H-7 sbelum pernikahan.
Hari ini keluarga Kyura bakal diskusi tentang jadi apa enggaknya pernikahan mereka dilaksanakan, ya itu semua tergantung keputusan Kyura, dia bersedia atau gak buat lanjutin perjodohan ini ke jenjang pernikahan.
"Kuatin diri lo! lo harus yakin ra yakin!" Kyura terus membatin, kini ia tengah duduk di ruang keluarga rumah Changbin, lengkap dengan seluruh anggota keluarganya juga anggota keluarga Changbin.
"Mari langsung pada intinya agar tidak membuang waktu lebih lama lagi... Kyura apa keputusan mu nak?" ujar papa Minhyun
Kyura diam sejenak, ia menatap satu persatu anggota keluarganya, bahkan ia sempat menatap Changbin yang tengah menatapnya acuh tak acuh.
"Sebelumnya Kyura harap keputusan ini adalah keputusan terbaik Kyura. Setelah Kyura pikir matang matang..." Kyura menjeda kalimatnya, ia mengambil nafas dalam dalam
"Kyura bersedia untuk lanjut ke jenjang pernikahan pah, mah."
jawaban Kyura membuat semuanya tersenyum bahagia, tapi changbin? bahkan muka datar dan dinginnya tidak menghilang sama sekali dari wajahnya.
"Tuhan, yakinkan aku bahwa ini keputusan terbaik untukku. Tolong bantu aku untuk merubah Changbin yang dingin. Semoga nanti, pernikahan kami dipenuhi rahmatMu dan kebahagian di sepanjang umur kami, Amin." Hanya itu harapan Kyura yang terus ia panjatkan didalam hatinya.
-----
20:00 p.m
Semua susunan acara pernikahan udah selesai semua, dari mulai akad sampe resepsi. Tinggal diberesin aja semua peralatannya.
"Kamu pasti capekkan sayang? pulang gih, biar mama nyuruh orang aja buat beresin semuanya." mama Jihyo mengelus rambut Kyura
"iya sayang jangan terlalu capek. Changbin pulang gih, bawa dia ke rumah sementara kamu," tambah mama Nayeon
Seperti biasa tanpa jawaban, Changbin langsung berlalu pergi gitu aja, tapi ia tidak pernah melewatkan untuk salim terlebih dahulu.
"Kamu mandi duluan aja, biar aku siapin baju nya nanti" Kyura ngebantu Changbin ngebuka jasnya
"Hm" sahut Changbin cuek
Kyura membuka lemari baju Changbin, Kyura melongo ngeliat koleksi baju Changbin yang serba hitam.
"Ni orang sering ke makam apa gimana? item semua, heran." Kyura bergumam sendiri, sambil mengambil setelan kaos oblong hitam dengan celana pendek hitam untuk Changbin
"Mana baju gue?."
"I-ini" jawab Kyura gugup, gimana ga gugup? Changbin didepannya cuma make handuk setengah badan, Kyura bisa liat jelas otot bisep tangan Changbin yang gedenya bukan main.
"ngapain masih diem disitu?mandi lu bau." ujar Changbin acuh tak acuh, sedangkan Kyura langsung berlari kecil kekamar mandi.
20 menit kemudian, Kyura keluar dari kamar mandi dengan piyama navy nya.
"B-bin, kalo kamu ga nyaman tidur sekamar sama aku, aku bisa tidur di sofa kok," Kyura yang sangat menyadari kalo Changbin ga baik baik aja dengan pernikahan ini sadar diri, kalo Changbin belum nerima Kyura sepenuhnya.
"biar gue." Changbin memindahkan bantal dan selimut miliknya ke sofa
"Gapapa, biar aku aja" Kyura memindahkan kembali bantal dan selimut milik Changbin
"Kok lu mau si?" nada bicara Changbin berubah
"Mau apa?" Kyura menatap Changbin bingung
"Mau dijodohin sama gue yang dingin kaya es gini?"
"Es ga selamanya beku, suatu waktu bisa mencair. Dan aku yang bakal bikin es itu mencair." Kyura berusaha tersenyum, menatap Changbin teduh
"Ga usah pura pura bahagia kalo nyatanya lu ga bahagia dengan sifat dingin gue. Ga usah pura pura kalo semuanya baik baik aja kalo nyatanya lu terpaksa untuk nikah sama gue." Changbin langsung keluar kamar gitu aja, ninggalin Kyura yang masih terpaku diam
"Salah ya gue berusaha untuk mencintai lo bin? Salah ya gue nerima perjodohan ini?"
Kyura memang belum sepenuhnya mencintai Changbin. Alasan pertama ia menerima perjodohan ini ya karna papa dan mamanya, Kyura ga mau ngecewain mama papanya, dan Kyura yakin setiap keputusan orang tua adalah yang terbaik untuk anaknya.
-----
Pagi ini Kyura udah sibuk didapur, ia tengah sibuk memasak sarapan untuknya dan ya...buat si manusia dingin itu, Changbin
"Gue berangkat." Changbin berlari kecil menuju pintu rumahnya
"Sarapan dulu bin, ini aku masakin nasi goreng" Kyura buru buru nuang nasi gorengnya ke piring
"Gue buru buru. Mulai hari ini gue kerja sambil kuliah so, jangan cari gue kalo gue pulang malem." Changbin keluar rumah gitu aja, dan langsung melajukan mobil sport hitamnya
"Hati hati, semoga hari kamu lancar bin," lirih Kyura, jelas Kyura kecewa tapi mau gimana lagi?
Ting!Tong!
"Eo? siapa yang bertamu pagi pagi gini? iya sebentar~" Kyura berlari kearah pintu rumah
"Cari siap--- Yak! Hana...ayo masuk masuk" Kyura memeluk sang tamu paginya itu.
"ra, gimana?" tanya Hana
"gimana apanya?" Kyura mengernyit bingung
"Malem pertamanya" bisik Hana
"Yak!!! CHOI HANA!! lo gila ya!! ngomong apa tadi ulang coba ulang!!" Kyura memukul Hana dengan bantal sofa
"E-eh itu, a-anu, nih gue bawa coklat" Hana berhasil menghentikan aksi pukul Kyura dengan sebatang coklat yang sengaja ia bawa
"Gomawo," Kyura nyengir lebar, emang kalo soal coklat nomor satu buat Kyura
"jadi gimana ra? are you happy?" tanya Hana lagi
"Happy? apa muka gue keliatan happy na? gue salah ga sih nerima perjodohan ini?" Kyura menyandarkan kepalanya dibahu Hana
"Hhhh...Kim Kyura, gue udah bilang kan sama lo dari awal, jangan pernah nerima seseorang karna kasian atau paksaan, apalagi ra lo tuh nerima Changbin buat jadi pendamping hidup lo selamanya. Iya gue paham lo gamau ngecewain ortu lo, tapi ga gini juga kan? lo bisa ngerasain kan sekarang akibat dari kesalahan lo ini. Lo jadi ngerasa nyesel nerima perjodohan ini karna Changbin yang ga bisa perlakuin lo sebagaimana layaknya seorang istri, disini lo ga bisa nyalahin siapa siapa, ini pilihan lo dari awal kan?Yang bisa lo lakuin sekarang buat dia jatuh cinta sama lo, gue yakin kok Changbin sebenernya juga sayang sama lo, dia ga bakal nolak pernikahan ini kalo dia ga sayang sama lo, pokoknya lo ga boleh ngerasa putus asa, okay?" Inilah Hana ia selalu memberikan nasihat terbaiknya, sifat Hana yang selalu Kyura suka.
"Iya na, aku bakal buat es itu mencair, Thanks ya na" seenganya Kyura lega bisa berbagi keluh kesahnya, bahkan ia mendapat motivasi dari sahabatnya itu
"Oh iya nongkrong kuy?"
"Kuy!"
-Tbc-
HolaHola~
Ayo dong dukung story ini biar Author semangat buat ngelanjutinnya:')
Yang mau kritik dan saran juga boleg kok:)))
Jangan lupa VOMENT bep!(づ ̄ ³ ̄)づ
Gomawo:>
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin. [Seo Changbin]
Fiksi Penggemar[Belum Revisi] "Ko lu mau si?" "Mau apa?" "Mau dijodohin sama gue yang dingin kaya es gini." "Es ga selamanya beku, suatu waktu bisa mencair. Dan aku yang bakal bikin es itu mencair." ••• Cinta yang hak...
![Dingin. [Seo Changbin]](https://img.wattpad.com/cover/188725986-64-k968307.jpg)