Irene patut bersyukur karena saat ia membuka matanya pagi ini seokjin sudah pergi jadi ia tak perlu bertemu pria itu, ia harus berterimakasih pada kesibukan seokjin yang menyelamatkannya pagi ini ia hanya merasa belum siap untuk bertemu seokjin, semalam setelah pulang dari rumah sakit irene langsung tidur untuk menghindari seokjin.
Irene menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya menatap luka kecil dikakinya ia jadi merasa bersalah pada jimin pria itu pasti mendapat kesulitan karenanya.
Setelah memberishkan diri irene keluar dari kamar nya berniat untuk mencari makan di luar hotel ia sedikit ingin mencari udara segar tentu ia membawa ponselnya dan sudah mengirim pesan pada seulgi takut sahabatnya itu hawatir berlebihan seperti biasanya.
Irene memilih sarapan di restoran tak jauh dari hotel tempat ia menginap sembari menunggu pesanan nya datang irene membuka ponselnya melihat akun sosial media milik lisa "tentu saja kami berada dilevel yang berbeda" gumam irene menatap foto lisa, ya wanita itu memang sangat cantik pantas saja seokjin begitu mencintainya dan lisa wanita yang seokjin cintai itu sangat berbeda dengan nya dia terlihat banyak memiliki teman tidak sepertinya yang hanya memiliki seulgi.
Irene mengetikkan pesan untuk lisa memintanya bertemu setelah irene kembali ke korea, nanti malam irene akan pulang ke korea dan mungkin sampai sana dini hari dan ia akan menemui lisa besok siang.
Irene membaca pesan masuk dari jimin pria itu menannyakan keberadaannya saat ini, setelah membalas pesan jimin irene kembali memyimpan ponsel nya
Irene tengah menikmati makanannya saat jimin datang dan duduk di depan nya
"kau makan siang terlalu cepat rene" ucap jimin
"sebenarnya ini sarapanku" jujur irene
"ah benarkah? Kenapa kau baru sarapan jam segini?"
"ehmm aku baru bangun jam 10 tadi lalu sku mandi dan berjalan ke sini"
"ah jadi begitu" ucap jimin
"ada apa oppa?"
Jimin menyodorkan paperbag kecil yang ia bawa tadi "untukmu rene aku membelinya saat kemari tadi" ucap jimin berbohong karena ia meluangkan waktu untuk membeli hadiah kecil itu
"untukku?" tanya irene lalu membuka kotak dalam paperbg itu, irene menatap jimin meminta penjelasan
"aku ingin meminta maaf karena melukaimu kemarin dan membutmu menangis, anggap saja itu ketulusan dariku rene terimalah"
"ini berlebihan, aku tidak bisa menerimanya" ucap irene
"kumohon rene, mau kupasangkan?" tanya jimin mengambil gelang bertahtakan berlian itu dan menarik satu lengan irene untuk ia pakaikan gelang pemberiannya
"kurasa ini akan menimbulkan masalah nantinya" ucap irene menatap pergelangan tangan nya
"kenapa?"
"seulgi bisa saja salah paham" ucap irene khawatir, bagaimanapun juga jimin ini kekasih seulgi.
"ah kau takut seokjin marah?" karena menurut jimin seulgi tidak akan marah dengan hal ini dia bukan tipe pacar yang mudah cemburu apa lagi pada irene, satu satunya yg posesif adalah seokjin
"tidak" ucap irene apa adanya karena ia tau betul perasaan seokjin padanya
"kalau begitu tidak ada masalah" ucap jimin lalu tersenyum manis "habiskan makananmu rene aku akan menemanimu"
Irene dan jimin kembali ke hotel bersama dan tak sengaja berpapasan dengan seokjin yang baru kembali dari meetingnya, ya karena tadi jimin tak ikut meeting dengan seokjin