---Belajarlah sedikit menghargai karya orang lain--
*****
Author Pov
" Nak, kamu jaga sendirian sendirian dulu nggak papa? Mama harus ke kedai es krim mama sekarang "
" Iya ma, nggak papa kok. Mama pergi aja nggak usah khawatir " ucap Dyra.
Sesuai apa yang Aldari katakan padanya, jika ia boleh bekerja di tempat ibunya. Tapi Aldari hanya meminta mamanya untuk membawa Dyra bekerja, dan dia tak tahu jika istrinya di tempatkan di mana oleh mamanya. Maka disinilah Dyra berada, di cafe kecil namun cukup terkenal dan ramai oleh kalangan mahasiswa.
" Nanti kalo ada apa-apa panggil Saras aja yah, ras.. Nanti kamu tolong jaga menantu saya yah" ucap mama pada wanita berkulit eksotis disamping Dyra
" Siap bu." angguk Saras.
" mama pergi dulu ya sayang. " mama mencium pipi Dyra kanan-kiri lalu keluar dari cafe.
Dyra menatap pengunjung cafe yang lumayan ramai sekarang, memang kebanyakan mahasiswa yang datang mengunjungi cafe ini. Banyak yang datang karena ingin menikmati makanan atau minuman, berkencan, menikmati wifi gratis untuk tugas ,dll.
" Mbak Dyra, mbak Dyra saya taruh di bagian kasir dulu nggak papa mba? " tanya Saras tiba-tiba
" Mm iya bisa mbak, nggak papa kok"
Saras tersenyum "Kalo gitu saya masuk ke dalam ya mba. Banyak pesenan deh kayaknya. "
Dyra mengangguk tersenyum tanda setuju. Lalu dia melangkah ke arah kubikel kasir. Dyra wanita yang cerdas dan cepat tanggap. Ia hanya di ajari sebentar oleh petugas kasir sebelumnya, dan ia langsung paham.
Cukup menyenangkan dari pada ia merasa bosan dirumah saja menunggu suaminya pulang. Dyra melayani pelanggan dengan senyum manisnya. Bahkan tak sedikit dari para mahasiswa disana yang terang-terangan menggoda Dyra.
Namun nafas Dyra tercekat ketika matanya melihat segerombolan pelanggan yang masuk dengan memakai jas mahal. Disana ada suaminya tengah menempelkan ponselnya di telinganya.
Namun mata Dyra dibuat panas oleh tangan perempuan modis disamping suaminya, yang menggandeng lengan Aldari manja.
Siapa dia?Aldari tak menyadari keberadaan Dyra disana, ia hanya fokus pada ponselnya lalu segera duduk disusul oleh para teman-temannya.
Dyra menduga suaminya itu tengah melakukan pembicaraan penting disana, mungkin mereka rekan bisnis suaminya. Tapi Dyra benar-benar dibuat kesal oleh wanita disamping Aldari. Dia selalu saja menempel-nempelkan tubuhnya ke suaminya itu.
Untungnya Aldari tak menanggapinya, ia terus fokus pada rekan kerjanya yang terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Dyra masih mengamati mereka dari jauh dengan hati yang memanas.
Hingga mereka semua berdiri dan saling berjabat tangan. Dyra kira suaminya itu akan pergi juga seperti teman-temannya, tapi Al justru duduk kembali lalu sibuk dengan ponselnya. Jangan lupakan wanita cantik disampingnya yang terus-menerus melekat ke Aldari layaknya lintah.
Dengan jantung berdegup kencang dan tangan yang bergetar, Dyra mengambil ponselnya lalu mencari kontak suaminya. Dyra mendial nomor Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jodohku? [End]
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Mereka dipertemukan kembali, namun dalam status yang berbeda. Dengan rasa benci dan Cinta yang masih bernaung di hati sang wanita. Dan sang pria yang terus memperjuangkan perasaannya bagaimanapun caranya.