Janlup Di Play Medianya^^👆
"Ku ingin mengatakan kalau aku ingin memelukmu dan tertawa lagi seperti saat itu."
-Habit // Seventeen-"Jae, mianhae..."
.
Setelah merasa lega usai menumpahkan segala isi hatinya, Jae melepas pelukannya, ia menatap Kyura sejenak
"Kyura, apa kamu ingat? tiga tahun lalu tepat dihari ulang tahunku yang kesepuluh tahun, aku bilang padamu bahwa aku mencintaimu sangat, melebihi siapapun bahkan keluargaku sekalipun," Jae menjeda perkataannya, tangannya bergerak meraih tangan mungil Kyura
"Aku serius dengan perkataanku itu Kyura, aku mencintaimu sangat. Janji padaku untuk tidak pernah meninggalkanku ya? cukup aku kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orangtuaku, tapi tidak denganmu Kyura," Jae mengeratkan genggaman tangannya pada jari jari Kyura
Kyura terdiam mematung, ia bukan ragu untuk membalas perasaan Jae, karena Kyura sendiripun mencintai Jae, sangat. Tapi, Kyura hanya takut akan segala resiko yang tengah melayang layang dipikirannya sekarang.
"Kyura? kenapa tidak menjawabku? aku tau ini sangat konyol, aku dan kamu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tahu benar apa itu cinta. Tapi percayalah, setidaknya aku berjanji tidak akan pernah menyakitimu layaknya daddy menyakiti mommy, tidak akan."
"Bu-kan begitu... i just need time, Jae" final Kyura
"Okay, aku beri kamu waktu seminggu untuk berpikir... i love you so much Kim Kyura!" Jae mengusak puncak kepala Kyura sebelum akhirnya ia berlari pulang menuju rumahnya yang memang tidak jauh dari situ
.
.
."Ayolah Kyura kenapa gugup banget begini sih? kamu ini cuma mau menjawab pernyataan Jae bukan menikah," Kyura menepuk nepuk pipinya pelan seraya berjalan keluar rumahnya menuju rumah laki laki yang ia rindukan selama seminggu ini,
Iya. Kyura sudah yakin dengan jawabannya, ia begitu menyayangi Jae,ia tidak mau menyia - nyiakan waktu dan kesempatan, tidak peduli apapun resikonya.
Kyura terdiam ditempatnya, ia mengepalkan tangannya, menahan segala perasaan yang berkecamuk didadanya menyaksikan aksi Daddy Joon -ayah Jae- dengan ringannya melayangkan sebuah tamparan pada pipi Jae, bahkan Daddy Joon sudah bersiap untuk melayangkan tamparan lagi,
"Stop! please stop uncle!" entah keberanian darimana Kyura menahan lengan kekar Daddy Joon
"Kyura?" baik Jae maupun Daddy Joon sama terkejutnya,
"Please uncle, jangan sakiti Jae... jangan jadikan dia tempat pelampiasan amarah uncle. Pukulan atau tamparan yang uncle lakukan pada Jae tidak akan merubah apapun, dan tidak akan menyelesaikan masalah," Kyura kini berlutut dihadapan Daddy Joon dengan air matanya yang mengalir begitu saja
"Ck, anak kecil sepertimu tau apa huh?" Daddy Joon tidak peduli dengan Kyura, ia berlalu begitu saja
"Hey baby, i'm okay... don't cry, please?" Jae ikut berlutut, mensejajarkan posisinya dengan Kyura, tangannya bergerak menghapus air mata yang terus mengalir dari mata indah milik Kyura, Jae benci melihat Kyura menangis
"Aku benci melihatmu yang tidak bersalah apa apa disiksa seperti itu jae!"
"Aku lebih benci melihatmu menangis seperti ini baby, i'm okay..." Jae membawa Kyura kedalam pelukannya
"A-ku mau menjawab semua yang kamu bilang padaku tiga hari lalu Jae,"
"Aku tau jawabanmu, jadi simpan dulu jawabanmu sampai aku kembali lagi padamu, okay?" Jae mengusap lembut pipi Kyura, tersenyum getir memikirkan apa Kyura akan baik baik saja jika ia mengatakan semuanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin. [Seo Changbin]
Fanfic[Belum Revisi] "Ko lu mau si?" "Mau apa?" "Mau dijodohin sama gue yang dingin kaya es gini." "Es ga selamanya beku, suatu waktu bisa mencair. Dan aku yang bakal bikin es itu mencair." ••• Cinta yang hak...