Yang punya jempol Vote !! 🙂
*****
Author Pov
Agler masuk ke dalam rumah dengan perasaan heran dan juga khawatir. Pasalnya rumah nampak sepi, para pelayan pun sudah pada pulang. Ia khawatir dengan keadaan Dyra.
Dengan langkah lebarnya Agler menaiki tangga menuju kamar Dyra, saat ia sudah sampai didepan pintu kamar Dyra. Agler menajamkan telinganya saat ia mendengar suara isak tangis dari dalam kamar Dyra.
" Dyra...!!!! Dyra..!!! Buka pintunya!! " seru Agler sembari menggedor pintu kamar Dyra.
Tak ada sautan dari dalam, malah isakan Dyra terdengar semakin mengencang, dan itu membuat Agler panik seketika. Pintu dikunci dari dalam oleh Dyra.
Agler pun bersiap mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintunya. Setelah empat kali ia menabrakkan dirinya dan tendangan kerasnya, akhirnya pintu terbuka lebar.
Agler segera masuk kedalam dengan cemas, kamar Dyra pun gelap gulita membuat Agler kesulitan mencari Dyra.
Dengan tangan yang meraba asal tembok disebelahnya, Agler akhirnya menemukan sklar lampu.Saat ruangan sudah diterangi cahaya, betapa kagetnya Agler saat mendapati Dyra yang meringkuk di samping ranjangnya sambil menangis.
Agler segera menghampiri Dyra." Dyra... Sayang kamu kenapa? Kenapa nangis? Ada yang nyaitin kamu? " tanya Agler cepat.
Dyra mengangkat wajahnya yang berantakan, rambutnya kusut dengan kantung mata yang bengkak karena lama menangis.
Agler mengelus rambut Dyra dengan sayang, " Kamu kenapa? "
" Hiks.. Hiks.. Aldari... Dia.. Hiks"
Dyra tak bisa melanjutkan ucapannya, tenggorokannya tercekat. Rasanya sulit sekali menceritakannya pada orang lain. Tak perlu Dyra jelaskan pun Agler menduga jika Dyra sudah mengetahui kebusukan adikknya itu.
Aglerpun membawa tubuh ringkih Dyra kedalam dekapannya. Tubuh hangat Dyra terguncang hebat dalam pelukannya, seolah mengadu betapa sakit jiwa dan batinnya selama ini." Ssstttt ada aku disini, tenanglah. "
" Apa salahku? Aku.. Hiks aku tak pernah berbohong padanya. Tapi kenapa Aldari... Hiks hiks----
" Sedari dulu kenapa aku terus saja dibohongi apa salahku?!!! " lanjut Dyra dengan tangis menderu yang menyayat hati.
Agler semakin mengeratkan pelukannya pada Dyra, merasakan tusukan tak kasat mata di hatinya saat Dyra secara tak langsung menyinggung masalah mereka dulu.
Agler lalu membawa tubuh Dyra keatas ranjang. Ia merebahkan tubuh Dyra dan dirinya dengan masih saling berpelukan.
Dyra tertidur setelah lama menangis karena kelelahan.
Agler bangun lalu menyelimuti tubuh Dyra. Mengecup dahi Dyra dengan sayang sebelum kelaur dari kamar Dyra.Agler membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dikamarnya sendiri lalu ia turun ke dapur. Memasak bubur untuk Dyra, menggaruk kepalanya yang tak gatal karena dirinya bingung tak tahu cara memasaknya. Tapi akhirnya ia berhasil walaupun dengan bantuan youtube.
Agler tersenyum, menertawakan kekonyolan dirinya. Saat mengingat jika baru saja dirinya kemarin yang berada di posisi Dyra. Sekarang dirinya yang merawat wanitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jodohku? [End]
Roman d'amour21+ [ Be wise with your reading! ] Mereka dipertemukan kembali, namun dalam status yang berbeda. Dengan rasa benci dan Cinta yang masih bernaung di hati sang wanita. Dan sang pria yang terus memperjuangkan perasaannya bagaimanapun caranya.