E N A M

404 85 56
                                    

"Astaghfirullah ada bidadari di rumah gue" ucap Elvano sedikit berteriak saat memasuki rumahnya dan terkejut melihat Asya, Aurora, Vanya dan Gio ada di ruang tamu depan tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaghfirullah ada bidadari di rumah gue" ucap Elvano sedikit berteriak saat memasuki rumahnya dan terkejut melihat Asya, Aurora, Vanya dan Gio ada di ruang tamu depan tv.

"Salam dulu Elvano" ucap Vanya mengingatkan Elvano.

Elvano menyengir lebar dan kembali ke luar rumah lalu menutup pintu dan kembali masuk dengan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum Bunda, Ara, Gio dan masa depannya El" salam Elvano yang membuat Vanya dan Aurora mendengus kesal dan Asya yang tetap bermain dengan Gio tanpa memperdulikan ucapan Elvano.

"Wa'alaikumsalam" sahut Vanya.

Elvano berjalan mendekat dan menyalami tangan Vanya sopan dan menyodorkan tangannya ke depan Asya.

"Salim dulu sama masa depan" ucap Elvano dengan senyumannya.

Vanya langsung memukul Elvano saat mendengar ucapan ngawur yang keluar dari mulutnya. Vanya menarik Elvano dan mendudukkannya di sampingnya.

Asya dan Gio menatap Elvano bingung. Memang Asya tidak melihat tangan Elvano yang tadi di sodorkannya karena asik bermain dengan Gio.

"Kamu ini jangan godain anak orang" kesal Vanya.

"Loh kan Bunda udah tau kalau El suka sama Asya. Kalau kata orang jaman sekarang itu love at the first sight" Elvano menjawab dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"Asya mana mau sama kamu" ucap Vanya lagi.

"Udah sana kamu ke kamar dulu jangan ganggu Bunda, Ara sama Asya" lanjut Vanya dan menyuruh Elvano agar ke kamar.

"Dih Bunda jahat" kesal Elvano tapi tetap berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya setelah mengedipkan sebelah matanya kepada Asya.

Anak ini benar-benar batin Vanya kesal.

Asya mengangkat bahunya acuh tanpa terpengaruh dengan kedipan manja dari Elvano yang pasti membuat perempuan lain menjerit senang tapi berbeda dengan dirinya.

"Kamu jangan sampai kemakan rayuan anak Tante ya, Sya. Walau pun Tante tetap merestui kalian, tapi Tante takutnya sama kamu yang harus sabar setiap hari kalau Elvano goda perempuan di luaran sana" ucap Vanya yang membuat Aurora terkikik geli dan Asya yang menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal.

"Kalau kamu nanti beneran pacaran sama anak Tante. Kamu harus kasih pelajaran dulu sama Elvano agar sifat dan sikapnya berubah biar nggak genit lagi sama semua perempuan" ucap Vanya lagi.

Lagi - lagi Aurora tertawa pelan mendengar ucapan Bundanya dan Asya yang tersenyum kikuk bingung ingin berbicara apa.

Kenal aja nggak Tante gimana mau pacaran coba? Asya juga nggak mau sama playboy macem anak Tante itu batin Asya.

Tentu Asya hanya mengucapkannya dalam hati. Kalau sampai ia kecoplosan dan mengatakan apa yang tadi ada di benaknya dapat Asya pastikan kalau Vanya akan marah kepadanya karena sedikit menghina Elvano.

My Enemy, Elvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang