E M P A T

430 94 55
                                    

Elvano, Leo, Daffa dan David kini sedang berada di rumah Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elvano, Leo, Daffa dan David kini sedang berada di rumah Leo. Saat bel pulang sekolah berbunyi mereka bergegas menuju rumah Leo karena ingin main play station bersama.

"Ngomong - ngomong lo beneran mau dekatin si Asya, El?" tanya David tanpa mengalihkan pandangannya dan berfokus dengan gamenya.

"Kalau iya emang kenapa? Sirik lo? Lo naksir dia juga?" tanya balik Elvano beruntun dengan nada sedikit sinis.

Kan nggak elite kalau mereka berdua suka sama cewek yang sama. Bisa - bisa persahabatan mereka terancam hancur kalau itu benar terjadi.

David terkekeh mendengar perkataan Elvano bernada sinis. David menatap Elvano yang kini juga menatap ke arahnya dengan ekspresi wajah yang sangat kentara ingin tahu jawaban dari David. 

"Gue nggak sejahat itu. Lo tau sendiri kalau gue udah lama suka sama Ara" jawab David dan tertawa pelan saat Elvano yang kini melotot kepadanya.

"Eh lo belum dapat restu dari gue ya" ucap Elvano dan menatap tajam ke arah David.

"Nih cemilannya di makan dulu. Kalau mau minum ambil aja sendiri ke dapur ya. Karena gue bukan pembantu kalian" ucap Tika tiba-tiba datang dengan nampan yang berisi kue dan beberapa cemilan.

"Lah kan Tante emang pembantu kita berempat" ceplos Elvano yang mendapat pukulan oleh Leo dan tatapan tajam setajam silet dari Tika.

"Lo yang sopan ngomong sama orang tua" ucap Leo memberi tahu Elvano dan hanya di balas Elvano dengan cengirannya.

"Mama belum tua ya, Leo" ucap Tika karena tidak terima di bilang tua oleh anaknya sendiri.

"Lah kan Tante emang udah tua. Kurang lebih empat puluh kan umur Tante?" ucap Daffa yang kini mendapat cubitan sayang dari Tika.

"Tadi kamu bilang apa, Daff?" tanya Tika dengan tangan yang masih mencubit Daffa.

"Nggak kok, Tan. Ampun, ini tangan Daffa sakit Tante" melas Daffa dengan tidak rela Tika melepas cubitannya di tangan Daffa.

Elvano, Leo dan David tertawa pelan melihat Daffa yang selalu di siksa oleh Tika setiap berkunjung ke rumah Leo. Karena Daffa selalu mengatakan kata-kata yang sangat di benci oleh Tika. Terutama masalah umur.

"Udah Tante mau ke bawah dulu. Bentar lagi belahan jiwa gue datang, awas kalau kalian ribut gue sleding lo satu-satu" pamit dan ancam Tika dan langsung meninggalkan kamar Leo.

"Gila. Jiwa bar-bar Tante Tika kumat" ucap David menggelengkan kepalanya.

"Makanya jangan suka bahas masalah umur kalau sama Mama gue" sahut Leo dengan kekehannya.

"Tante Tika emang debesss dah. Salut gue" ucap Elvano.

"Udah, sekarang kita lanjut main gamenya. Keburu gue sama David pulang" ucap Daffa yang di balas Elvano, Leo dan David dengan anggukan kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Enemy, Elvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang