Malam itu aku sedang sendiri di rumah. Kakaku dan mamahku sedang pergi ke BIP. Aku tidak mau ikut pergi bersama mereka karena aku sangat malas menunggu Kakakku dan Mamahku jika sedang berbelanja dan aku juga harus menghafal beberapa partitur lagu yang diberikan Kang Dedi. Jadi aku putuskan saja untuk tidak ikut.
Saat aku sedang membaca dan menghafalkan partitur lagu, aku membuka grup chat Angklung dan mencari kontak Mira, dan iseng iseng menelofon nya. Tanpa disangka olehku Mira mengangkat telefon ku.
"Halo... Ini siapa yah..?" ucap Mira.
"Ini aku, Leo Mir.." ucapku
"Ouh iyah, ada apa Le?" ucap Mira.
"Emmmhhh, besok kamu pergi sekolah sama siapa???" ucapku
"Besok pergi sendiri, kaya biasa naik angkot. Kenapa emangnya?." ucap Mira
"Besok pergi sama aku aja Mir, kamu bawa helm aja." ucapku kepada Mira
"Gak usah Le, nanti ngerepotin." ucapku
"Ga papa, setiap pergi sekolah juga aku selalu lewat rumah kamu, sekalian aja. Uang naik angkotnya bisa kamu tabungin. Gimana?" ucapku
"Ya udah deh, okey." ucap Mira kepadaku.
Saat sedang berbincang dengan Mira, aku mendengar suara teriakan Kakakku dari luar rumah untuk membuka pagar.
"Le buka pager...." ucap Kakaku sambil berteriak.
Aku langsung menutup telefon dengan Mira dan membuka pagar rumah. Setelah itu aku membawakan belanjaan Mamahku dan masuk kembali ke rumah. Setelah itu aku masuk kamar dan tidur.
Keesokan harinya, aku bangun cukup pagi dan langsung bersiap-siap untuk pergi dengan Mira. Seperti biasanya, aku memanaskan motorku dan pamit ke Mamah. Setelah pamit ke Mamah, aku langsung menuju ke rumah Mira. Saat sampai di rumahnya, aku langsung memanggilnya.
"Mira... Mira..." ucapku sambil agak berteriak.
Mira pun keluar rumah dan langsung menghampiriku.
"Ayo Le." ucap Mira kepadaku sambil menaiki motorku.
Sepanjang jalan, kita saling bertukar cerita, canda dan tawa, Aku dan Mira seperti teman yang sudah akrab dari lama. Tak terasa, perjalanan begitu cepat dan sudah sampai di sekolah. Aku langsung menuju parkiran untuk memarkirkan motorku.
"Makasih yah Le." ucap Mira kepadaku
"Siap... Santai aja." ucapku padanya
"Ya udah aku duluan ke kelas yah." ucap Mira padaku
"Iya Mir.... Ehhh Mir jangan lupa ada angklung selesai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)." ucapku padanya
"Okey siap" ucap Mira dan langsung meninggalkanku.
Setelah selesai memarkirkan motorku aku langsung menuju ke kelas. Saat tiba di kelas Anto berkata padaku.
"Le, sekarang ada pemilihan Ketua OSIS, tau gak maneh?" ucap Anto padaku.
"Tau, tau. Rama yang jadi calon nomor 3 nya kan?" ucapku pada Anto
"Iyah." ucap Anto.
Sekitar jam 8, setelah pembelajaran jam pertama, seluruh siswa menuju Aula sekolah untuk melakukan pemilihan Ketua OSIS. Sebenarnya waktu itu aku sudah ditawarkan menjadi bakal calon Ketua OSIS oleh Pak Agus selaku pembina OSIS di sekolah tersebut. Tetapi aku menolak tawarannya dan aku lebih fokus untuk mengikuti ekskul Angklung.
Setelah seluruh siswa ada di Aula sekolah seluruh Calon Ketua OSIS menyampaikan visi misinya. Setelah itu seluruh siswa memilih siapa yang akan menjadi Ketua OSIS nya. Perhitungan suara pun dilakukan dan yang terpilih menjadi Ketua OSIS adalah Rama. Setelah pemilihan Ketua OSIS selesai, aku melihat kalau Mira menyalami Rama. Aku berpikir bahwa Mira mungkin hanya memberikan selamat pada Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leo Valo "Sejak Kala Itu"
Teen FictionMenceritakan tentang seorang remaja bernama Leo Valo. Ia sangat mencintai Mira, warga baru di daerah rumahnya. Ia juga hobi bermain Angklung, alat musik dari Jawa Barat.