0.22

1.7K 227 75
                                    

Jangan lupa vote sama komennya yah. Yang banyak-banyak pokoknya🌚

Maapin yah kalau ada typo🌚

*****

Helaian surai itu berterbangan mengenai wajahnya. Lantas dengan kilat, jemarinya menyembunyikan helaan surai pendek sebahunya itu ke belakang telinga dan jemari tangan kirinya yang terus digenggam lembut oleh sang pujaan hati.

Hoh! Terlihat seperti pasangan sejoli yang baru saja dimabuk asrama. Namun, kenyataannya memang seperti itu. Bahkan sesekali, orang yang berlalu melirik ke arah mereka karena kemesraan tercipta yang membuat banyak orang iri.

Jungkook tidak peduli pandangan orang, karena ini kehidupannya, lain halnya dengan Jihyo yang harus mati-matian menyembunyikan wajahnya karena malu.

"Tidak perlu seperti itu." Jungkook berujar seraya memerhatikan jarum jam di pergelangan tangannya. "Kau mau popcorn?"

Jihyo hanya mengangguk. "Menonton tanpa popcorn itu, kurang menyenangkan," keluhnya yang membuat sang empu terkekeh.

"Baik, tunggu aku disini. Jangan kemana-mana, oke?"

Siap. Belum mendapat respon dari sang empu, Jungkook langsung saja melesat, meninggalkannya di sini yang tengah ramai akan pengunjung. Sungguh, ia bisa saja mengekori ke mana pria itu akan pergi, tetapi perintah pria itu tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Menyebalkan sekali.

Menunggu dengan memegang tiket nonton film laga yang bulan kemarin rilis bukanlah hal yang menyenangkan. Itu membosankan, tetapi mau bagaimana lagi? Lagipula ini hanya sebentar saja, sesaat seseorang memegang pundaknya. Mungkin itu Jungkook, tetapi kenapa cepat sekali?

"Jung, aku ...," lisannya tidak tersampaikan, sesaat orang itu adalah Mylan yang tengah tersenyum ramah kepadanya. "M-Mylan? Kau ada di sini?"

Pria dengan balutan hoodie itu terkekeh, memperlihatkan jejeran giginya yang bersih serta bagaimana lucunya gigi kelinci itu yang menyembul. "Ya, aku sedang bersenang-senang. Mencoba melarikan diri dari jeratan Manajer."

"Ya Tuhan, kau jahat sekali. Bagaimana jika manajermu kewalahan, nanti?"

Namun, Mylan hanya mengedikkan kedua bahunya. "Dia sudah terbiasa. Seharusnya yang jahat itu kau, tahu. Padahal, aku baru saja ingin mencoba memasuki lebih dalam kehidupanmu tetapi nyatanya, dia malah lebih cekatan dariku," katanya sembari mengangguk---menyetujui perkataannya sendiri.

Jihyo sangat terkejut. Pengakuan dari Mylan membuat jantungnya berpacu dengan cepat. Jadi, selama ini, pria itu memendam rasa? Ah, ini gila sekali.

"Aku--"

Mylan tersenyum kecut. "Sungguh, Nona Park. Aku bisa saja merebutmu darinya, tetapi itu tindakan tidak jantan. Jadi, aku merelakan saja daripada mendapati kemarahan pujaan hatimu, nantinya."

Lantas Mylan menuntun jemarinya untuk membelai pipi temban itu dengan lembut. Merasakan bagaimana mulusnya pipi itu yang membuat Jihyo terdiam. Bahkan, tidak menyadari jika seseorang tengah menonton putaran di mana Mylan sang aktor yang menyentuh milik Jeon. Rahang itu seketika mengeras dan dapat dilihat di mana Jungkook menyimpan cemilannya di atas lantai lalu memberikan sentuhan ala jantan.

Jungkook menarik potongan kerah baju itu dengan erat setelah menciptakan lukisan indah pada wajah mulus Mylan sebagai pelampiasan. "Apa kau ingin main-main denganku, hem?"

Kedua alis itu bertaut sesaat Mylan mencoba menepis dan menyeka darah di sudut bibir lantas terkekeh. "Kau bukan tandinganku, Jung."

Karena itu, Jungkook kembali menciptakan lukisan indah.

HIDDEN SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang