan pakaiannya. "Kau tidak gendut, sayang. Kau sedang hamil," ujar Mingi. "Tapi dulu Wooyoung tidak segendut ini!" Mingi mengulum senyum, "sayang, kau tak lupa kan kalau di dalam perutmu ini ada lebih dari satu bayi?" Kini Yunho menggigit bagian bawah bibirnya, "tapi celananya baru kukenakan satu kali."

Sang calon ayah menghujani wajah Yunho dengan kecupan sebelum akhirnya memeluk pasangannya itu. "Kita simpan dulu celana ini, kau bisa pakai celanaku dulu sekarang. Bagaimana?" Yunho dengan wajah sembabnya mengangguk pelan, "bantu aku memakai celana. Kakiku sudah lelah untuk berdiri." Mingi mengangguk pelan kemudian menuntun Yunho duduk di atas ranjang mereka. "Okay, Mama. Mau pakai celana yang mana?" tanya Mingi seraya membuka pintu lemari bagian miliknya. "Celana training warna abu-abu," lirih Yunho.

Mingi mengambil celana yang dimaksud lalu kembali ke Yunho. Dengan lembut ia melingkarkan kedua lengan mate-nya pada lehernya, membantu Yunho berdiri untuk melepas celananya, lalu memasangkan celananya pada Yunho. "Nyaman?" Yunho menangguk, lalu mengecup bibir Mingi, "thank you, Papa." Mingi tersenyum, ia mengecup kening Yunho lalu membantu Yunho kembali duduk. "Aku akan mengganti pakaian sebentar, lalu kita berangkat."

***

Dua bulan setelah pernikahan Yunho dan Mingi berlalu, kandungan Yunho sudah memasuki minggu kedua puluh. Hasil pemeriksaan kandungannya yang terakhir, baru terungkap jika Yunho membawa tiga calon bayi dalam tubuhnya. Dokter yang memeriksanya pun sangat terkejut, karena perkiraannya saat melihat kandungan Yunho, pasiannya hanya membawa dua calon bayi. Bayi yang terakhir terlihat sangat kecil, tubuhnya terhalang oleh dua saudaranya yang lain.

Hari ini, jadwal pemeriksaan kandungan Yunho. Mingi selalu menemaninya di setiap pemeriksaan, ia tak ingin ada momen yang terlewat. Bahkan Mingi yang lebih banyak bertanya dibandingkan Yunho.

Sejak tiba di rumah sakit dan menunggu namanya dipanggil, tangan Yunho sesekali mengelus perutnya yang sudah terlihat sangat jelas. Satu tangannya yang lain berada dalam genggaman mate-nya. "Perutmu sakit?" tanya Mingi pelan. Yunho menghela nafas pelan, "hanya sedikit nyeri. Mereka sedikit aktif, kurasa mereka sedang mencari tempat untuk saudara kecil mereka." Mingi mencondongkan tubuhnya seraya mengusap perut pasangannya, "pelan-pelan ya, kesayangannya Papa Mama. Jangan sampai menyakiti saudara kalian atau Mama."

Tak lama, nama Yunho dipanggil. Yunho dan Mingi masuk ke dalam ruangan, berbincang sebentar dengan dokter sebelum melihat kondisi calon anak-anak mereka. "Kalian sudah siap mengetahui jenis kelamin triplet kalian?" tanya dokter Im, dokter kandungan yang menangani Yunho.

Pasangan itu mengangguk semangat, senyuman lebar menghiasai wajah keduanya. Dokter Im pun melaksanakan pekerjaannya, menggerakkan alat di atas perut Yunho yang sudah lebih dulu dilapisi gel dingin. "Laki-laki," lirih dokter Im. "Another boy," lanjutnya pelan. Senyuman tipis hadir di wajah sang dokter saat melihat calon anak pasiennya yang terakhir, tetapi sorot matanya seperti menyampaikan ada hal lain. "Yang paling kecil adalah perempuan," ujarnya setelah selesai mengambil gambar. "Mau dicetak berapa?" tanyanya seraya membersihkan perut Yunho dari sisa gel.

My ATEEZ Stories (a very slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang