23

39K 2.4K 165
                                    

🐐Yang abis makan daging enak, jangan pelit Vote yah!!! 😂🐐

Di cerita ini gw kaga tau nih, bakalan ending di part berapa.

Tapi kayaknya kga sampe 40an part kali.
Story gw yang panjang tuh emang lapaknya si Panjul noh😂

Jangan lupa Vote comment!!! 💃

***

Author Pov

Dua bulan, Dyra harus menunggu selama dua bulan untuk mengetahui hasil tes DNA bayi yang di kandung Indah. Dan sekarang sudah dua minggu ia hidup bersama Agler, di apartemen mantan pacarnya dulu. Dan sejak saat itu pula Dyra sering menjumpai Agler yang terus mengumpat pada telfonnya, ahh--lebih tepatnya orang yang menelfon disebrang sana. Siapa lagi kalau bukan Aldari? . Aldari masih gencar mencarinya, ia bersikeras ingin mngambil Dyra dari Agler.

Dyra sebenarnya merindukan Aldari, namun ada sesuatu yang membentengi dirinya untuk berjumpa dengan suaminya itu.
Dan mengenai Dyra yang tinggal dengan Agler, membuat Dyra merasa tak sehat. Pria itu gemar sekali membuat jantungnya berdegup kencang. Memang Agler tak setiap harinya tidur di apartemennya, tapi setiap Agler menginap disana membuat Dyra saagar tingkah sendiri. Padahal Dyra sudah meyakinkan dirinya agar tak mau jatuh kedalam pesona Agler kembali.

Tapi kebiasaan-kebiasaan Agler tak pernah berubah sejak dulu, dan Dyra sangat hafal itu. Dibalik sikap Agler yang keras dan dingin ternyata Agler masihlah Agler yang dulu. Agler yang manja dengannya. Tak satu atau dua kali, Agler terkadang merengek padanya. Entah itu meminta dibuatkan makanan karena lapar, kesal karena dasi kesayangannya hilang, kaus kaki yang hilang satu. Dan Dyra selalu membantunya dengan sabar.
Jika orang lain lihat, mereka berdua tampak seperti pasangan suami istri .

"Hmm Agler kan nggak suka pedas, masak apa yah?" gumam Dyra sembari berjalan di lorong penjualan bahan makanan.

Ia sedang berada di pusat pembelajaan untuk membeli bahan makanan untuk makan malam nanti  dengan Agler.
Dyra mengambil beberapa daging, lalu ia beralih ke lorong sayuran.

Namun ia berhenti dan bersembunyi dibalik rak, ketika matanya melihat seseorang yang begitu ia kenal. Jantungnya berdegup kencang melihat suaminya yang ia rindukan.

Aldari disana tampak menemani Indah yang tengah mendorong trolli belanja nya. Dyra mengamati penampilan Aldari yang nampak kacau. Tubuhnya mengurus dengan jambang yang mulai tumbuh di rahang tegasnya serta rambutnya memanjang tak rapih.

"Kamu kenapa begitu mas? Mas makan dengan lahap kan selama Dyra nggak dirumah?" gumam Dyra sedih.

Sementara itu, Indah menoleh kearah Aldari yang menatap dirinya jengah. Aldari begitu bosan mengantar Indah berbelanja, jika bukan karena perintah mamah nya Aldari pun tak mau mengantar Indah. Wanita satu itu semenjak Dyra pergi,dan Indah tinggal dirumah bersamanya. Indah berlaku semena-mena, selalu ingin dianggap nyonyah oleh para pelayannya dan banyak permintaannya.

Aldari begitu jengah, tapi ia harus bersabar. Selama bayi yang Indah kandung bukan anaknya maka Aldari bertekad akan merebut Dyra kembali dari Agler. Namun jika benar bayi itu adalah anak kandungnya, maka Aldari harus menyiapkan rencana sendiri.

"Nanti malam mau makan apa? " tanya Indah pada Aldari

"Terserah!" jawab Aldari cuek

Dia Jodohku?  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang