Kini jam menunjukkan tepat pukul 02:00 dini hari, Kyura masih terjaga dengan pandangannya yang tidak bisa teralih dari layar ponselnya, harap harap orang yang ia tunggu sedari tadi setidaknya mengirim pesan kabar padanya.
"Sayang... aku pulang..." suara yang berasal dari pintu masuk rumahnya membuat Kyura berlari segera menuju pintu
"Bin kenapa lam---Ya Tuhan, Changbin! kamu habis pergi minum?!" Kyura terkejut mendapati Changbin dengan kemejanya yang berantakan serta bau menyengat alkohol yang tercium jelas
Changbin yang sudah mabuk berat tidak menanggapi Kyura. Kyura membantu Changbin berjalan menuju kamar.
Kyura mengganti baju Changbin yang sudah lusuh dan berbau alkohol pekat. Kyura menggeleng tak mengerti apa yang ada dipikiran Changbin saat ini, mengapa ia minum hingga mabuk berat seperti ini? apa yang sedang mengganggu pikiran suaminya itu?
"Sayang..." gumam Changbin dengan matanya yang masih tertutup
"iyaa? kamu butuh sesuatu?" tanya Kyura yang tidak yakin Changbin bisa menjawab pertanyaan dengan benar karna Changbin tengah dalam keadaan mabuk berat
Benar saja, Changbin tidak menjawabnya alih alih tangannya meraih tangan Kyura erat, sangat erat.
Kyura menatap Changbin dengan penuh tanya, disaat mabuk berat sempat sempatnya ia seperti ini.Sudahlah mungkin hanya pengaruh dari mabuk beratnya.
.
.
."Bin, ayo bangun... kamu harus ke kantor kan hari ini?" Kyura mengelus lembut pipi Changbin
"Eummh...kepala aku sakit banget sayang...aku berangkat kerja agak siang hari ini," jawab Changbin dengan matanya yang masih tertutup, buka ia enggan tapi sangat berat rasanya untuk membuka matanya.
"Arasseo, aku siapin sarapan dulu," baru Kyura ingin berdiri tangan Changbin menahan lengan Kyura
"Disini aja, Kyubin Kyuri masih tidur kan? temenin aku disini," lengan kekar Changbin membawa Kyura kedalam dekapannya. Begitu erat.
Kyura terdiam ditempatnya, mengusap lembut wajah Changbin yang terlihat pucat, menandakan bahwa Changbin sedang tidak baik baik saja.
"Bin...kamu kenapa? ada masalah dikantor? aku tau kamu lagi ga baik baik aja, aku mau kamu jujur sama aku," ucapan Kyura sukses membuat raut wajah Changbin berubah menjadi lebih pucat
"Semenjak kita pulang dari Jeju masalah saham kantor semakin parah bukan membaik, padahal besok hari pembukaan kantor cabang baru di Daegu," Changbin mengacak acak rambutnya frustasi
"Kamu udah coba diskusi sama papa Minhyun bin? siapa tau papa punya solusi buat memperbaiki semuanya," Kyura berbicara dengan hati hati takut jika malah memperburuk suasana pikiran Changbin
"Aku takut papa kecewa dan pecat aku dari jabatan CEO, ini kedua kalinya saham perusahaan memburuk,"
"Aku yakin papa juga ngerti dan bakal bantu kamu, karena ini bukan salah kamu bin... percaya sama aku, sekarang telpon papa gih minta solusi papa," Kyura meraih ponsel milik Changbin dan memberikannya pada Changbin yang masih berkutat dengan pikirannya
Setelah lama berkutat dengan pikirannya, Changbin memutuskan untuk menghubungi papa Minhyun, dan siang ini papa Minhyun akan datang kerumah.
.
.
."Kakek!!!" teriak Kyubin dan Kyuri kompak ketika melihat Minhyun datang
"Aigoo, aigoo... kalian udah besar yaa, ppoppo..." Minhyun menepuk kedua pipinya, membuat kedua malaikat kecil dihadapannya mencium pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin. [Seo Changbin]
Fanfiction[Belum Revisi] "Ko lu mau si?" "Mau apa?" "Mau dijodohin sama gue yang dingin kaya es gini." "Es ga selamanya beku, suatu waktu bisa mencair. Dan aku yang bakal bikin es itu mencair." ••• Cinta yang hak...