Tak kenal kalah

1 0 0
                                    


Aku bukannya ingin menyaksikan kita terjebak bersama

Tembok kita

Yang kian hari kian kokohnya

Ragu kita yang kian meraga

Dibalut tawa yang terbata-bata

Bersamaan dengan luka yang menjalar seperti kita

tidak pernah terluka sebelumnya

Lihat saja tangan-tangan kasar

Yang selalu mencoba menghalangi langkah kita

Seperti kurang saja semua belati sudah menghunus setengah mati

Walau kita sudah sama-sama hampir mati,

yang diingin tetap saja bertahan tanpa henti

Mei 2019

PengakuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang