Pagi hari yang cerah, udara yang sejuk menguasai daerah ini. Jakarta.
Yang pada siang hari nya, matahari akan naik dan membuat daerah ini menjadi sangat panas.
Suasana sekolah yang masih sepi, hanya ada beberapa murid yang baru datang
Nadine dan Alin sedang berjalan di lorong kelas, menuju kelas nya yang berada di lantai 2.
"Ada kaka kelas lagi Lin"
"Terus kenapa?"
"Malu"
"Kan kita cuma lewat doang. Ngapain malu? Gapake baju emang lo?"
Nadine tidak membalas nya, karna kesal.
Sudah terbiasa bukan? Kalau adik kelas perempuan, hm.. mungkin bukan hanya adik kelas. Tapi hampir semua perempuan. Saat mereka sedang jalan dan di depan sana ada kumpulan lelaki. Pasti selalu puter balik, atau saat terpaksa melewatinya pasti akan menunduk.
Kenapa gitu? Entah. Sudah jadi kebiasaan mungkin.
Saat Nadine dan Alin melewati perkumpulan cowo itu, kedua gadis itu merasa, mereka sedang diperhatikan.
"Huh anjer! Jantung gue lagi jedag jedug aja nih" Nadine mengusap dada nya, lega, tegang, gugup, malu, dan banyak lagi yang ia rasakan saat melewati perkumpulan cowo tadi.
"AHAHAHAHAHA!" alin tertawa jahat
"Gila lo?"
"Waras lah"
"Trus, kenapa lo ketawa?" tanya Nadine jutek
"Muka lo kocak wkwk" kembali tertawa
"Bacot." Nadine meninggalkan Alin di depan kelas yang sedang menertawai nya
"Sepi banget dah?" ucap Nadine saat memasuki kelas, keadaan kelas yang masih sepi, baru ada 6 murid di dalam nya
"Lin? Kok tumben belom pada dateng?" tanya Nadine ke Alin yang sedang berjalan menghampiri Nadine
"Mana gue tau"
"Bolos kali" lanjutnya"Gila lo Bolos! Baru juga masuk sekolah. Masa udah bolos" jawab nya heran
"Lo punya jam kan? Liat tuh jam." Ucap Alin
Nadine pun segera melihat jam nya, yang terpasang di lengan tangan kiri. Jam berwarna coklat dan tidak besar, cocok di tangan nya.
"Oiya! Baru jam enam lewat tiga, anjir. Kok kita cepet banget berangkatnya?" aneh sendiri. Padahal tadi ia yang nyamper Alin duluan, tapi kenapa ia tidak melihat jam?
"Getol banget lagian, nyamper gue jam setengah enam" protes Alin
"Oh, gak sadar gue"
"Heh! Masih mending lo gue kasih tebengan" omel nya"Eheheh, peace Din!" kata Alin mengacungkan jari telunjuk dan tengah nya, membentuk huruf V
Nadine hanya menatap Alin dengan tatapan sinis.
Seiring berjalan nya waktu, satu persatu murid kelas X2 datang.
Berbagai ekspresi terlihat, saat baru datang dan memasuki pintu kelas. Dari yang terlihat sangat senang dan ada juga yang murung. Malas mungkin, atau masih ngantuk. Entah.
Jam pelajaran pertama pun dimulai
"Males bat, pelajaran pertama MTK" ucap Nadine
"Sama anjir" sahut Lexa di belakang Nadine
"Ngantuk lagi" Nadine memejamkan mata nya sebentar di atas meja
"Tidur kuy?" ajak Alin
"Emang dasarnya setan, jadi gini" celetuk Nadine
KAMU SEDANG MEMBACA
The Six Girl's
Teen Fiction6 remaja yang memiliki sifat berbeda-beda tentunya, sering bertengkar tetapi saling melengkapi. Mereka akan aneh jika tidak ada satu di antara nya. Hati nya yang baik, sifat nya yang penolong, ada juga yang malas menolong dan lainnya. "Eh, liat pr...