12

53.2K 2.4K 252
                                    

VOTE YAH !!!
JANGAN NYIDERS MULU !!! 
😍

Btw sebelum lanjut baca, mention dong.

Kalian anak keberapa di keluarga??

******* Wajib VOTE yahh.  *******



Author Pov


Hujan turun begitu deras malam ini. Dingin nya udara membuat Dyra mengelus lengannya sendiri, ia menatap hujan dari balik jendela kamarnya.

Hatinya gusar entah kenapa, jam yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam serta hujan yang tak berhenti malah semakin kencang. Membuat Dyra sedikit --- cemas?

Pada seseorang.

Agler, pria itu biasanya pulang jam tujuh atau setengah delapan malam, namun sampai sekarang Agler belum juga menampakan batang hidungnya .

" Bukannya aku khawatir! Tapi aku cuma  ngga mau dia gedor-gedor pintu minta di buka pas aku tidur! "

Berkali-kali Dyra merapalkan kalimat tersebut, meyakinkan dirinya bahwa ia tak mengkhawatirkan sosok kakak iparnya itu.
Berkali-kali pula ia terus melirik jam dinding dengan wajah yang cemas.

" Issshhh! Tau ah aku mau tidur aja! " gerutu Dyra lalu ia merebahkan dirinya si ranjang.

Berusah memejamkan matanya, tapi ia tak bisa tidur dengan tenang. Membolak-balikan tubuhnya ,tetap saja hasilnya sama.

Tak lama kemudian Dyra langsung bangkit duduk dengan wajah yang kaget, saat ia mendengar suara deru mobil di luar. Dyra turun dari ranjang lalu berlari kecil menuju jendela. Melongok apakah Agler apa bukan yang pulang.

Dan benar saja, Agler keluar dari mobilnya dengan lari menutupi kepalanya dengan tangannya. Bajunya basah,  Dyra turun ke bawah dengan jantung yang berdegup kencang.

Saat Agler hendak mendorong pintu untuk di buka, ia dibuat kaget ketika pintu lebih dulu terbuka dari dalam. Dan pujaan hatinya lah pelakunya.

Agler tersenyum kecil dengan praduganya di otak cemerlangnya.
Sementara itu Dyra dibuat kikuk sendiri akibat tingkahnya yang spontan itu.

" Kamu nunggu aku? " tanya Agler mengeluarkan suara nya yang agak serak.

Dyra membuang wajahnya kesamping dengan salah tingkah " Nggak! Tadi... Tadi kebetulan aku lagi di ruang tengah nonton TV. Terus denger suara mobil kamu jadi ya, aku bukain" jawab Dyra lirih

" Jadi kamu khawatir sama aku? " goda Agler

Pipi chubby Dyra merona sempurna, wajahnya memanas mendengar kata yang di lontarkan Agler. 

" apasih! Nggak yah, geer banget! " celetuk Dyra

Agler mengulum senyumnya, lalu tiba-tiba ia bersin membuat Dyra menatapnya dengan cemas.

" Udah ayo masuk, diluar dingin baju kamu juga basah gini. " Dyra tanpa sadar menarik lengan Agler masuk kedalam rumah.

Dyra benar-benar khawatir melihat Agler yang terus-terusan bersin dan diselingi batuk kecil. Sebenci-bencinya ia pada Agler namun tetap saja jiwa lembutnya masih ada.

" Aku siapin air anget yah" ucap Dyra

Dyra sebenarnya sedikit risih ketika masuk ke kamar Agler. Kamarnya cenderung memiliki suasana gelap , dan perabotan yang sedikit. Agler memang begitu setau Dyra. Sejak dulu Agler type orang yang simple dan tidak mau ribet.

Dia Jodohku?  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang