Elvano Kalandra Abhivandya adalah sosok laki - laki berparas tampan yang merupakan keturunan dari Ayahnya (Aideen).
Elvano dan Aideen memiliki sifat yang sangat berbeda yaitu seratus enam delapan derajat bahkan bisa tiga ratus enam puluh derajat.
Aideen yang memiliki sifat sangat dingin berbanding terbalik dengan Elvano yang mempunyai sifat yang sangat sangat pecicilan.
Bahkan Aideen sendiri merasa heran dengan sikap anaknya yang sangat berbanding terbalik dengannya. Sedangkan Vanya hanya menganggap itu hal biasa karena ia juga merasa sifatnya dulu dan Elvano berbeda tipis saja.
Bahkan orang tua Vanya yang juga sama - sama memiliki sifat sangat aktif atau dengan kata lain yang bisa di bilang sedikit pecicilan.
Jadi tidak heran kalau sifat dan sikap Elvano seperti itu turunan dari siapa.
Elvano walaupun memiliki sifat yang sangat pecicilan tapi prestasinya sangat membanggakan sekolah. Contohnya seperti memenangkan lomba basket, renang, karate maupun olimpiade baik dari mata pelajaran matematika atau pun IPA , Elvano berhasil melawan musuhnya dan menjadikan ia sebagai pemenang.
Hal itu yang membuat keluarga serta teman - temannya merasa heran sekaligus bangga terhadap Elvano. Dan jangan lupakan Elvano yang selalu suka menjahili guru - guru yang ada di sekolah walaupun tidak pernah di marahi tetapi sering kena hukuman.
"Terus bedanya tidak pernah di marahi sama di hukum itu apa?"
Pernah salah satu keluarga Elvano bertanya seperti itu karena mendengar cerita Elvano yang sangat usil terhadap guru di sekolah.
Dan dengan tanpa merasa bersalah, Elvano menjawab pertanyaan dengan jawaban yang membuat orang ingin memukulnya detik itu juga.
"Lo lulus sekolah gak sih? Ya jelas beda lah. Orang tuli aja tau kalau itu berbeda. Coba deh lo pikir dari segi pengucapan dan huruf atau kalimatnya aja beda. Gimana sih lo"
Seperti itu lah jawaban Elvano yang sukses mendapat serangan dari keluarganya yang hanya di balas Elvano dengan tawanya.
Asya Griselda Ardenia sosok perempuan cantik berwajah bule karena turunan dari Mamanya dengan bola matanya yang berwarna coklat terang sukses membuat orang yang melihatnya akan terpukau.
Memiliki sifat yang sangat - sangat dingin kecuali sahabat dan keluarganya, membuat Asya hanya sedikit mempunyai teman di sekolah. Banyak orang yang tidak suka dengan sikapnya yang menurut mereka sombong.
Asya merasa sangat beruntung memiliki kedua sahabat yang sangat perhatian kepadanya. Yang mengerti dirinya luar dalam tanpa maksud tertentu. Seperti dia yang dulunya sangat dekat dengannya ternyata semua itu hanya fake atau palsu.
Hal itu juga yang membuat Asya semakin dingin terhadap orang dan selalu menatap tajam orang - orang yang ada di sekitarnya.
Kehidupannya di sekolah yang awalnya tenang - tenang saja tanpa gangguan apa pun kini semua itu hilang dalam sekejap karena gangguan dari seseorang yang sangat menyebalkan dan selalu membuatnya kesal.
Siapa lagi kalau bukan Elvano Kalandra Abhivandya yang selalu mengganggunya dimana pun ia berada. Asya berkali - kali mencoba bersabar dengan sikap Elvano dan selalu mengusir Elvano dari hadapannya tapi itu semua tidak pernah menyurutkan semangat Elvano untuk terus mengganggunya.
Sampai semua masalahnya hampir di ketahui oleh Elvano dengan tidak sengaja karena Elvano yang tiba - tiba datang ke rumahnya di waktu yang tidak tepat.
Dan bagaimana Asya menghadapi dan bersikap kepada Elvano setelah hampir semuanya terungkap? Dan Elvano yang terus - terusan bertanya kepadanya membuat Asya harus bisa bersikap seperti biasanya berusaha melupakan Elvano yang hampir saja mengetahui semua masalahnya.
Hai hai sequel cool ketos dah update nih wkwk
Gimana - gimana nyambung gak sih aku ngetik prolognya ini? Otakku lagi mumet ini hehe tapi kupaksakan untuk ngetik😂
Jangan lupa vomentnya ya 😊 dan semoga suka sama sequel cool ketos ini ❤️
Jum'at, 06 September 2024
Ig : zeevadeva__
Tt : storyzvdva
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy, Elvano
Teen Fiction"Sekeras batu, seluas samudera, selembut sutra, secerah cahaya, sekaya pak Bezos atau Nabi siapa itu lupa gue, dan dengan semangat empat lima empat enam empat tujuh dan seterusnya. Gue ucapkan...." Belum sempat Elvano menyelesaikan ucapan absurd-nya...