4 (21+)

170K 3.3K 106
                                    

Udah siap nih?

Masok kamar

konci pintunya,

tross jangan lupa nyalain kipas ato AC yahh😳✔

Note (biasakan baca sampai akhir. Agar jika ada informasi dr saya, anda akan tahu. Dan tak banyak tanya)

🌸Happy Reading 🌸

Dyra Pov

" anghhh lep-- pashh! "

Aku merintih kesakitan dan juga kenikmatan dengan apa yang dilakukan oleh kakak iparku sekarang pada tubuhku.

" Kamu masih sama hangatnya dengan dulu sayang, harum tubuhmu masih sama. Tapi sayang, kenapa harus adikku yang pertama memasukimu? "

Ucap Agler dengan tangan yang bermain di pusatku dan mulut yang tersumpal oleh payudaraku. Ia menyusu dengan kuat, menyedotnya dengan penuh tenaga sehingga aku merasakan sedikit nyeri dan tentu saja nikmat.

Aku benci reaksi tubuhku yang menerima sentuhan Agler. Aku benci tubuhku yang mendamba sentuhan Agler. Aku tahu aku wanita normal, tapi harusnya sekarang aku mendorongnya. Bukan malah menikmati sentuhannya dengan rintihan kecil, seperti jalang yang memohon dimasuki.

" Lepas Agler ini nggak boleh kita lakuin. Kita nggak bisa kayak gini-- ahhhh"

Aku tak bisa melanjutkan ucapanku karena dia mempercepat kocokan jarinya pada intiku, tubuhku benar-benar lemas. Baru saja di gempur oleh mas Al dan sekarang aku harus menerima serangan lagi dari kakak iparku. Sungguh brengsek!

" Kamu benar-benar jalang Dyra, kamu bahkan mendesah di samping suamimu sendiri oleh tangan pria lain" ucapnya yang benar-benar membuat hatiku sakit. Karena apa yang ia ucapkan benar.

Tanganku berusaha mendorong tubuh kekarnya agar beranjak dari atasku, tapi tenaga besarnya malah semakin menekankan tubuhnya pada tubuhku.

Ia mensejajarkan wajahnya dengan wajahku lalu menatap intens diriku. Aku benci tatapan itu, aku benci tatapan teduh yang pernah menjeratku dalam kisah Cinta dahulu. Aku benci dirinya.

Sejenak kita saling bertatapan, matanya menatap intens cenderung sendu ke arahku. Tangannya terulur mengelus pipiku dengan lembut yang sudah basah oleh air mataku.

Aku memejamkan mataku, antara takut dan menikmatinya?. Aku tak tahu, disatu sisi aku benar-benar ingin sekali mencakar wajah tampannya sekarang tapi aku benar-benar lemah dengan sentuhannya.

" Jangan, kita nggak bisa begini. Ini salah. Ini salah " gumamku terus menerus dengan memejamkan mata

Kurasakan sentuhan tangannya berhenti lalu kuberanikan membuka mataku untuk menatapnya. Dan sekarang pandangan teduh itu sudah hilang, tergantikan oleh tatapan tajam yang menusuk membuatku menciut.

Lalu detik selanjutnya ia meraup bibirku dengan ganas. Sambil dengan terus tangannya bermain pada payudara mengkalku.

Aku memejamkan mata berusaha menguatkan diriku agar tak terbuai oleh hisapan nikmat dari bibir panasnya sekarang, lidahnya menjilat-jilat bibirku rakus lalu menghisap bibirku layaknya permen gagang yang menggiurkan.

Dia Jodohku?  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang