Salah satu hal dalam memanfaatkan teman adalah, meminta pertolongan mereka. Hal inilah yang kali ini tidak akan kulewatkan. Membawa beberapa tumpuk buku yang mana merupakan detensi dari Proffesor Mcgonagall.
Sebaiknya satu hal lagi yang perlu diingat… jangan percaya kepada draco malfoy.
Tidak lama setelah aku sampai ke asrama pulang dari danau hitam, tiba-tiba saja proffesor mcgonagall memanggilku dan memberikan detensi gara-gara kejadian aku terlambat. Dasar malfoy mulutnya!Oh ya, kembali lagi dalam memanfaatkan teman, kapan lagi bukan menyuruh ronald membantuku dengan membawa buku ini. Yah, kalian tau ronald weasley adalah pemalas dari segala pemalas. Tujuan kami adalah mengembalikan buku-buku ini ke perpustakaaan.
Dan seolah menjadi kebiasaan rutin saat kami berkumpul, tidak ada selewat-pun hermione dan ron berkelahi. Aku dan harry hanya menjadi penonton saja, kadang menonton mereka berkelahi seperti menonton pertandingan quiditch, seru dan menegangkan.
“baiklah ronald weasley, sekarang jelaskan bagaimana cara orang itu ber-reinkarnasi kembali” tanya hermione
“mione, biar kuperjelas. Buka reinkarnasi tapi kembali ke masa lalu,”
“entahlah, yang kutahu saat garis takdir tiba-tiba berubah dan dia mendapat kesempatan sekali lagi, maka boom!” lanjut ronald berteriak
“jangan mengagetkan ron!” jawab harry
“boom?” tanyaku
“dia kembali ke masa lalu dan memperbaiki takdir” lanjut ron
“tidak masuk akal! Di buku sihir saja tidak ada penjelasan mengenai ini, dasar ronald weasley tukang mengarang” ejek hermione
“ya ya ya sekali-kali jangan gunakan otakmu mione, gunakan logikamu! Tidak ada yang tidak mungkin jika takdir berkehendak”
“kau tahu darimana ini ronald?” tanya harry
“dari paman-ku, dia seorang ahli sejarah sihir”
“ron…tidak biasanya kau seperti ini? Otakmu sudah benar?” tanyaku
“sejak kapan otakku tidak benar!” jawab ron cengo, dan dibalas tertawaan oleh kami bertiga.
Masing-masing dari kami membawa tiga tumpukan buku, “sini cessie, tukar denganku. Semua buku-mu terlalu tebal” ujar harry langsung mengambil alih buku-buku yang kubawa. Memang sih buku yang kubawa itu tebal semua, tapi aku tidak apa-apa, kan ini hukumanku. Belum sempat aku memprotes kepada harry, tiba-tiba saja buku yang dibawa ron melayamg ke udara.
Buku ron melayang dan terdengar tawaan, ulah si ferret sialan ini! Dan benar saja, draco sialan malfoy sedang menggunakan mantra leviosa untuk menerbangkan buku-buku kami. Nekat sekali anak ini.
“ambil buku-mu weasleybe, ayolah ambil ini” ujar pansy mengejek
Ron melompat-lompat untuk mengambil buku itu, disusul harry yang baru saja menitip bukunya kepadaku untuk membantu ron.
“seharusnya kau tidak membantu pottah. Yang harus dilakukan adalah menerbangkan buku-mu juga” ucap malfoy, yang tidak lama kemudian menerbangkan buku harry didalam pelukannku. Tidak, bukan buku harry saja tapi buku-ku pun ikut melayang
“Berhenti malfoy! Kembalikan buku-nya!” ujar hermione
“oooh aku takut” mimik muka malfoy mengejek. Ewh-kalian harus liat, mukanya seperti kambing.
Melihat teman-teman ku yang diejek malah membuat emosi ku memuncak.“dasar kambing jelek! Kembalikan tidak?!” baiklah jika ini yang kau inginkan malfoy
“kembalikan atau aku adukan kepada proffesor snape” ujarku
“dasar pengadu!” saut pansy. Astaga jalang satu ini tidak bisa diam
“tanyakan kepada kesayanganmu pansy, kalau aku pengadu lalu dia apa?” ucapku sinis
“baiklah akan kukembalikan, kemari billgots tangkap buku ini kalau bisa” dia menantangku rupanya. Jangan dipikir aku pendek begini bisa dia ejek sepenuhnya.
Tapi sialnya, buku itu malah dinaik turunkan oleh malfoy menyebalkan ini. Tidak bisa dibiarkan, seharusnya aku minum susu agar aku lebih tinggi. Ayolah, jangan menyalahkan aku jika bukunya belum tertangkap, salahkan malfoy saja yang tingginya keterlaluan. Kalau begitu kita pakai jurus melompat saja.
Baiklah, satu…dua…tiga… lompat!
Aku hampir menangkpanya, dan parahnya malah kaki-ku tergelincir. Aku akan jatuh. Tapi, “kau ceroboh, jika pendek tidak usah melompat” malfoy menangkapku.
Dia menahan tubuhku dengan memegang pinggang-ku. Ini seperti posisi kami sedang berpelukan. Merlin, ini memalukan sekali. Segera saja aku melepaskan diri dari kungkungan malfoy ini. Saat sudah terlepas, langsung saja aku mengambil beberapa buku yang bisa kuraih dan segera pergi dari hadapan para ular ular itu. Memalukan.
“muka-mu memerah billgots!” ujar blaise dan disambut tertawaan oleh sekawannya, malfoy hanya menatap kepergianku dengan sorot tidak kuketahui.
Hermione mengejarku dan mengatakan “ayo cepat kita pergi dari sini” sembari menarikku agar lebih cepat
Setelah kami sampai di perpustakaan, Harry, Hermione, dan Ron segera mencecarkan pertanyaa kepadaku
“kau baik-baik saja cessie?” tanya hermione
“kakimu sakit?terkilir?” tanya harry
“bagaimana rasanya dipeluk malfoy sialan itu cessie?”
Dan tidak usah kusebutkan lagi bukan, pertanyaan aneh tersebut tentu saja dari ronald weasley. Dia benar-benar tahu cara merusak situasi.
“aku malu mione”
“kakiku baik-baik saja harry”
“dan ron weasley, adakah pertanyaan lain yang lebih bermanfaat dari itu. Itu bukan memeluk!”
“oooh kukira kau menyukai pelukan pirang itu” ucap ron dengan raut muka semenyebalkan mungkin
Langsung saja kupukul lengan ron, selamat ron. Selamat menikmati pukulanku.
“auch, oh tidak tidak aku minta maaf. Kau ini! Sudah tahu pukulanmu sakit, jadi jangan memukulku”
“rasakan!” ujar harry sambil tertawa
___
NOTE:
gimana gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝗩𝗘𝗥𝗬𝗗𝗔𝗬 ━━━━━ draco malfoy
Fanfiction"diamlah cessie, kau tidak tahu ada yang menatapmu juga dari tadi" "siapa?" "malfoy" Start : 9 Juli 2020 End : 12 September 2020 AU - Karya sesungguhnya hanya milik J.K Rowling CERITA TIDAK DILANJUTKAN!!! E V E R Y D A Y