4.

5 2 0
                                    

Sebuah senyum lebar terukir jelas di wajah manis tersebut. Baekhyun berdiri mematung menatap gadis yang duduk di pinggir jendela tengah fokus dengan buku di tangan, mengabaikan semua orang yang berada di sekitarnya. Dengan rambut yang diikat ke atas, jemari lentiknya membolak-balikkan setiap lembar halaman, yang entah kenapa hal kecil seperti itu terlihat indah di mata lelaki absurd satu ini.

Baekhyun pernah mendengar ada pepatah bijak yang mengatakan, ketika dua orang memang ditakdirkan untuk bersama, sesulit apa pun rintangannya, dipisahkan oleh jarak dan waktu pada akhirnya mereka pasti dipertemukan lagi dalam ruang dan waktu entah kapan dan di mana. Manusia tidak akan pernah bisa menebak bagaimana cara kerja takdir berjalan dan memainkan perannya.

Lalu, apa gadis mungil tersebut jodohnya?

Baekhyun pun tersenyum geli dengan pertanyaan yang baru saja terlintas dan berteriak memenuhi isi kepalanya.

Ini ketiga kalinya Baekhyun bertemu secara tidak sengaja dengan seorang gadis yang ia temui tempo hari. Gadis yang kini tengah duduk seorang diri di sana.

Dengan segelas Americano dingin di dalam genggaman tangannya, Baekhyun melangkah mantap ke meja di mana gadis tersebut berada.

Gadis mungil itu benar-benar mengabaikan sekitarnya. Terlihat dari Baekhyun yang berdiri tepat di hadapannya saja, gadis itu tetap diam dan tak menyadarinya sama sekali. Sungguh.

"Annyeong haseyo," sapa ramah Baekhyun yang tanpa basa-basi lagi langsung mengambil alih kursi kosong di meja berpenghuni tersebut.

Gadis yang disapanya mendongakkan kepala menghadap Baekhyun. Diam. Menatapnya dalam. Mencermati setiap jengkal yang ada di tubuh Baekhyun dengan penuh tanda tanya besar.

"Nu-nuguseyo?"

Kening Baekhyun mengerut. Ia dibuat kaget dengan respon yang diberikan. Gadis di depannya ini sama sekali tak mengingat wajahnya? Ini bukanlah pertemuan mereka yang pertama kali melainkan untuk kesekian kalinya. Bahkan Baekhyun masih sangat jelas mengingatnya bagaimana rupa gadis itu ketika ditabrak secara tidak sengaja oleh fansite-nya di bandara tempo hari.

"Kau.. apa sungguh tak ingat dengan diriku sama sekali?"

Gadis itu menggeleng.

Baekhyun menghela nafas. Ada perasaan aneh yang menggelitik hatinya. Bukan kecewa karena gadis di hadapannya ini tak mengenalinya namun ada perasaan aneh lainnya yang Baekhyun sendiri sulit untuk mengartikan.

"Kejadian tiga minggu yang lalu saat di bandara, apa kau tak mengingatnya?" tanya Baekhyun mengajak ingatan gadis tersebut mundur ke belakang.

"Bandara?"

Baekhyun menahan mati-matian rasa gemasnya tersebut. Bagaimana bisa ada seorang gadis yang benar-benar tak mengenali dirinya? Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri tapi siapa yang tidak mengenalnya? Orang-orang bahkan menjulukinya si 'pacar nasional'. Gadis mana pun akan speechless atau heboh saat bertemu dengannya.

Baekhyun boleh berbangga diri sebelum bertemu gadis di depannya ini. Kenyataannya, kini ia yang dibuat speechless oleh si 'gadis bandara'. Begitu lebih tepatnya panggilan Baekhyun pada gadis tersebut.

"Iya. Bandara. Kau yang tak sengaja ditabrak oleh fans-ku saat itu," jelas Baekhyun perlahan.

Gadis itu diam. Berusaha mengingat. Detik pun berlalu berubah menjadi menit dan Baekhyun tetap setia menunggu gadis mungil ini membuka kembali memori ingatannya.

"Ahh.. Aku ingat. Kau lelaki yang mengulurkan tangan itu, 'kan?"

Hati kecil Baekhyun bersorak riang. Tak ada henti-hentinya ia mengucap puji syukur pada Tuhan karena gadis ini masih mengingatnya.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang